Setiap pasangan yang sudah menikah umumnya ingin segera diberikan momongan oleh yang Maha Kuasa. Namun tidak semua dapat hamil dengan cepat, beberapa di antaranya harus berjuang lebih keras untuk bisa hamil.
Kamu yang mengalami kesulitan untuk hamil, mungkin mencoba berbagai macam cara agar kehamilan segera menghampiri. Salah satu cara yang mungkin kamu tempuh adalah konsumsi obat penyubur kandungan.
Obat penyubur kandungan biasanya diresepkan oleh dokter dan biasanya pemberiannya disesuaikan dengan kondisi kesehatan seorang perempuan. Obat penyubur kandungan tidak boleh dikonsumsi secara sembarangan, karena ada efek samping yang mungkin terjadi akibat mengonsumsi obat tersebut.
Adapun dilansir dari beberapa sumber, obat penyubur kandungan yang mungkin diresepkan oleh dokter diantaranya:
1. Bromocriptine
Freepik/Katemangostar
Bromocriptine merupakan obat penyubur kandungan yang berperan menyeimbangkan hormon yang mencegah pelepasan sel telur dari ovarium tiap bulan.
Dilansir dari Mayo Clinic, obat ini umumnya direkomendasikan pada perempuan yang memiliki hormon prolaktin yang tinggi sehingga dapat menurunkan kadar hormon estrogen.
Sebab, hormon prolaktin yang terlalu tinggi pada perempuan bisa menyebabkan perempuan lebih sulit untuk hamil.
Editors' Pick
2. Clomiphene citrate
Freepik
Obat penyubur kandungan berikutnya adalah clomiphene citrate. Obat ini masuk ke dalam obat penyubur kandungan yang sering menjadi pilihan utama.
Obat penyubur kandungan ini dapat menyebabkan kelenjar hipotalamus dan pituitari melepaskan hormon yang merangsang ovarium memproduksi sel telur.
Obat ini biasanya direkomendasikan untuk dikonsumsi pada saat menstruasi. Para ahli menyarankan untuk mengonsumsi obat clomiphene pada hari ketiga sampai hari kelima menstruasi. Sebab diharapkan, tujuh hari setelah konsumsi obat ini ovulasi terjadi.
3. Gonadotropin
Freepik/Yanalya
Obat penyubur kandungan berikutnya adalah gonadotropin. Obat ini mengandung luteinising hormone (LH) dan follicle-stimulating hormone(FSH) yang merangsang ovarium untuk memproduksi sel telur sekaligus mematangkannya.
Obat penyubur kandungan yang disuntikkan selama kurang lebih 12 hari ini biasanya direkomendasikan pada perempuan yang menderita PCOS yang tidak bereaksi terhadap obat-obatan lain.
Obat ini juga umum digunakan pada perempuan yang sedang menjalani program bayi tabung.
4. Metformin hydrochloride
Pexels/Dids
Obat penyubur kandungan berikutnya adalah metaformin hydrochoride. Ma. Obat penyubur kandungan ini umumnya direkomendasikan pada penderita diabetes, namun tidak menuntup kemungkinan juga diresepkan pada perempuan yang menderita PCOS.
Konsumsi metformin hydrochloride dapat membuat ovulasi berjalan dengan normmal karena obat ini mampu menurunkan kadar insulin dalam darah dan juga dapat menurunakkan kadar hormon tosteron. Obat ini terkadang juga dikombinasikan dengan clomiphene juga bisa dikonsumsi sendiri atau berbarengan dengan clomiphene.
Nah, itu dia Ma obat penyubur kandungan yang bisa dikonsumsi. Namun ingat, konsumsi obat-obatan tersebut tidak bisa dilakukan sembarangan. Mama perlu untuk berkonsultasi ke dokter sebelum mengonsumsinya karena setiap orang memiliki kondisi kesehatan yang berbeda.
Kenali Efek Samping dan Risikonya
Freepik
Meski obat penyubur kandungan dapat menjadi solusi untuk cepat hamil, konsumsi obat ini tidak boleh dilakukan secara sembarangan Ma.
Sebab ada efek samping yang mungkin mengintai dari konsumsi obat tersebut. Pada konsumsi obat penyubur kandungan clomphene citrate misalnya, efek samping berupa sakit kepala, mual, perut kembung dan penglihatan buram mungkin saja terjadi. Pada beberapa orang bahkan bisa menyebabkan peningkatan berat badan dan perdarahan vagina.
Pada obat jenis lainnya, efek samping yang mungkin ditimbulkan juga ada. Efek samping berupa perubahan suasana hati atau mood swing juga mungkin Mama alami pasca mengonsumsi obat penyubur kandungan.
Berbagai efek samping inilah menjadi alasan mengapa konsumsi obat penyubur kandungan tidak boleh dilakukan secara sembarangan.