Hari Kontrasepsi Dunia, BKKBN Luncurkan Program untuk Petani Perempuan
Program edukasi dan akses kontrasepsi untuk perempuan petani dan istri petani
29 September 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tahukah Mama kalau pada 26 September yang lalu yaitu bertepatan Hari Kontrasepsi Sedunia. Dalam memperingati Hari Kontrasepsi BKKBN menggandeng Bayer Indonesia meluncurkan program edukasi dan akses kontrasepsi untuk 25.000 perempuan petani dan istri petani di Banten dan Jawa Barat tahun 2020 – 2021.
Acara ini dilaksanakan secara virtual pada tanggal 26 September 2020 yang lalu. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para petani, terutama petani perempuan, dan istri petani agar memiliki akses terhadap alat kontrasepsi.
Karena pandemi Covid-19 juga memberikan dampak kepada layanan kesehatan, salah satu layanan kesehatan yang terdampak dari pandemi Covid-19 adalah pelayanan keluarga berencana (KB) atau pemberian kontrasepsi. Dikhawatirkan, akan banyak kehamilan yang tidak diinginkan karena masalah ini.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN) melakukan beberapa langkah strategis yang dianggap tepat dalam mengatasi akses dan informasi soal kontrasepsi yang terhambat di masa pandemi Covid-19.
Bagaimana informasi lengkapnya mengenai acara memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia, simak informasinya yang sudah Popmama.com rangkum ya, Ma!
1. Program KB terancam gagal
Mama, Program KB terancam gagal selama masa pandemi ini karena beberapa hal diantaranya terbatasnya akses masyarakat menuju fasilitas kesehatan. Pasangan usia subur menunda mendatangi faskes untuk mendapatkan pelayanan KB karena kekhawatiran akan tertular virus Covid-19.
Hingga fasilitas kesehatan yang menyediakan pelayanan kontrasepsi tutup karena provider pelayanan KB belum sepenuhnya memiliki sarana yang diperlukan untuk mencegah penularan Covid-19. Terlepas dari pandemi Covid-19, program KB di Indonesia sendiri sudah memiliki beberapa tantangan diantaranya masih tingginya angka kematian Ibu dan Bayi.
Menurunnya partisipasi masyarakat terhadap penggunaan kontrasepsi modern, terutama yang berada di wilayah perkotaan, dikarenakan masih banyaknya mitos tentang kontrasepsi yang beredar di masyarakat. Masih tingginya angka kehamilan remaja umur 15-19 tahun, serta masih tingginya kehamilan yang tidak direncanakan dan tingginya tingkat putus pakai kontrasepsi.
Editors' Pick
2. Kerja sama di Hari Kontrasepsi Sedunia 2020
Terkait Hari Kontrasepsi Sedunia 2020, BKKBN juga bekerja sama dengan beberapa pihak seperti PT Bayer Indonesia dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) untuk meluncurkan program edukasi dan akses kontrasepsi bagi 25 ribu petani dan istri petani di Banten dan Jawa Barat tahun 2020 hingga 2021.
Angel Michael Evangelista, Presiden Direktur PT Bayer Indonesia dalam kesempatan yang sama mengatakan, dua provinsi tersebut dipilih karena kebutuhannya yang tinggi, serta akses yang menantang di wilayah pedesaan khususnya yang memilki keterbatasan pendidikan dan status ekonomi yang rendah.
"Kami menargetkan penambahan akseptor baru sebanyak 10 persen dari program ini," kata Michael.
Terkait pandemi Covid-19, platform digital seperti KlikKB dari BKKBN dan aplikasi lainnya akan dipergunakan untuk mendukung edukasi serta akses kontrasepsi yang dilakukan oleh 100 Bidan sebagai Duta Oral Kontrasepsi (Duta OC).
Hasto Wardoyo, Kepala BKKBN mengatakan bahwa selama masa pandemi memang terjadi penurunan akses terhadap layanan kesehatan.
"Hal yang harus kita cermati terkait kondisi ini yaitu dampak terdekatnya, terjadinya kehamilan yang tidak direncanakan yang presentasinya hampir mencapai 17,5 persen," kata Hasto.