Perut terasa kram bisa diakibatkan oleh beberapa faktor. Umunya perut terasa kram terjadi menjelang haid dan saat periode haid.
Kram haid atau disebut dismenore menimbulkan sensasi sakit yang berdenyut di daerah perut bagian bawah dan punggung. Dalam kondisi tertentu, kram perut tidak hanya terjadi akibat haid. Bisa juga karena kehamilan.
Freepik/4045
Ya, saat awal kehamilan biasanya menimbulkan beberapa gejala yang salah satunya kram perut. Gejala tersebut mirip seperti yang dirasakan menjelang haid.
Umunya jenis kram ini akan menimbulkan kram di punggung bagiah bawah disertai dengan bercak darah. Hal tersebut akibat sel telur dibuahi sperma, kemudian menjadi embrio di dalam rahim.
Untuk memastikan kehamilan atau tidak, kamu bisa menggunakan test pack atau berkonsultasi langsung dengan dokter. Jika hasilnya positif, selamat kamu akan menjadi calon Mama.
Selain karena kehamilan, ada beberapa hal yang menjadi penyebab kram perut namun tidak haid.
Apa saja penyebab lainnya? Berikut Popmama.com telah merangkumnya untuk kamu. Yuk, disimak!
1. Ovulasi
Freepik
Ovulasi atau mittelschmerz menimbulkan sensasi nyeri dan kram ringan. Umumnya terasa di bagian perut bawah dan panggul.
Biasanya perempuan yang mengalami kram akibat ovulasi tidak menyadari sama sekali. Kram akibat ovulasi biasanya disertai dengan mual dan timbulnya bercak darah ringan.
Editors' Pick
2. Kista ovarium
Pexels/Andrea Piacquadio
Kista ovarium terjadi akibat terdapat kantung kecil berisi cairan atau jaringan yang menempel pada ovarium. Hal tersebut mengakibatkan kram perut dan biasanya tidak terlalu berbahaya.
Umumnya kista ovarium akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa bulan. Selain menyebabkan kram perut, kista ovarium juga disertai dengan perut kembung, nyeri saat berhubungan seks, serta kenaikan atau penuruan berat badan yang drastis.
3. Endometriosis
Freepik/Diana.grytsku
Endometriosis biasanya muncul di daerah rahim. Membentuk sebuah lapisan yang tumbuh di luar rahim, serta menyebabkan rasa sakit, kram perut, dan nyeri panggul.
Endometriosis mengakibatkan terhambatnya darah menstruasi untuk keluar dari dalam tubuh. Sehingga menyebabkan gejala lain seperti buang air besar dan buang air kecil menjadi menyakitkan.
4. Penyakit Radang Panggul (PID)
Pexels/Andrea Piacquadio
Penyakit Radang Panggul (PID) merupakan infeksi yang terjadi pada organ reproduksi. Penyebabnya karena terjangkit sebuah bakteri Infeksi Menular Seksual (IMS), yaitu gonore dan klamidia.
Biasanya tidak ada gejala yang ditimbulkan. Tapi, menyebabkan kram ringan, keputihan yang tidak normal, pendarahan menstruasi, mual, demam, dan nyeri saat berhuungan seks.
5. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Pexels/Sora Shimazaki
Infeksi Saluran Kemih (ISK) diakibatkan oleh sebuah bakteri yang terdapat di saluran kemih. Perempuan lebih sering mengalaminya, dibandingkan laki-laki.
ISK menimbulkan beberapa gejala umum, seperti kram perut, nyeri saat buang air kecil, sensasi panas saat buang air kecil, dan pada kondisi parah akan mengalami keluarnya urine disertai darah.
7. Iritasi Bowel Syndrome (IBS)
Freepik
Perempuan dengan usia lebih muda biasanya lebih sering terjangkit Iritasi Bowel Syndrome (IBS). Penyakit tersebut hingga kini belum diketahui apa penyebabnya dan cara pengobatannya.
Iritasi Bowel Syndrome (IBS) umumnya menimbulkan ketidaknyamanan, seperti kram, perut kembung, diare, dan sembelit. Gejala tersebut lebih sering timbul menjelang menstruasi.
Segera temui dokter jika kram sudah menggangu kenyamanan dan terjadi secara terus-menerus. Dokter akan melalukan pengecekan untuk mendeteksi penyebab terjadinya kram.
Nah, itu tadi penyebab kram perut namun tidak haid. Semoga informasi ini bermanfaat!