Cerita Kehamilan Ektopik yang Viral di TikTok, Hati-hati!
Cerita ini sampai membuatnya harus operasi pengangkatan salah satu saluran tuba falopi
6 September 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kehamilan di luar kandungan atau kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi ketika telur yang dibuahi diimplan di luar uterus. Telur yang telah dibuahi itu tidak dapat bertahan hidup di luar uterus. Jika dibiarkan tumbuh, kondisi ini dapat merusak organ terdekat dan menyebabkan kehilangan darah yang mengancam jiwa.
Gejalanya kehamilan ektopik adalah meliputi nyeri panggul dan pendarahan vagina. Untuk mencegah komplikasi dibutuhkan penanganan oleh dokter. Pada stadium awal, cukup dengan obat tapi ketika sudah stadium lanjut memerlukan operasi.
Cerita kehamilan ektopik yang viral di TikTok dibagikan oleh Elfinda Gladys. Berawal dari melakukan test pack dengan hasil positif, hal itu jutsru membuatnya mengetahui kalau ia mengalami kehamilan ektopik sampai harus dioperasi.
Bahkan kehamilan ektopik itu membuat Elfinda harus kehilangan salah satu saluran tuba falopinya.
Berikut Popmama.com rangkum cerita kehamilan ektopik yang viral di TikTok sampai harus operasi besar ini!
1. Berawal dari test pack positif dua garis dari berbagai merek
Akun TikTok @elfindagladys1 milik Elfinda Gladys menceritakan pengalamannya yang mengalami kehamilan ektopik sampai harus dioperasi. Hal itu berawal dari dirinya yang mencoba melakukan test pack dari 3 merek berbeda dengan hasil 2 garis samar.
"Awalnya dari 3 test pack ini," tutur Elfinda dalam videonya.
Mendapatkan hasil test pack mengarah positif hamil, Elfinda pun langsung memeriksakan kandungan ke dokter. Sayangnya, dokter menyebut agar Elfinda tidak berharap banyak.
Sebab, di rahimnya baru ada tanda penebalan dan bukannya kantung janin. Sehingga ada dua kemungkinan, bisa saja akan hamil atau akan menstruasi.
Elfinda pun disarankan untuk kontrol ulang 2 minggu kemudian jika hasil test packnya masih garis dua.
Saat itu, diakuinya kalau ada flek seperti menuju tanda menstruasi. Sehingga Elfinda tidak terlalu ambil pusing. Belum lagi dokter bilang kalau tidak ada tanda kantung janin di kandungannya.
2. Keluar flek seolah akan menstruasi, penasaran dan melakukan test pack ulang
Dari 3 test pack sebelumnya yang menujukkan positif dilakukan pada 7 April 2021. 3 hari kemudian, Elfinda yang masih penasaran mencoba test pack kembali.
Saat itu dari rahimnya sudah keluar flek berwarna coklat. Hasil test pack tanggal 10 April itu menunjukkan positif dua garis.
"Nggak biasanya mens tapi cuma cokelat aja akhirnya beli test pack. Hasilnya sudah jelas 2 garis tanpa samar. Tapi masih ngeflek cokelat setiap hari. Bahkan banyak," tuturnya.
3. Beberapa hari kemudian flek cokelat itu berubah menjadi merah darah segar
Menganggap dirinya menstruasi biasa, Elfinda pun melakukan aktivitas normalnya. Hari-hari berlalu, flek yang tadinya berwarna coklat justru berubah menjadi merah darah segar.
Anehnya, cairan darah itu tidak berhenti-henti sampai membuat perutnya sangat sakit. Dijelaskan di videonya, Elfinda mengalami sakit perut dan perih pada tanggal 16 April 2021.
"Flek yang tadinya cokelat berubah menjadi merah segar H-1 sebelum puasa. Salahnya kita anggap itu menstruasi tanpa cek dokter. Sempat satu kali sahur, hari kedua keram hebat tapi 10 menit hilang. Kedua kali kambuh lagi hari Jumat (16 April 2021) itu lagi-lagi karena 10 menit hilang yang sudah didiamkan saja," cerita Elfinda.
Editors' Pick
4. Perut semakin sekait membuatnya tidak bisa beraktivitas
Nyeri dan sakit yang dirasakan Elfinda makin parah. Hingga akhirnya ia tak kuat berjalan dan bergerak. Pada 17 April 2021 ia ke IGD, sempat di cek pembukaan karena khawatir keguguran.
Teryata tidak ada pembukaan atau tanda keguguran. Malah rahim Elfinda dikatakan perawatan yang menanganinya menguncup.
"Dikasih obat anti nyeri di RS dan ceritain kronologi dan disuruh test pack lagi. Hasilnya seperti ini (positif) dengan keadaan pendarahan yang saya kira menstruasi. Diminta kembali ke rumah dulu, dan disuruh balik lagi Senin karena dokter obgyn-nya libur saat weekend," tutur Elfinda.
5. Diperiksa ke dokter kandungan dan harus segara dioperasi
Senin, 19 April 2021 Elfinda sudah tidak kuat dengan rasa sakit yang dirasakannya. Berkonsultasi dengan dokter kandungan dan langsung dinyatakan harus operasi saat itu juga.
Elfinda dan suami sangat kaget, karena tidak menyangka harus langsung operasi. Ia melakukan tindakan operasi pukul 23.00 WIB hari itu. Dokter menyebut harus ada pengangkatan saluran tuba falopi.
Elfinda sudah kalang kabut pikirannya dan khawatir apakah dengan pengangkatan ini dirinya bisa hamil kembali atau tidak.
"Terus dokter jawab, 'belum tahu ya semoga belum pecah yang saluran sebelahnya. Kita lihat nanti ya habis operasi. Berdoa aja, sekarang yang penting sehat lagi dulu'," jelas Elfinda di videonya.
6. Kehamilan ektopik bisa kehilangan banyak darah sampai mengancam nyawa
Ketika menyadari dirinya mengalami ektopik, Elfinda dan suami kaget. Kehamilan ini termasuk langka di Indonesia, karena hanya terjadi di 150.000 kasus per tahunnya.
"Ternyata aku mengalami kehamilan ektopik yang mengakibatkan kehilangan darah banyak sampai ancamannya itu kehilangan nyawa. Harus dilakukan tindakan operasi segera yang berakibat aku harus kehilangan salah satu saluran tuba falopi, kalau nggak bahaya," tutur Elfinda.
Gejala kehamilan ektopik yang perlu diwaspadai
Perempuan yang mengalami kehamilan ektopik biasanya merasakan gejala layaknya orang hamil pada umumnya, seperti mual, muntah, dan perut yang membesar. Meskipun ada beberapa orang yang tidak merasakan gejala sama sekali.
Pada umur kehamilan tertentu ketika saluran indung telur tidak dapat menampung hasil pembuahan yang semakin besar, biasanya merasakan gejala sebagai berikut:
- Nyeri yang sangat hebat, nyeri tajam hilang timbul dengan intensitas yang berbeda. Nyeri dapat dirasakan di daerah panggul, perut, atau bahkan menjalar hingga bahu dan leher.
- Perdarahan pada Miss V, perdarahan muncul dengan jumlah yang dapat lebih banyak atau lebih sedikit daripada saat haid.
- Gejala pada daerah perut, seperti mual, muntah, dan rasa penuh atau tidak enak di perut.
- Lemah, pusing, hingga pingsan.
Penyebab kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik bisa berasal dari satu atau dua lebih faktor. Oleh karenanya, memeriksakan kepada dokter ketika mengalami tanda-tanda tidak normal saat hamil berguna untuk mencegah hal ini.
Berikut adalah beberapa penyeba kehamilan ektopik:
- Infeksi atau peradangan pada daerah saluran indung telur, sehingga terjadi perlengketan yang menutup jalan sel telur yang telah dibuahi menuju ke dinding rahim.
- Jaringan parut dari bekas operasi daerah rahim dan panggul sebelumnya. Atau operasi yang melibatkan saluran indung telur dapat menyebabkan kehamilan ektopik karena adanya penutupan saluran indung telur.
- Abnormalitas pertumbuhan dari janin, atau adanya cacat janin, yang menyebabkan hasil pembuahan tidak dapat menempel pada dinding rahim.
Faktor risiko perempuan mengalami kehamilan ektopik
Ada beberapa risiko perempuan bisa mengalami kehamilan ektopik, berikut adalah penjelasannya:
- Usia saat hamil 35-44 tahun.
- Riwayat kehamilan ektopik sebelumnya.
- Riwayat operasi daerah panggul atau perut sebelumnya.
- Penyakit radang panggul.
- Pembuahan yang terjadi setelah pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) atau setelah pengikatan saluran indung telur (steril).
- Merokok.
- Penyakit peradangan dinding rahim (endometriosis).
- Sedang dalam pengobatan kesuburan, karena beberapa obat dapat mempengaruhi jumlah produksi getah rahim, sehingga mempengaruhi implantasi pada hasil pembuahan.
Itulah tadi cerita kehamilan ektopik yang viral di TikTok sampai harus operasi besar. Jika terjadi masalah kehamilan atau ada rasa yang janggal sebaiknya segera periksakan diri ke dokter ya, Ma.
Baca juga:
- Apa Itu Kehamilan Ektopik dan Bagaimana Cara Penanganannya?
- Kehamilan Ektopik, Ketika Sel Telur Tumbuh di Luar Rahim
- 8 Artis Ini Pernah Gagal Promil untuk Mendapatkan Momongan