Ketahui 5 Fakta Mengenai Sperma sebelum Memulai Program Kehamilan
Masih banyak fakta atau mitos yang membuat bingung, yuk cari tahu selengkapnya di sini
9 Juni 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap laki-laki tentu ingin memiliki kualitas sperma yang sehat dan sempurna. Terlebih ketika sudah menikah dan sedang merencanakan program kehamilan.
Sperma memiliki peran penting untuk kehamilan, sehingga kondisi sperma yang berkualitas, sehat dan kuat tak hanya membuat rasa percaya diri menjadi tinggi ketika melakukan hubungan seksual dengan pasangan.
Tidak ada orang yang tahu pasti saat pembuahan terjadi, proses pembuahan dimulai ketika sel sperma bertemu dengan sel telur di dalam rahim.
Biasanya pembuahan sendiri bisa terjadi sehari setelah berhubungan seks atau beberapa hari kemudian, karena sperma dapat bertahan hidup selama satu minggu di dalam tubuh perempuan.
Nah sebeleum memutuskan untuk menjalani program kehamilan, yuk simak fakta mengenai sperma yang sudah Popmama.com rangkum langsung dari dokter ahli kandungan.
1. Menjaga kualitas sperma sejak dini
Pada laki-laki, menjaga kualitas sperma sebaik-sebaiknya adalah hal yang perlu diperhatikan sejak dini. Jika baru memutskan menikah, kondisi sel sperma yang telah disimpan itu bisa digunakan untuk program kehamilan bersama sang istri.
Seperti kata dr. Tiara yang ditemui usai pembekalan acara Popmama Parenting Academy 2019 di Summarecon Mall Serpong pada Jumat (11/10/2019), menjaga kualitas sperma saat baik-baiknya itu misalnya saat masih muda.
"Pada saat muda, tentu integritas DNA-nya jumlahnya masih sangat bagus. Jadi kita bekukannya saat ini.Jadi bila bertahun tahun baru memutuskan menikah, akhirnya kondisi sel sprema dan sel telur bagus itu kita pakai," ungkap dr. Tiara.
Editors' Pick
2. Selain faktor usia, faktor ini bisa menyebabkan sel sperma rusak
Ketika tidak bisa menjaga kualitas sel sperma dengan baik, hal ini bisa menyebabkan sel sperma menjadi rusak dan akan sulit untuk proses kehamilan. Bukan hanya faktor usia dan tingkat kestresan saja yang mempengaruhi rusaknya sel sperma, ada faktor lain yang bisa mempengaruhi.
Ada banyak faktor yang bisa membuat sperma rusak. Baik dari faktor lingkungan seperti rokok dan polusi, atau dari hormonal di dalam tubuh. Sel sperma sendiri dihasilkan oleh yang namanya sel sertoli di dalam testis, sel ini dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan hormonal.
"Pada saat sel sertoli tidak mau menghasilkan sel sprema yang bagus, ya jadi akhirnya spremanya jelek terus, kemudian misalnya dalam prosenya dia mau keluar nih gabisa, disitu terjadi blokade," jelas dr. Tiara.
3. Bahaya kesehatan jika sperma tidak dikeluarkan dalam waktu lama
Ada banyak orang masih percaya ungkapan bahwa, jika laki-laki yang biasa mengeluarkan sperma namun dalam jangka waktu yang lama ia tidak menegeluarkannya, maka akan selalu dikaitkan dengan bahaya kesehatan.
Menurut penyampaian dr. Tiara, ternyata ungkapan tersebut hanyalah mitos belaka. Sebab, jika sperma tidak dikeluarkan itu ada namanya tersendiri. Itu berarti sperma diserap sendiri oleh tubuh, ada yang namanya mimpi basah dan itulah mekanisme tubuh untuk mengeluarkan sperma tersebut.
"Jadi sprema bukan harus dikeluarkan terus manual, tetapi tubuh juga mempunyai mekanismenya sendiri," jelasnya.
4. Sel sperma bisa bertahan 2-3 hari di dalam rahim
Masih banyak anggapan bahwa, program kehamilan itu jangan terlalu sering berhubungan dan mengeluarkan sperma terlalu sering. Ada juga yang mengatakan, harus sering dicoba dan sering-sering melakukannya.
Hal seperti itu sebenarnya mana ya yang baik untuk kesehatan?
Menurut dr. Tiara, dalam melakukan hubungan seks, disarankan melakukannya dalam dua sampai tiga hari. Sebab dalam waktu itu adalah satu konsentarsi sperma atau jumlah sperma yang dikeluarkan itu mencukupi jumlahnya.
Selain itu, sel sperma juga bisa bertahan selama dua sampai tiga hari di dalam rahim. Sehingga diharapkan dengan sering berhubungan maka spermanya bisa bertahan pada saat sel telur keluar, jadi dalam artinya sel sperma siap untuk membuahi.
"Jadi logikanya, bukan sesering mungkin, minmal dua-tiga hari lah," jelas dr. Tiara.
5. Makanan yang baik untuk kesehatan sel sperma
Selain faktor lingkungan dan hormonal seperti yang sudah disebutkan diatas, makanan juga menjadi faktor yang bisa mempengaruhi baik buruknya kualitas sperma.
Ada makanan yang menjadikannya buruk, dan ada pula yang menjadikan kualitasnya lebih baik.
Jika pasangan suami istri merencanakan program kehamilan, calon Mama dan Papa dianjurkan untuk memakan makanan sehat dan bergizi untuk menghasilkan kualitas sperma yang baik.
Vitamin dan mineral dalam makanan ternyata sangat berperan penting dalam meningkatkan kualitas sperma sehingga membantu sperma untuk bergerak dan melakukan pembuahan.
Beberapa makanan mengandung vitamin dan mineral yang diperlukan sperma untuk meningkatkan kualitasnya, yaitu:
1. Seng dan selenium
Kadar seng dan selenium yang rendah dalam tubuh berhubungan dengan kualitas sperma yang buruk dan mengurangi kemampuan sperma untuk bergerak. Seng dan selenium bisa didapatkan dari daging sapi, ayam, telur, produk susu, udang, tiram, roti, ikan, dan bawang putih. Bawang putih selain mengandung selenium, juga mengandung alisin yang dapat meningkatkan aliran darah ke organ seksual serta melindungi sperma dari kerusakan.
2. Antioksidan
Antioksidan dapat meningkatkan kualitas sperma dengan menurunkan jumlah radikal bebas dalam tubuh yang dapat menyebabkan kerusakan pada membran sel. Antioksidan banyak terdapat di sayuran dan buah-buahan. Makanan jenis ini bisa didapatkan dari, brokoli, wortel, bayam, pisang, coklat hitam, dll.
3. Folat
Folat juga salah satu vitamin dan mineral yang dipercaya baik untuk kualitas sperma. Makanan yang mengandung folat bisa didapatkan dari sayuran berdaun hijau serta terdapat pada jeruk dan kentang.
4. Asam lemak omega-3
Asam lemak omega-3 dapat membantu meningkatkan jumlah sperma dan membantu meningkatkan aliran darah ke alat kelamin. Salah satu makanan yang mengandung asam lemak omega-3 adalah kacang walnut, kepiting, salmon, ayam, dan lemak ikan.
Nah itulah fakta mengenai sperma yang bisa kamu dan pasanganmu persiapakan sebelum memulai program kehamilan. Persiapkan hal ini sedini mungkin ya, agar proses kehamilan yang diinginkan bisa segera tercapai. Semoga bermanfaat!