7 Tips Mengatur Pola Tidur saat Program Kehamilan
Atur pola tidurmu dengan baik yuk agar program kehamilan berjalan lancar
24 Mei 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi kamu yang sedang menjalani program hamil, selain menjaga pola makan, kamu juga harus memerhatikan pola tidur dengan baik. Hal ini karena pola tidur juga memengaruhi tingkat kesuburan seseorang.
Kamu tidak percaya? Penelitian yang dilakukan di Korea pada tahun 2013 menyebutkan bahwa pola tidur mememgaruhi tingkat kesuburan dimana orang yang tidurnya tercukupi dengan baik cenderung memiliki peluang yang lebih besar untuk hamil.
Nah, bagi kamu yang sedang menjalani program hamil dan memiliki pola tidur yang buruk, ada baiknya untuk menata kembali pola tidurmu. Dilansir dari Mayo Clinic,berikut tips mengatur pola tidur saat program kehamilan:
1. Atur jadwal tidurmu
Kamu harus mulai merubah pola tidurmu dengan membuat “jadwal” rutinitas tidur agar mendapatkan tidur yang berkualitas.
Heidi Connolly, MD, pakar kesehatan tidur mengungkap bahwa patuh pada jam tidur yang telah dijadwalkan penting karena dengan begitu, tubuh akan mendapatkan “isyarat” bahwa waktu tersebut merupakan saatnya untuk tidur.
Jadi, mulailah untuk tidur di waktu yang sama dan lakukan secara bertahap agar dapat terbiasa.
2. Jangan makan berat saat menjelang tidur
Agar tidurmu tidak terganggu, kamu disarankan untuk menghindari konsumsi makanan berat beberapa jam sebelum tidur. Konsumsi makanan berat atau makan dalam porsi yang besar sebelum tidur dapat menyebabkan ketidaknyamanan sehingga dapat membuat kamu menjadi sulit tidur.
Selain itu, hindari pula konsumsi minuman berkafein sebelum tidur karena sebagian orang mengalami sulit tidur pasca mengonsumsinya.
Editors' Pick
3. Ciptakan suasana tidur yang nyaman
Pastikan ruang tidurmu benar-benar nyaman agar kamu dapat lebih cepat terlelap. Caranya sebenarnya mudah, selain memastikan bahwa ruang tidurmu bersih dan rapi, pastikan pula suhu udaranya sejuk. Tidak terlalu panas atau pun dingin karena suhu kamar juga dapat memengaruhi kualitas tidur seseorang.
Selain itu, atur pula pencahayaan kamar karena paparan cahaya terang di malam hari dapat menganggu tidurmu. Kamu lebih disarankan untuk tidur dalam kondisi lampu mati atau pencahaayan yang redup agar dapat segera tertidur.
4. Lakukan olahraga
Selain dapat mendukung program kehamilan, olahraga ringan juga dapat memengaruhi kualitas tidurmu lho!
Dilansir dari WebMD, orang yang rutin berolahraga setidaknya 150 menit setiap minggunya memiliki tidur yang lebih nyenyak di malam hari dan memiliki tubuh yang lebih bugar di paginya.
Jadi, usahakan untuk rutin berolahraga ya agar kamu dapat tidur lebih lelap di malam harinya.
5. Batasi waktu tidur siang
Tidur siang memang disarankan, namun kamu tidak disarankan untuk tidur siang dalam jangka waktu yang lama karena hal ini dapat merusak pola tidurmu.
Bagi kamu yang terbiasa tidur siang, batasi waktu tidur selama 30 menit saja dan hindari tidur di waktu sore hari.
Namun bagi kamu yang bekerja malam, kamu mungkin perlu untuk tidur siang di sore hari sebelum waktu bekerja tiba untuk membantu mengurangi “hutang tidur”.
6. Kelola stres dengan baik
Sebagian perempuan yang menjalani program kehamilan mengalami stres. Nah, jika kamu termasuk yang mengalami stres, ada baiknya untuk mengelola stres dengan baik.
Sebab jika kamu mengalami stres, peluang kehamilan bisa saja menurun, apalagi, stres juga bisa memengaruhi kualitas tidurmu.
Jika kamu merasa tertekan dengan suatu hal, jangan sungkan untuk menceritakannya kepada kerabat terdekat. Stres perlu dikelola dengan baik agar tidak berdampak terhadap kesuburan maupun kesehatanmu.
7. Hindari bermain gadget saat akan tidur
Jika kamu terbiasa bermain gadget menjelang tidur, maka mulai saat ini hentikan kebiasaan tersebut. Hal ini karena bermain gadget menjelang tidur dapat membuatmu terlena dan lupa waktu sehingga rutinitas tidurmu pun bisa jadi berantakan.
Belum lagi, cahaya yang ditangkap mata dari gadget yang kamu mainkan dapat membuat otak mengalami stres sehingga berefek terhadap produksi melatonin, yaitu hormon pemicu kantuk.