Metode In Vitro Fertilization (IVF) untuk Mempersiapkan Kehamilan
Untuk pasangan yang mempersiapkan kehamilan, apakah akan mencoba IVF?
26 Juli 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyak cara yang dilakukan sepasang suami istri dalam mengupayakan kehamilan. Sebagai cara cepat hamil, idealnya pasangan sama-sama mengusahakan untuk hidup seimbang. Mulai dari mengatur pola makan dan menjaga kesehatan. Selanjutnya ada juga yang mencoba metode kedokteran untuk bisa hamil.
Salah satu yang sedang trending setahun belakangan ini adalah metode In Vitro Fertilization. Pernah dengar nggak Ma?
Berikut Popmama.com akan berikan informasi selengkapnya mengenai metode In Vitro Fertilization (IVF).
1. Apa itu In Vitro Fertilization (IVF)?
In Vitro Fertilization atau Fertilisasi In Vitro adalah sebuah tekhnologi kesehatan untuk membantu kerja reproduksi yang biasa disingkat dengan IVF. Metode ini dilakukan bagi pasangan yang sedang mengupayakan untuk hamil dan segera memiliki anak.
IVF adalah proses pembuahan dengan cara mengekstraksi telur, mengambil sampel sperma, kemudian menggabungkan telur dan sperma secara manual pada wadah kaca di laboraturium. Embrio kemudian dipindahkan ke rahim.
Editors' Pick
2. Apakah kamu memerlukan IVF?
Sudah pasti kamu perlu berkonsultasi dengan dokter kandungan terlebih dulu. Sebagai informasi awalan, berikut ini adalah kondisi penyebab seseorang memutuskan dirinya memerlukan IVF.
IVF digunakan untuk mengobati ketidaksuburan pada pasien dengan keadaan berikut:
- Saluran tuba yang terblokir atau rusak
- Infertilitas faktor pria termasuk penurunan jumlah sperma atau motilitas sperma
- Perempuan dengan gangguan ovulasi, gagal ovarium prematur, fibroid uterus
- Perempuan yang telah memiliki fallopi mereka
- Individu dengan kelainan genetik
- Infertilitas yang tidak dapat dijelaskan
3. Apa yang kamu alami saat menjalankan proses In Vitro Fertilization (IVF)?
Kamu akan mengalami lima langkah dasar dalam proses transfer IVF dan embrio, berikut yang perlu kamu ketahui.
Langkah 1: Kamu akan diberikan resep obat kesuburan untuk merangsang produksi telur. Beberapa telur diinginkan karena beberapa telur tidak akan berkembang atau membuahi setelah diambil. USG transvaginal akan digunakan untuk memeriksa ovarium, dan sampel uji darah diambil untuk memeriksa kadar hormon.
Langkah 2: Telur diambil melalui prosedur bedah minimal yang menggunakan pencitraan ultrasound untuk memandu jarum berongga melalui rongga panggul untuk mengeluarkan telur. Obat akan diberikan untuk mengurangi dan menghilangkan potensi ketidaknyamanan pada Mama.
Langkah 3: Suami akan diminta untuk menghasilkan sampel sperma, yang disiapkan untuk kemudian digabungkan dengan sel telur.
Langkah 4: Dalam proses yang disebut inseminasi, sperma dan telur dicampur bersama dan disimpan di piring kaca laboratorium untuk mendorong proses pembuahan.
Dalam beberapa kasus, di mana ada kemungkinan pembuahan yang lebih rendah, injeksi sperma intrasitoplasmik (ICSI) dapat digunakan.
Melalui prosedur ini, satu sperma disuntikkan langsung ke dalam telur dalam upaya untuk mencapai pembuahan.
Kemudian telur dipantau untuk memastikan pembuahan dan pembelahan sel terjadi. Begitu ini terjadi, telur yang telah dibuahi dianggap sebagai embrio.
Langkah 5: Embrio adalah sebagai berikut: pengambilan dan pembuahan. Kateter atau tabung kecil dimasukkan ke dalam rahim untuk mentransfer embrio. Prosedur ini tidak menimbulkan rasa sakit bagi sebagian besar peremmpuan, meskipun beberapa mungkin mengalami kram ringan.
Prosedurnya selesai, implantasi biasanya terjadi sekitar enam sampai sepuluh hari.
Tapi agar ini berhasil, Mama juga harus menjaga kesehatan ya.
Baca juga: Kebiasaan Buruk yang Dapat Membuat Kamu Sulit Hamil
4. Apakah proses IVF aman bagi kesehatan?
Sering ada pertanyaan efek samping dari proses fertilisasi in vitro. Meskipun kamu mungkin melakukannya dengan mudah prosedur IVF ini, tapi setelahnya kamu tetap membuatuhkan waktu istirahat.
Kebanyakan perempuan yang melakukan ini dapat melanjutkan aktivitas seperti biasa keesokan harinya.
Ada juga sebagian perempuan yang mengalami sedikit efek samping setelah prosedur IVF, seperti yang berikut ini:
- Ada sejumlah cairan kecil-kecil seperti jerawat, bisa berwarna merah seperti darah
- Kram ringan
- Merasa sedikit kembung
- Sembelit
- Payudara nyeri jika tertekan
Efek Obat Kesuburan
Ada juga sebagian perempuan yang terkena efek samping dari penggunaan obat kesuburan, seperti yang berikut ini:
- Sakit kepala
- Mood berubah
- Nyeri perut
- Mata terasa sedikit panas
- Perut kembung
5. Hubungi dokter kandungan jika mengalami hal ini setelah menjalankan prosedur IVF
Perlu diingat, jika mengalami gejala berikut pasca proses IVF harap segera hubungi dokter kamu:
- Perdarahan vagina berat
- Nyeri panggul
- Darah dalam urin
- Demam di atas 38°C
Jika Mama dan pasangan sedang mempersiapkan kehamilan, mungkin bisa berkonsultasi ke dokter untuk mencoba metode IVF ini sebagai bentuk usaha agar cepat hamil. Hasilnya akan berbeda pada setian perempuan. Mama akan tahu, jika mencobanya sendiri.
Baca juga:
- Kencing Berbusa Pada Laki-laki Pertanda Infertilitas, Benarkah?
- 6 Penyebab Infertilitas pada Perempuan yang Harus Diwaspadai
- Pahami Faktor Penyebab Infertilitas yang Sering Dialami Oleh Pria