Berencana IVF? Ini Tips Dari Dokter agar Proses Bayi Tabung Sukses!
Kondisi fisik dan lifestyle calon orangtua jadi faktor penentuan dari IVF agar bisa sukses
27 Agustus 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mama mungkin tak asing lagi dengan istilah bayi tabung atau IVF (in vitro fertilization). Proses IVF adalah di mana ovarium dirangsang untuk memproduksi banyak sel telur yang kemudian diambil.
Sel telur tersebut disatukan dengan sperma yang diletakkan di suatu wadah khusus sehingga terjadilah proses pembuahan di luar rahim yang diinkubasi selama beberapa hari. Dari beberapa embrio yang terbentuk kemudian diletakkan kembali ke dalam rahim calon mama.
Untuk melalui proses bayi tabung perlu banyak persiapan dari mental, fisik, dan finansial tentunya. Dikutip dari Instagram Live Indo Fertility and IVF Centre, Dr. dr. Sudirmanto, Sp.OG(K) menjelaskan ada beberapa persiapan yang membantu proses IVF bisa berjalan sukses dan lancar.
“Tentunya yang paling penting yang harus dilakukan adalah menilai semua kondisi kesehatan reproduksinya,” jelas Sudirmanto.
Berikut Popmama.com rangkum informasi lengkapnya.
Editors' Pick
1. Kondisi calon orangtua menentukan keberhasilan
Sebelum melakukan IVF, dokter dan perawat dari klinik akan mengecek dan menilai sel telur dari calon mama. Pasalnya proses ini yang menentukan perjalanan pembuahan lewat IVF bisa berjalan lancar dan sukses.
Lalu sperma dari calon papa juga akan dinilai. Di sini dokter dan perawat akan menilai dan memilih kondisi sperma yang cocok. Oleh karenanya, bagi calon papa penting sekali memerhatikan asupan makan dan lifestyle-nya selama ini.
Jika dari hasil pengamatan oleh dokter dan perawat ada beberapa masalah, maka akan disarankan untuk mengubah gaya hidup yang dijalani selama ini. Dokter Sudirmanto menyebut salah satu yang cukup menentukan adalah gaya hidup calon orangtua, karena bisa menjadi pengaruh besar keberhasilan IVF nantinya.
Meski ada beberapa faktor dari lahir atau bawaan yang juga tidak bisa ditampik, misalnya kondisi sel telur atau sperma yang memiliki kualitas kurang baik. Jika hal ini terjadi maka penanganannya pun akan berbeda.
2. Melakukan pengecekan kesehatan
Selanjutnya yakni menyadari penyakit penyerta yang sudah diderita sebelumnya. Menurut dokter Sudirmanto, ada beberapa kondisi yang menjadi kendala bagi pasien yang akan menjalani IVF.
“Ada beberapa kondisi medis yang mungkin berpengaruh misalnya gula darah dan sebagainya. Ada pula kondisi fisik seperti berat badan (memengaruhi), kita akan sarankan lifestyle-nya diubah. Karena tentunya lebih bagus yang normal dari pada yang berlebih (berat badannya),” tutur Sudirmanto.