Risiko Jarak Kehamilan Terlalu Jauh, Berbahaya bagi Ibu Hamil?
Jarak kehamilan di atas 5 tahun dari hamil terakhir ternyata memiliki risiko, lho!
22 April 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jarak hamil terlalu dekat bisa menimbulkan berbagai risiko, terutama bagi ibu hamil (bumil). Jarak antara kehamilan anak memang disarankan untuk diatur untuk mendukung kesehatan ibu hamil dan sang Janin tersendiri.
Selain jarak kehamilan terlalu dekat, risiko juga bisa membayangi jarak hamil terlalu jauh. Pendapat umum kehamilan yang baik idealnya antara 18-24 bulan dari persalinan sebelumnya. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyarankan jarak kehamilan paling ideal yakni tiga tahun dari persalinan sebelumnya.
Untuk Mama yang melahirkan bayi dalam rentang waktu kurang dari 5 tahun dari persalinan sebelumnya masih dianggap belum memiliki jarak kehamilan terlalu jauh. Pengecualian bagi ibu yang berencana hamil di usia 35 tahun ke atas, jaraknya boleh dirancang lebih dekat yakni minimal satu tahun dari kelahiran bayi sebelumnya.
Berikut Popmama.com rangkum risiko jarak kehamilan terlalu jauh, berbahaya bagI bumil?
Editors' Pick
1. Risiko jarak kehamilan terlalu jauh, bisa kena preeklamsia
Dari segi kesehatan sendiri, ada beberapa risiko jarak hamil terlalu jauh atau di atas lima tahun. Dilansir dari Mayo Clinic, berikut risiko yang perlu diwaspadai calon orangtua, di antaranya:
- Meningkatkan risiko preeklamsia pada ibu hamil yang sebelumnya belum pernah mengalami atau punya riwayat komplikasi ini.
- Kapasitas rahim tidak seoptimal kehamilan berjarak kurang dari lima tahun. Sebab, kehamilan biasanya meningkatkan kapasitas rahim untuk menunjang tumbuh kembang janin. Namun, karena jarak persalinan terlalu lama, manfaat ini berkurang sampai menghilang.
Jarak kehamilan yang terlalu jauh biasanya membuat kehamilan lebih berisiko, terutama jika ibu hamil lagi di usia 35 tahun ke atas. Mengingat ada beberapa risiko kesehatan jarak kehamilan terlalu jauh, coba pertimbangkan jarak ideal untuk perencanaan keluarga.
Dikutip dari March of Dimes, jarak kehamilan yang terlalu jauh dengan sebelumnya pun memiliki peningkatan risiko tekanan darah tinggi, berat lahir rendah, dan janin kecil saat kehamilan.
2. Pro dan kontra kehamilan yang terlalu jauh
Terlepas dari faktor kesehatan, jarak hamil terlalu jauh juga memiliki pro-kontra dari sisi pengasuhan anak. Dilansir dari Healthline berikut beberapa di antaranya:
- Anak yang besar umumnya lebih siap menyambut kedatangan adiknya. Sehingga orangtua bisa mengoptimalkan tumbuh kembang buah hatinya, terutama di masa keemasan atau 1.000 hari kehidupan si Kecil.
- Orangtua lebih siap mental, karena anak yang sudah besar biasanya sudah sibuk dengan rutinitasnya, sehingga orangtua bisa lebih fokus mengasuh bayi.
- Namun, kemungkinan muncul kecemburuan dari anak yang sudah beranjak besar.
Meskipun ada pro dan kontra di atas, tapi sebaiknya para orangtua tetap mempertimbangkan faktor kesehatan sebagai risiko jarak kehamilan yang terlalu jauh. Jangan lupa berkonsultasi ke dokter yang biasanya menangani terkait jeda waktu yang ideal ini.
Terutama jika calon ibu memiliki masalah kesehatan khusus, pernah keguguran, atau hamil di usia 35 tahun ke atas.