5 Hal yang Perlu Diketahui Ketika Ingin Program IVF di Malaysia
Cari tahu juga biaya program bayi tabung yang harus dikeluarkan
12 Mei 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malaysia menjadi salah satu negara favorit orang Indonesia untuk melakukan pengobatan. Menurut Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC), pada tahun 2018 lalu tercatat 1,2 juta wisatawan dari berbagai negara mengunjungi negeri Jiran untuk kunjungan medis.
Disampaikan oleh Sherene Azli selaku CEO MHTC, dari angka tersebut terdapat 700.000 pengunjung dari Indonesia untuk melakukan berbagai pengobatan seperti onkologi, kardiologi, ortopedi, dan dermatologi.
Bukan hanya itu saja, dari rentetan pengobatan yang dijalankan oleh orang Indonesia di Malaysia, program bayi tabung dengan teknik IVF menjadi salah satu yang cukup diminati.
Jika kamu dan pasangan menjadi salah satu yang memiliki keinginan untuk melakukan program batyi tabung di Malaysia, kamu sebaiknya perlu mempersiapkan beberapa hal dasar terlebih dahulu.
Apa saja?
1. Apa itu In Vitro Fertilisation (IVF)?
Secara singkat, dilansir dari americanpregnancy.org, IVF adalah proses pembuahan dengan mengekstraksi telur, mengambil sampel sperma, dan kemudian secara manual menggabungkan telur dan sperma dalam wadah kaca di laboratorium. Embrio kemudian dipindahkan ke rahim.
Berikut ini adalah kondisi penyebab seseorang memutuskan dirinya memerlukan IVF. IVF digunakan untuk mengobati ketidaksuburan pada pasien dengan keadaan berikut:
- Saluran tuba yang terblokir atau rusak
- Infertilitas faktor laki-laki termasuk penurunan jumlah sperma atau motilitas sperma
- Perempuan dengan gangguan ovulasi, gagal ovarium prematur, fibroid uterus
- Perempuan yang telah memiliki fallopi
- Individu dengan kelainan genetik
- Infertilitas yang tidak terjelaskan
Ingat, faktor kesuburan bukan hanya dari perempuan saja tapi juga bisa pada laki-laki atau bisa keduanya. Jadi, jangan pernah salah kaprah bahwa ketidaksuburan hanya dari salah satu pasangan saja.
Itu sebabnya pasangan suami-istri harus melakukan pengecekan untuk mengetahui ada atau tidaknya permasalahan yang mengganggu kesuburan.
Editors' Pick
2. Kapan waktunya melakukan IVF?
Saat ditemui dalam kunjungan Popmama.com ke Malaysia pada Rabu (1/5) lalu, Vincent Gooi, Head of Marketing yang juga fokus pada Pusat Kesuburan dan Kardiologi di MHTC mengatakan bahwa waktu yang disarankan untuk pasangan melakukan program IVF adalah ketika pasangan suami istri sudah memasuki usia 1 tahun lebih menikah namun belum juga memiliki anak.
“Biasanya, dokter akan memberikan saran untuk melakukan IVF kepada pasangan yang sudah menikah lebih dari setahun dengan sex life tanpa proteksi namun belum punya anak, hal ini kemungkinan ada permasalahan dalam kesuburan,” kata Vincent Gooi.
Vincent Gooi menambahkan untuk usia yang disarankan pada pasangan yang ingin melakukan program IVF adalah mulai dari 25 sampai 50 tahun namun tergantung pada kondisi medis dari orang tersebut.
Bagaimana jika program IVF gagal, kapan harus kembali melakukan bayi tabung?
Kegagalan dapat saja terjadi karena berbagai faktor. Contohnya, ada beberapa kasus yang menyebutkan bahwa saat program bayi tabung ternyata ditemukan kista di rahim yang sangat mempengaruhi kehamilan, jadi dokter akan mengangkat kistanya terlebih dahulu sebelum mengulang tahap kedua.
"Saat program pertama gagal, jika tubuh pasangan dalam keadaan baik-baik saja, kualitas sperma dan telur juga sehat, secepatnya program bayi tabung bisa kembali dilakukan untuk yang kedua kalinya. Biasanya, rentang waktu untuk memulai kembali program ini adalah 1 sampai 2 bulan dari kegagalan awal," tambah Vincent.