Tips Mengatur PCO Saat Merencanakan Kehamilan agar Tetap Aktif dan Fit
Sedang merencanakan kehamilan meski mengalami PCOS, begini tipsnya!
30 Juli 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ditemui pada acara Andalan #AktifFit Gateway yang diselenggarakan di Bandung, pada 24-25 Juli 2018 lalu, dr. Tirsa Verani K. SpOG (Obgyn dari Brawijaya Health Care) mengatakan, "Saat membangun sebuah keluarga kita sudah harus punya rencana, jadi nanti jangan bingung kelamaan mikir-mikir nanti malah hamil lagi."
Sebaiknya memang memiliki anak itu menggunakan perencanaan, sehingga beda usia anak bisa diatur.
Seperti Jean Girsang, sebagai pemandu acara mengatakan, "Menurut anjuran pemerintah, sebaiknya tidak memiliki anak lagi saat anak masih berusia di bawah 2 tahun."
Untuk itu, penting sekali merencanakan kapan waktu yang tepat untuk memiliki anak.
Namun bagi perempuan yang mengalami PCO, ini bisa menjadi tantangan tersendiri. PCO atau PCOS (polycystic ovary syndrome) sendiri adalah keadaan seseorang dengan gangguan hormonal. Orang dengan PCOS tetap bisa melakukan kehidupannya seperti biasa, namun gangguan hormonal bisa membuatnya sulit memiliki keturunan.
Ada saran dari dr. Tirsa mengenai cara mengatur PCOS bagi perempuan yang sedang merencanakan kehamilan. Selengkapnya simak rangkuman penjelasan Popmama.com berikut ini.
Editors' Pick
1. Perbaiki keadaan hormon terlebih dulu
"Orang yang mengalami PCOS sel telurnya kecil-kecil dan susah matang," kata dr. Tirsa.
Hal ini berkaitan dengan ovulasi dan periode haid. Biasanya orang dengan PSOC haidnya jadi tidak teratur.
"Paling sering keluhannya haid tidak teratur. Paling utama solusinya adalah perbaikan gaya hidup, untuk bisa hidup seimbang. Pola hidup sehat, olahraga teratur, makan makanan bergizi, itu yang harus dicoba.
Hidup seimbang bisa memengaruhi hormon agar lebih seimbang, kalau cara seperti itu tidak berhasil biasanya dokter masuk pada treatment lebih lanjut seperti memberikan pil KB.
Jaga berat badan juga penting, orang yang sedang menjalani program menaikan berat badan atau menurunkan berat badan dalam waktu singkat juga biasanya bisa mengalami gangguan hormonal. Misalkan turun 10 kg dalam waktu sebulan, ini juga bisa berpengaruh secara hormonal dan akhirnya terlambat haid.
2. Jika memperbaiki gaya hidup belum berpengaruh banyak
Menurut penjelasan dr. Tirsa, “Pil KB bisa jadi solusi untuk step lanjut setelah mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.”
Sebagai informasi nih Ma, sekarang ada Pil KB Andalan FE yang dilengkapi dengan pil plasebo berwarna putih yang mengandung kaya zat besi.
Pada saat haid biasanya perempuan bisa merasa lemas, moody dan susah berkonsentrasi. Sebenarnya ini dikarenakan kekurangan zat besi.
Perlu diketahui, zat besi itu sendiri tidak baik jika harus diminum secara terus menerus, oleh karena itu pada Pil KB Andalan FE kandungan zat besi hanya dipenuhi pada pil yang diminum saat menstrusi saja.
Seperti Norina Veronica, Brand Manager Andalan katakan, "Pil plasebo ini sebenarnya sebagai pengingat agar kita lebih disiplin tetap minum pil KB meski sedang haid. Pilnya diciptakan berbeda warna. Selain itu di pil KB biasanya hanya mengandung gula, di Pil KB FE pil putihnya (plasebo) mengandung zat besi."
3. Bagaimana agar tidak lemas saat haid?
Pancing datang bulan dengan rutin makan sehat dan berolahraga. Saat haid hari pertama langsung mulai Pil KB FE dan jangan lupa minum yang pil plasebo agar kamu terhindar dari anemia.
Setelah beberapa bulan meminum Pil KB dengan rutin, seharusnya haid akan lancar. Pengaturan waktu ovulasi jadi lebih bisa diprediksi. Dengan begini kamu akan lebih mudah mengetahui tanggal masa subur.
Ibu hamil yang mengalami anemia bisa menambah risiko bayi ikut terkena anemia setelah dilahirkan. Ini tentu bisa menjadi perhatian.
Anemia ditandai dengan wajah pucat, lemas, lesu dan mudah lelah. Atasi anemia saat haid segera, supaya kamu bisa lebih fokus, aktif dan fit saat menjalani kegiatan sehari-hari meski sedang haid.
Selamat mencoba ya, Ma!