Penyebab KB IUD Hilang, Benarkah Bisa Menembus Perut?
Waspada, KB IUD yang hilang atau bergeser dari tempatnya dapat menyebabkan terjadinya kehamilan
24 September 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
IUD atau intrauterine device, umumnya dikenal dengan KB spiral adalah alat kontrasepsi untuk membantu mengontrol kehamilan. Salah satu keunggulan dari alat kontrasepsi ini adalah perlindungan jangka panjang, dari beberapa tahun hingga lebih dari satu dekade tergantung jenisnya.
KB spiral memiliki efektivitas hingga 99% untuk mencegah kehamilan. Meski begitu, pada beberapa kasus, KB spiral juga bisa bergeser dari tempatnya atau bahkan lepas sendiri. Bila demikian, tentu efektivitasnya dalam mencegah kehamilan akan menurun.
dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin, Sp.OG, MKes dalam Instagramnya memberikan edukasi dan alasan kenapa KB IUD bisa hilang dari dalam rahim.
Berikut Popmama.com rangkum penjelasan tentang penyebab KB IUD hilang.
Editors' Pick
1. KB IUD keluar lewat vagina
Mama mungkin tidak sadar KB IUD hilang saat buang air kecil. Kemungkinan ini bisa terjadi meski jarang. Dokter Ardiansjah menyebutkan kemungkinan tersebut.
Kasus ini kerap dialami oleh Mama yang sudah melahirkan banyak anak. Bisa juga karena ukuran mulut rahim yang besar.
"Keluar lewat bawah, lewat vagina, dan pasien nggak rasa, nggak nyadar. Ini biasanya terjadi dengan orang-orang yang anaknya banyak dan mulut rahimnya rada gede. Karena jarang sekali IUD turun ke bawah," jelasnya di video Instagram.
2. KB IUD ternyata punya kemungkinan menembus perut
Kemungkinan kedua yakni KB IUD menembus perut. Kok bisa? Ternyata pada beberapa orang, KB IUD bisa bergeser. Meski jarang terjadi.
Bila KB IUD sudah tidak berada di tempat yang tepat, kemungkinan hamil bisa terjadi. Karena itu, penting untuk mengetahui tanda-tanda IUD bergeser dari rahim atau bahkan sampai menembus perut.
"Kedua IUD tembus ke dalam perut. Nah, IUD yang tembus ini pasien akan rasa nyeri. Pada kasus ini kalau pasien nggak ada rasa nyeri, berarti turun ke bawah," tutur dokter.
3. Tanda-tanda KB spiral hilang sendiri
Sudah dijelaskan di atas kalau KB IUD bisa terjadi kemungkinan bergeser atau hilang dengan sendirinya. Oleh karenanya Mamanya bisa mengenali beberapa tandanya, yaitu:
- Tali KB IUD tidak terasa atau tidak bisa ditemukan saat melakukan pengecekan mandiri
- Tali KB IUD terasa lebih panjang atau pendek dari biasanya
- Bagian dari KB IUD yang berbentuk T terasa ketika melakukan pengecekkan mandiri atau saat melakukan hubungan seksual
- Timbul rasa sakit atau kram yang ekstrem pada area panggul dan tidak membaik setelah 3−6 bulan pemasangan KB spiral
- Timbul perdarahan melalui vagina yang berlebihan atau tidak normal
- Timbul keputihan yang tidak normal, apalagi jika disertai demam
Ada beberapa tanda lain yang mungkin dirasakan. Namun, Mama harus menghindari mendorong paksa KB IUD ke tempat asalnya atau melepaskannya sendiri. Jika belum sempat ke dokter, gunakan alat kontrasepsi cadangan saat berhubungan seksual, seperti kondom.
Jika merasakan nyeri, sebaiknya hindari dulu melakukan hubungan seksual.
Segera ke dokter untuk mencari keberadaan KB IUD. Bila KB IUD yang Mama gunakan memang benar bergeser dari tempatnya atau bahkan lepas sendiri, dokter biasanya akan melepasnya dan menggantinya dengan yang baru.
Itulah tadi penyebab KB IUD hilang. Yuk, cek berkala KB IUD Mama masing-masing!
Baca juga:
- Hukum KB dalam Agama Islam, Apakah Diperbolehkan?
- BKKBN: Perempuan Berisiko Terkena Penyakit Ganas jika Tak Punya Anak
- Tips agar Cepat Hamil setelah Lepas KB IUD