Setelah menikah, kehamilan pertama menjadi momen impian yang dinantikan setiap pasangan. Namun nyatanya, tidak semua pasangan diberi kemudahan dalam mendapatkan momongan di awal pernikahan.
Ada beberapa permasalahan yang dapat menjadi penghambat kehamilan pertama bagi setiap pasangan. Mulai dari gangguan yang dialami Mama, maupun yang dialami oleh Papa.
Itulah mengapa dibutuhkan pemeriksaan awal sebagai salah satu cara untuk melakukan program hamil (promil). Melalui pemeriksaan, maka akan diketahui apa saja yang menjadi pemicu terhambatnya kehamilan anak pertama yang telah Mama dan Papa nantikan.
Guna mengetahui lebih lanjut, yuk, cari tahu bersama Popmama.com dalam Kuliah WhatsApp (Kulwap) dengan narasumber dr. Ferry Darmawan Sp.OG - MIGS, Fertility Specialist dari Pusat Fertilitas Bocah Indonesia pada Rabu (30/6) yang berjudul "Kupas Tuntas Penghambat Hamil Anak Pertama".
1. Kapan dikatakan infertilitas atau sulit hamil?
Freepik/gpointstudio
Dalam penjelasan yang dibagikan oleh dr. Ferry, infertilitas atau sulit hamil didefinisikan sebagai kegagalan pasangan untuk mendapatkan kehamilan sekurangnya 12 bulan setelah berhubungan seksual secara teratur tanpa kontrasepsi.
"Jadi ada beberapa syaratnya, pertama pasangan yang memang sudah berhubungan seksual secara teratur selama 12 bulan, artinya teratur itu sebanyak 2-3 kali seminggu," paparnya.
Mengapa diambil batas waktu selama 12 bulan awal pernikahan? Dijelaskan oleh dr. Ferry, setelah pasangan melakukan hubungan seksual secara teratur selama 12 bulan pertama, maka kemungkinan 85% sudah mendapatkan kehamilan atau sudah mendapatkan buah hati.
Sementara dalam 24 bulan pertama setelah melakukan hubungan seksual yang teratur 2-3 kali seminggu, maka 93% pasangan biasanya sudah bisa mendapatkan kehamilan pertamanya.
Editors' Pick
2. Pemeriksaan infertilitas pada Mama dan Papa
Freepik
Dalam materi yang dibagikan dr. Ferry, dijelaskan apa saja yang menjadi penyebab infertilitas pada setiap pasangan. 45% di antaranya adalah permasalahan yang dialami Papa, kemudian 45% permasalahan dialami Mama, serta 10% dikatakan unexplained atautidak bisa diketahui penyebabnya secara jelas.
Itulah mengapa diperlukan adanya pemeriksaan untuk mengetahui apakah terjadi infertilitas pada Mama maupun Papa. Adapun pemeriksaan yang bisa dilakukan oleh Papa atau suami adalah pemeriksaan analisa sperma.
Sementara untuk Mama atau istri, dr. Ferry menyarankan untuk melakukan pemeriksaan USG Transvaginal untuk memeriksa adanya kelainan pada organ reproduksi.
Selanjutnya melakukan pemeriksaan Histerosalpingografi (HSG) atau Hysterosalpingo-foam Sonography (HyFoSy) untuk mengetahui terbuka atau tidaknya saluran telur.
3. Penyebab dan keluhan infertilitas pada perempuan
Freepik/diana.grytsku
Penyebab infertilitas pada seorang prempuan bisa terjadi karena gangguan ovulasi, karena masalah atau kelainan pada sel telur dan rongga panggul, serta adanya permasalahan atau kelainan pada rahim.
Sebagaimana dijelaskan dr. Ferry, "Keluhan yang berhubungan dengan ovulasi biasanya adalah menstruasi yang tidak teratur atau siklusnya lebih panjang."
Di mana siklus menstruasi normal biasanya terjadi selama 24-35 hari, tetapi pada perempuan yang mengalami gangguan ovulasi, siklusnya bisa lebih panjang melewati 35 hari atau batas waktu normal, Ma.
Tak hanya itu, ada juga yang menjadi penyebab infertilitas pada seorang perempuan yakni kelainan pada rongga panggul yang paling sering disebut endometriosis.
Dalam penjelasannya, dr. Ferry menyebutkan bahwa keluhan yang sering dialami pada penderita endometriosis adalah nyeri haid yang hebat, serta nyeri berkemih dan BAB pada saat haid.
"Adanya nyeri pada saat berhubungan seksual juga bisa diarahkan atau diduga ke arah endometriosis, tetapi tentunya untuk pemeriksaan konfirmasi endometriosis dibutuhkan USG Transvaginal," tambah dr. Ferry.
4. Tidak menghitung masa subur saat berhubungan seksual
Freepik
Meski ingin cepat mendapatkan buah hati, namun Mama dan Papa perlu mengetahui bahwa satu tahun pertama pernikahan adalah waktu yang tepat untuk pasangan bersenang-senang atau berekreasi.
Sebagaimana disebutkan oleh dr. Ferry, "Karena hubungan seksual itu memiliki fungsi yang pertama untuk rekreasi, kedua untuk relasi supaya semakin banyak cinta di situ, yang ketiga baru fungsi untuk reproduksi."
Sehingga dokter pun akan menyarankan bagi setiap pasangan untuk tetap melakukan hubungan seksual selama 2-3 kali seminggu sebagai bentuk menciptakan relasi cinta antara Papa dan Mama.
Namun yang perlu diingat ketika melakukan hubungan seksual pada awal kehamilan, dr. Ferry menyarankan agar tidak menghitung masa subur. Menurutnya, menghitung masa subur justru sering kali menjadi beban tersendiri bagi Mama maupun Papa.
5. Tips sukses promil alami
Freepik/gpointstudio
Selain endometriosis, penyebab infertilitas juga bisa terjadi karena PCOS atau gangguan hormonal yang menyebabkan pembesaran ovarium dengan kista kecil di tepi luar.
Meski keduanya menjadi penghambat kehamilan, dr. Ferry menegaskan bahwa kedua permasalahan infertilitas tersebut masih memiliki kemungkinan untuk bisa hamil secara alami.
Untuk mendapatkan kehamilan alami, berikut tips sukses promil alami yang dibagikan dr. Ferry. Di antaranya adalah:
Berhubungan seskual secara teratur yakni 2-3 kali dalam seminggu.
Berhubungan seksual dengan rileks tanpa tekanan dan stres.
Jaga kesehatan organ reproduksi dengan menerapkan pola hidup sehat seperti olahraga, mengonsumsi makanan bernutrisi baik, istirahat yang cukup, serta memastikan keseimbangan antara istirahat dan pekerjaan.
Itu dia informasi terkait penghambat kehamilan anak pertama menurut penjelasan dr. Ferry Darmawan Sp.OG.
Meski kerap kali membuat pesimis Mama dan Papa, namun dengan berjuang bersama, maka semuanya akan lebih mudah. Semoga informasi di atas bermanfaat dan etap semangat untuk semua pejuang dua garis biru!