Orgasme Perempuan Tentukan Jenis Kelamin Bayi Laki-Laki, Kok Bisa?

Begini penjelasan dokter kenapa orgasme perempuan bisa tentukan jenis kelamin bayi

12 April 2023

Orgasme Perempuan Tentukan Jenis Kelamin Bayi Laki-Laki, Kok Bisa
Pexels/Tima Miroshnichenko

Banyak mitos yang beredar seputar penentuan jenis kelamin bayi dalam kandungan. Mulai dari makanan, hubungan seksual hingga kebiasaan tertentu. Dari semua itu, yang cukup disorot adalah cara berhubungan seksual, lebih mengerucut lagi yakni orgasme.

Menurut mitos, apabila perempuan mengalami orgasme saat berhubungan intim, maka jenis kelamin bayi kemungkinan besar laki-laki. Sementara jika tidak orgasme atau orgasmenya lemah maka akan hamil anak perempuan.

Orgasme adalah puncak kenikmatan yang dicapai seseorang saat berhubungan seksual. Apakah anggapan itu mitos atau fakta?

Berikut Popmama.com rangkum selengkapnya mengenai orgasme perempuan bisa tentukan jenis kelamin bayi.

1. Penjelasan dokter Obgyn soal penentuan jenis kelamin bayi dari sperma

1. Penjelasan dokter Obgyn soal penentuan jenis kelamin bayi dari sperma
Pexels/Nadezhda Moryak

Melalui thread Twitter-nya, Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn) MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, dr Ardiansjah Dara Sjahruddin (dokter Dara) menjelaskan mengenai anggapan itu.

Namun, sebelum ke pembahasan itu, ia menjelaskan terlebih dahulu penentuan jenis kelamin pada bayi. Ternyata jenis kelamin bayi dalam kandungan tergantung dari sperma yang dihasilkan laki-laki.

"Sperma itu ada dua kromosom yaitu kromosom X dan kromosom Y. Kromosom X jika bertemu dengan sel telur, maka akan jadi anak perempuan. Sedangkan kalau kromosom Y, akan menjadi anak laki-laki," tuturnya.

Editors' Pick

2. Pengaruh orgasme perempuan dan penentuan jenis kelamin bayi

2. Pengaruh orgasme perempuan penentuan jenis kelamin bayi
Freepik/prostooleh

Setelah mengetahui asal penentuan jenis kelamin bayi dari sperma, dokter Dara kemudian menjelaskan mengapa ada hubungan antara orgasme perempuan dan jenis kelamin calon bayinya.

Ia menjelaskan, saat sperma keluar pasti membawa kromosom X dan Y tadi. Jumlahnya sendiri bergantung, bisa 50:50, lebih dominan kromosom X atau lebih dominan kromosom Y.

"Pada saat perempuan mencapai orgasme, dia akan keluarkan cairan vagina yang lebih bersifat basa. Cairan yang sifatnya basa ini lebih ramah terhadap kromosom Y dan tidak ramah untuk kromosom X," jelasnya.

Oleh karenanya, saat hal itu terjadi, kromosom Y bisa hidup lebih lama di dalam organ kandungan daripada X. Ini yang menyebabkan perempuan yang mengalami orgasme saat berhubungan intim kemungkinan besar mengandung anak laki-laki.

3. Orgasme saat ovulasi juga kemungkinan besar mengandung anak laki-laki

3. Orgasme saat ovulasi juga kemungkinan besar mengandung anak laki-laki
Freepik/Freepik

Lebih lanjut, dokter Dara menjelaskan faktor lain yang berhubungan dengan orgasme perempuan ini. Saat perempuan mengalami orgasme di tengah masa ovulasi, maka kemungkinan untuk mendapatkan anak laki-laki lebih besar.

Ovulasi adalah proses ketika sel telur yang sudah matang dikeluarkan dari ovarium atau indung telur, menuju tuba falopi untuk dibuahi sperma. Pada masa ovulasi inilah seorang perempuan yang berhubungan intim memiliki peluang atau kesempatan besar untuk hamil.

Terakhir, dokter Dara menyarankan kalau berencana memiliki anak perempuan maka menahan orgasme bisa menjadi salah satu caranya. Karena kebalikan dari yang sudah dijelaskan di atas.

4. Tidak hanya orgasme, bagi yang mau promil perhatikan hal-hal ini!

4. Tidak ha orgasme, bagi mau promil perhatikan hal-hal ini
Freepik/Wavebreakmedia_micro

Orgasme memang penting dalam berhubungan intim karena bisa memengaruhi kualitas rumah tangga. Namun, bagi yang sedang promil (program hamil) sebaiknya jangan hanya orgasme saja yang dipikirkan.

Dikutip dari berbagai sumber, lebih baik perhatikan frekuensi hubungan seks bersama pasangan. Karena justru jangan terlalu sering. Saat berhubungan seks terlalu sering justru bisa memengaruhi kualitas sperma dan memperkecil kemungkinan untuk hamil.

Hubungan seks yang dianjurkan adalah 2-3 kali dalam seminggu. Ini berkaitan dengan banyak pasangan yang terlalu mematuhi jadwal bercinta yang hanya fokus pada masa subur ternyata dapat memberikan tekanan atau stres.

Sehingga kita dan pasangan tidak memberikan performa terbaik. Sehingga, akan lebih baik memang berhubungan seks itu dilakukan secara teratur, tidak berlebihan, tetapi juga tidak hanya fokus pada satu momen.

Fokus frekuensi dan kualitas hubungan seks sendiri tidak kalah penting dibandingkan dengan orgasme. Ingat, seks merupakan pengalaman yang menyenangkan dan membawa kepuasan bagi kedua belah pihak.

Itulah tadi jawaban dari apakah orgasme perempuan bisa tentukan jenis kelamin bayi. Ternyata memang ada hubungannya. 

Bagi Mama dan Papa yang sedang promil atau sedang berusaha mendapatkan anak dengan jenis kelamin tertentu, tetap semangat, ya!

Baca juga:

The Latest