Penyebab, Gejala, Tipe Operasi, hingga Cara Mengobati Varikokel
Varises pada kemaluan lelaki, apakah berbahaya?
24 Oktober 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Varikokel merupakan salah satu penyebab infertilitas pada pria. Mari kita lihat penjelasan varikokel secara menyeluruh seperti yang akan diulas Popmama.com berikut ini.
Varikokel adalah kondisi pembuluh vena yang tidak normal membesar sepanjang korda spermatika di dalam testis atau buah zakar pria. Ini mirip dengan varises di kaki ketika pembuluh darah membengkak karena penumpukan darah, bedanya ini terjadi di testis pria.
Sementara korda spermatika berisi struktur yang menggantungkan testis dalam skrotum. Korda spermatika sendiri dilalui vas deferens, saluran lurus yang mengangkut sperma yang kemudian melalui saluran ejakulasi. Fungsinya sangat penting bagi alat reproduksi pria.
Berikut ini Popmama.com rangkum mengenai penyebab varikokel, gejala varikokel dan cara mengobati varikokel.
1. Penyebab varikokel
Penyebab Varikokel - Varikokel disebabkan karena terdapat masalah dalam katup dari korda spermatika yang membawa darah ke testis. Ketika katup tidak berfungsi dengan baik, darah di dalam tubuh tidak mengalir dengan baik dan mulai menumpuk di pembuluh darah pada waktu tertentu.
Varikokel terbentuk saat pubertas pada umumnya, di mana testis sedang mengalami pertumbuhan yang cepat.
Varikokel jarang berkembang pada pria di atas usia 40. Mereka biasanya berkembang di testis kiri sebagai akibat dari posisi vena testis kiri. Namun, meskipun hanya satu testis yang dipengaruhi oleh varikokel, ini dapat memengaruhi produksi sperma di kedua testis dan menyebabkan infertilitas pada pria.
Editors' Pick
2. Gejala varikokel dan infertilitas
Gejala Varikokel - Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh WHO, varikokel dikaitkan dengan penurunan fungsi testis, yang mengakibatkan infertilitas.
Sebanyak 9.034 pria dari 24 negara yang hadir sebagai pasangan dari pasangan tidak subur yang ikut ambil bagian dalam penelitian.
Varikokel ditemukan pada 25,4 persen dari pria yang mengalami air mani abnormal, sementara varikokel ditemukan pada 11,7 persen dengan air mani normal.
Setelah operasi dilakukan untuk mengobati varikokel, sekitar 51 hingga 78 persen pasien melihat kondisi mereka membaik.
Untuk pria dengan azoospermia atau mengalami ketidakmampuan untuk memproduksi atau ejakulasi, 20-30 persen mampu menghasilkan air mani setelah operasi varikokel dilakukan.
Studi ini menemukan bahwa sebagai akibat dari varikokel, 35 persen pria tidak dapat memiliki anak pertama mereka, sementara 69 persen pria berjuang dengan infertilitas sekunder.
Penelitian lain menunjukkan bahwa kondisi pria dengan varikokel meningkat pesat setelah menjalani operasi dan di sisi lain, tidak menjalani operasi menyebabkan motilitas dan jumlah sperma menurun lebih jauh, menurunkan kualitas sperma secara keseluruhan.
Motilitas sperma adalah kemampuan atau kekuatan sperma untuk bergerak melesat secara efisien di dalam tubuh perempuan setelah dilepas melalui saluran ejakulasi.
Varikokel umumnya tidak menimbulkan gejala khusus. Hanya saja, beberapa penderita mengalami atau merasakan ketidaknyamanan atau bahkan rasa sakit pada bagian kantong zakarnya. Sakit dan nyeri dirasakan saat berjalan dan berdiri.
Sakit juga bisa dirasakan berkepanjangan karena pembengkakan pada vena di buah zakar.