Mempunyai anak adalah impian bagi banyak pasangan. Salah satu faktor kunci dalam mewujudkan impian tersebut adalah memahami waktu yang tepat untuk berhubungan intim.
Dijelaskan oleh dr. Reino Rambey, SpOG, Spesialis kandungan Morula IVF Jakarta, bahwa ada waktu-waktu berhubungan intim yang bisa berpeluang lebih besar untuk hamil.
Saat perempuan mengalami siklus menstruasi, ada periode subur yang menjadi momen ideal untuk melakukan hubungan seksual. Pada waktu tersebut kemungkinan terjadinya pembuahan lebih tinggi.
Sisi lain, perlukah perempuan memantau siklus haidnya lewat aplikasi? Menurut dr. Reino beberapa pasiennya justru mengalami stres dan malah sulit hamil, lho. Harus bagaimana?
dr. Reino menjelaskan, kalau berhubungan intim saat masa subur perempuan adalah cara terbaik untuk bisa cepat hamil. Masa subur adalah periode ketika ovarium melepaskan sel telur yang siap dibuahi.
Hubungan intim yang dilakukan pada saat ini, dapat meningkatkan peluang sel sperma bertemu dengan sel telur.
"Kalau untuk berhubungan memang yang sebaiknya adalah masa subur. Hanya perlu diketahui masa subur seorang perempuan itu sering tidak pasti karena siklus haid bisa berubah," tutur dr. Reino kepada Popmama.com.
Saat ovulasi, perubahan hormon dalam tubuh perempuan menciptakan kondisi yang lebih mendukung bagi sperma, untuk bertahan hidup dan bergerak menuju sel telur. Ini termasuk perubahan pada lendir serviks yang menjadi lebih elastis dan remaja, sehingga mempermudah sperma berenang ke sel telur.
Editors' Pick
2. Teratur berhubungan intim 2-3 kali seminggu
Popmama.com/Hari Firmanto
Berhubungan intim saat masa subur meningkatkan peluang kehamilan. Namun, kehamilan tidak bisa terjadi langsung begitu saja. Dikarenakan manusia merupakan subfertile, yang artinya setiap berhubungan intim belum tentu langsung hamil.
Oleh karena itu jangan terpaku hanya berhubungan intim saat masa subur saja. Frekuensi berhubungan intim juga penting. Menurut dr. Reino pasangan sebaiknya rutin berhubungan intim 2-3 kali per minggu.
"Artinya kapan diperlukan berhubungan, lakukan saja hubungan seperti biasa. Setiap 2-3 hari sekali. Kalau memang itu dikerjakan teratur dan dua-duanya sehat, dalam setahun, mama dan papa InsyaAllah pasti akan mempunyai keturunan atau terjadi kehamilan," pungkasnya.
3. Memeriksakan ke dokter setelah setahun mencoba hamil alami
Pexels/mart production
Lantas bagaimana jika tidak kunjung hamil? dr. Reino menjelaskan, hendaknya Mama dan Papa berusaha untuk hamil secara alami selama setahun. Syaratnya, keduanya tidak memiliki gangguan kesuburan atau umurnya masih dalam usia produktif (perempuan di bawah usia 35 tahun).
"Makanya harus menunggu satu tahun baru kita bisa nyatakan pasangan suami istri itu sulit hamil," tutur dr. Reino.
Sebagai informasi, sekitar 15-20 persen pasangan yang mencoba untuk hamil, mengalami masalah kesuburan. Setelah satu tahun, pemeriksaan medis dapat membantu mengidentifikasi faktor-faktor yang menghalangi kehamilan, baik itu dari pihak perempuan maupun laki-laki.
Berdasarkan studi, intervensi medis atau pengobatan mungkin diperlukan untuk membantu pasangan mencapai kehamilan. Konsultasi dapat membuka jalan untuk terapi yang lebih efektif, seperti pengobatan hormonal, inseminasi buatan, atau teknologi reproduksi berbantuan (ART).
4. Posisi berhubungan intim bukan penentu cepat hamil
Popmama.com/Hari Firmanto
Di atas sudah disinggung mengenai waktu berhubungan intim, pertanyaan selanjutnya adalah apakah posisi seks juga menentukan cepat hamil? dr. Reino menjawab, ternyata tidak ada hubungan antara posisi seks dengan kemungkinan bisa lebih cepat hamil.
"Posisi hubungan tidak ada masalah selama sperma kualitasnya baik. Selama tidak ada kelainan organ reproduksi dari keduanya," tuturnya.
5. Perlukah memantau kesuburan lewat aplikasi?
Pexels/Nataliya Vaitkevich
dr. Reino menjelaskan mengenai salah satu kasus yang pernah ia tangani. Agar bisa berhubungan tepat waktu saat masa subur, pasangan bisa menggunakan aplikasi.
Namun, masa subur perempuan kadang bisa berubah. Oleh karena itu aplikasi pemantau kesuburan ini bisa dijadikan patokan, tetapi jangan sampai membuat stres pasangan yang sedang promil (program hamil).
"Karena memang aplikasi bisa membantu, tetapi tidak perlu menghitung bagaimana karena pada umumnya orang yang berhubungan dengan melihat aplikasi justru malah stres. Karena ada keharusan di siklus ini harus hamil. Padahal tidak selamanya sel telur itu berkualitas dan mampu melakukan ovulasi yang sesungguhnya, begitupun dengan kualitas sperma juga penting," pungkas dr. Reino.
Itulah tadi jawaban mengenai kapan waktu yang tepat berhubungan intim agar bisa hamil? Semoga bisa menjawab Mama dan Papa yang sedang berusaha memiliki momongan.
POPMAMA TALK November 2024 - dr. Reino Rambey, SpOG, Dokter Obgyn Morula IVF Jakarta
Editor in Chief - Sandra Ratnasari Senior Editor - Novy Agrina Editor - Onic Metheany & Denisa Permataningtias Content Writer - Putri Syifa Nurfadilah & Sania Chandra Nurfitriana Contributor - Salsyabila Sukma Script - Sania Chandra Nurfitriana Social Media - Irma Erdiyanti & Hashifah Dzati Photographer - Hari Firmanto Videographer - Hari Firmanto Property by INFORMA Collaboration with MORULA IVF Jakarta