Promil atau Mengobati Endometriosis Dulu? Ini Saran Dokter!
Ini kata dokter jika ingin promil tetapi memiliki endometriosis, kemungkinannya 30-50 persen
12 Maret 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perempuan dengan kondisi endometriosis bisa kesulitan jika ingin hamil. Melalui media discussion, dr. Moh. Luky Satria Syahbana Marwali, Sp. O. G, Subsp. F. E. R. selaku dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi, dan reproduksi yang berpraktik di RS Pondok Indah-IVF Centre menerangkan kalau kemungkinan kehamilan bagi pemilik endometriosis sekitar 30-50 persen
"Endometriosis memberikan efek buruk pada kualitas sel telur, cadangan sel telur, proses pembuahan, kualitas embrio, hingga implantasi," tuturnya pada Senin (6/3/2023).
Oleh karenanya, saat perempuan memiliki gangguan ini apa bisa hamil? Tentu saja bisa. Dokter Luky mengatakan jika ingin mengejar promil (program hamil) apalagi berkaitan dengan umur maka bisa dipilih hal itu dulu. Baru kemudian sembari ditangani endometriosisnya dengan berbagai cara.
Berikut Popmama.com rangkum informasi selengkapnya.
1. Alasan endometriosis menyulitkan perempuan untuk hamil
Endometriosis adalah kondisi jaringan yang seharusnya melapisi rahim bagian dalam justru terbentuk di luar rahim. Jaringan tersebut bisa saja tumbuh di ovarium, tuba falopi, ligamen yang menyangga rahim, bahkan di dekat kandung kemih.
Kondisi ini tidak hanya mengganggu organ reproduksi, tetapi juga menurunkan kesehatan perempuan secara umum. Khususnya untuk organ reproduksi yang ditumbuhi jaringan endometriosis dapat terganggu fungsinya. Ini yang menyebabkan pemilik endometriosis kesulitan untuk hamil secara alami.
Tapi tenang saja, untuk kasus endometriosis yang masih ringan dan ditangani dengan baik tetap bisa hamil secara alami.
Sementara untuk kasus yang lebih parah, ada beberapa perawatan yang bisa dipilih. Mulai dari terapi hormon hingga jalan operasi. Ini dilakukan agar endometriosis cepat hamil dengan cara inseminasi buatan atau bayi tabung.
Editors' Pick
2. Endometriosis ada kemungkinan bawaan genetik, kok bisa?
Pada kesempatan yang sama, dokter Luky menyebutkan banyak orang tidak tahu kalau 10 persen perempuan menderita endometriosis. Diabetes yang menjadi penyakit paling banyak dibahas, ternyata dibawah penyakit endometriosis yaitu 9,4 persen.
Dalam paparannya itu, diketahui pula kalau penderita endometriosis mungkin juga karena bawaan genetik. Meski sampai saat ini, masih belum diketahui penyebab awalnya karena ilmu tentang penelitian tersebut masih berkembang.
Dokter Luky menjelaskan lebih lanjut, penyakit ini bisa saja menurun kepada anak perempuan para mama yang pernah menderita endometriosis. Maka dari itu, perlu diperiksa lebih awal untuk mengetahuinya.
3. Promil dulu atau mengobati endometriosis? Ini saran dokter!
Endometriosis bisa membuat seseorang mengalami sakit saat datang bulan. Rasa nyeri haid, nyeri pinggang, kembung, konstipasi, pendarahan, cepat lelah, sakit kepala, mual, nyeri saat berhubungan, hingga mengalami depresi dialami dan tentunya sangat menyiksa.
Bahkan rasa sakit bisa semakin parah atau konstan terus-menerus seiring bertambahnya umur. Oleh karenanya, dokter Luky menyarankan jika sudah mengetahui memiliki endometriosis maka bisa segera untuk melakukan promil.
"Sebaiknya jangan menunda promil jika mengetahui menderita endometriosis. Baru setelah itu diberikan pengobatan hormonal. Karena biasanya promil itu yang dikejar umur," jelasnya.
4. Pengobatan endometriosis untuk membantu promil
Dijelaskan oleh dokter Luky kalau terapi hormonal menggunakan obat menjadi langkah pengobatan yang utama pada pasien endometriosis. Obat hormonal diberikan untuk jangka panjang (bertahun-tahun).
Manfaat dari obat ini diberikan untuk meredakan nyeri dan menghambat pertumbuhan endometriosis. Masalahnya, endometriosis ini adalah penyakit progresif dan bisa berkembang menjadi lebih berat.
"Selama pengobatan dengan obat-obatan harus tetap selalu kontrol untuk evaluasi perburukan endometriosis walaupun keluhannya membaik," pungkasnya.
Jika terapi hormon ini gagal, langkah selanjutnya yang mungkin disarankan adalah operasi. Tetapi tidak bisa langsung karena ada beberapa syarat selain gagal terapi hormon tadi.
"Endometriosis tadi menyebabkan gangguan pada organ lain seperti saluran kemih atau usus," jelas dokter Luky.
Endometriosis masih bisa kambuh meski sudah dilakukan pengangkatan lewat operasi. Oleh karena itu, dokter Luky menekankan ada beberapa promil yang bisa dilakukan untuk mempercepat keberhasilan meski memiliki endometriosis, dari inseminasi hingga bayi tabung.
Untuk masalah endometriosis setiap pasien juga berbeda. Sehingga ada baiknya berkonsultasi kepada dokter kandungan masing-masing untuk dicari jalan keluarnya.
Baca juga:
- Sering Dianggap Sama, Ini Beda Adenomiosis dan Endometriosis
- Endometriosis: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
- Cara Mengobati Endometriosis, Mulai dari Konsumsi Obat hingga Operasi