Apakah Gaya Hidup Vegetarian Bisa Memengaruhi Kesuburan?
Perhatikan risikonya bagi kesuburan, jika kamu menjalani gaya hidup vegan
20 September 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernahkah kamu berpikir kalau menjalani gaya hidup vegetarian bisa memengaruhi kesuburan?
Banyak orang di luar sana yang beranggapan bahwa, pola hidup vegetarian akan otomatis menjadi pola makan yang sehat. Padahal ini belum tentu terjadi lho!
Gaya hidup vegetarian, di satu sisi memang membantu kamu memiliki kehamilan yang sehat. Ini karena asupan sayur dan buah yang lebih banyak dikonsumsi, dipercaya memiliki kontribusi baik pada tubuh.
Tapi di sisi lain, gaya hidup vegan membuat kamu berisiko mengalami beberapa masalah kekurangan nutrisi. Dimana kekurangan nutrisi ini, bisa memengaruhi kesuburan bagi kamu yang sedang merencanakan kehamilan. Tak hanya itu, kekurangan nutrisi juga bisa berdampak pada gangguan kehamilan dan janin.
Untuk lebih jelasnya, yuk simak rangkuman informasi dari Popmama.com berikut ini, mengenai apakah gaya hidup vegetarian bisa memengaruhi kesuburan, dilansir dari Verywell Family.
1. Apakah gaya hidup vegetarian bisa memengaruhi kesuburan kamu?
Banyak orang yang berpendapat bahwa, menjalankan gaya hidup vegan atau vegetarian memang baik untuk kesuburan. Ini merupakan sebuah kabar baik, karena faktanya orang yang menjalani gaya hidup vegetarian tidak terbukti meningkatkan komplikasi kehamilan yang serius, dan menurunkan risiko cacat lahir pada bayi.
Tapi perlu digaris bawahi, kondisi tersebut memang baik apabila kamu selalu memantau asupan nutrisi saat menjalankan gaya hidup vegan. Jika tidak, beberapa risiko mungkin saja kamu alami, sehingga bisa berdampak pada kesuburan kamu.
Editors' Pick
2. Risiko yang mungkin kamu alami saat menjalankan gaya hidup vegetarian
Berikut ini risiko yang mungkin kamu alami saat menjalankan gaya hidup vegetarian.
- Kekurangan vitamin b-12
Saat menjalani gaya hidup vegan, jika kamu tidak bisa mengatasi kemungkinan defisit nutrisi, maka risiko terkait masalah kesuburan tetap ada. Kekurangan vitamin B-12 bisa menyebabkan kamu mengalami komplikasi saat kehamilan, meningkatkan risiko cacat lahir pada bayi dan gangguan kognitif.
- Anemia
Dalam mempersiapkan kehamilan, kamu harus memastikan tubuh sehat dan tidak mengalami anemia. Anemia saat hamil sering terjadi, bahkan bagi mereka yang bukan vegetarian. Inilah yang menyebabkan orang-orang dengan gaya hidup vegetarian berisiko lebih tinggi mengalami anemia.
Saat mencoba untuk hamil, anemia dapat meningkatkan risiko kamu mengalami masalah ovulasi dan infertilitas. Anemia pada saat kehamilan bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur, berat badan lahir rendah (BBLR), serta memiliki anak dengan keterlambatan kognitif atau perkembangan.
Sedangkan bagi seorang ibu, anemia bisa meningkatkan risiko kamu mengalami depresi pascapersalinan, dan membutuhkan transfusi darah setelah melahirkan.
- Defisit kalori
Kekhawatiran lain yang muncul adalah kondisi defisit kalori. Ini bisa saja terjadi karena pada orang dengan gaya hidup vegetarian, biasanya mereka mengombinasikan makanan mentah, diet makrobiotik atau mengonsumsi makanan dengan sedikit pilihan. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko defisit nutrisi atau kalori.
Padahal, bagi kamu yang sedang merencanakan kehamilan, berat badan ideal sangat diperlukan untuk menunjang kehamilan yang sehat dan persalinan yang aman.
3. Mengapa vitamin B-12 sangat penting bagi kesuburan?
Bagi kamu yang menjalankan gaya hidup vegetarian, asupan vitamin B-12 sepertinya sedikit sulit untuk dipenuhi. Ini karena vitamin B-12 hanya tersedia dari sumber hewan. Untuk kamu yang vegetarian, artinya kamu harus menambahkan suplemen atau mengonsumsi lebih banyak makanan sehat. Kamu mungkin saja bisa mendapatkan vitamin B-12 dari susu dan telur, tapi biasanya dokter akan tetap menyarankan suplemen.
Perlu kamu ketahui bahwa, asam folat dan vitamin B lainnya, memainkan peran penting dalam perkembangan otak janin dan sumsum tulang belakang. Biasanya perkembangan ini terjadi di awal masa kehamilan, atau bahkan saat kamu belum menyadari bahwa kamu tengah hamil. Menurut World Health Organization (WHO), kadar vitamin B-12 yang rendah dapat meningkatkan risiko cacat lahir pada bayi.
Vitamin B-12 sama pentingnya seperti folat, dalam hal kesehatan saraf dan perkembangan bayi dalam kandungan kamu nantinya. Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG), Kementerian Kesehatan RI, orang dewasa harus memenuhi asupan 2,4 mikrogram vitamin B-12 setiap harinya. Sedangkan bagi ibu hamil kebutuhannya meningkat menjadi 2,6 mikrogram per hari, serta ibu menyusui 2,8 mikrogram per hari.
4. Konsekuensi yang mungkin kamu hadapi jika mengalami anemia
Seperti yang sudah disebutkan, risiko lain yang mungkin dihadapi oleh orang dengan gaya hidup vegetarian adalah anemia defisiensi besi. Anemia bisa menyebabkan kamu mengalami masalah ovulasi atau gangguan proses pelepasan sel telur, saat menjalani program hamil. Tak hanya itu, anemia juga menyebabkan masalah bagi ibu dan anak.
Menurut Yaffi Lvova, seorang ahli gizi mengatakan, “sangat umum bagi perempuan untuk mengalami anemia, terutama selama kehamilan”. Ia juga menambahkan “kondisi ini, lebih menjadi perhatian pada orang-orang vegetarian, karena zat besi (non heme), yang dikonsumsi dalam pola makan nabati tidak diserap seefisien zat besi heme”. Zat besi heme merupakan zat besi yang berasal dari sumber hewani.
5. Makanan apa yang sebaiknya dikonsumsi untuk mengurangi risiko tersebut?
Bagi kamu yang vegetarian, untuk mengurangi risiko terkena anemia, kamu harus mengonsumsi makanan tinggi zat besi non heme dan makanan tinggi vitamin C. Dengan menggabungkan dua nutrisi tersebut, kemungkinan penyerapan zat besi bisa lebih optimal.
Untuk menambahkan asupan zat besi, kamu disarankan untuk mengonsumsi makanan yang tinggi zat besi seperti, sereal, kacang polong, sayuran berdaun hijau, buah kering, biji gandum, selai kacang, beras merah dan masih banyak lagi. Sedangkan untuk vitamin C, pertimbangkan untuk menikmati makanan kaya zat besi bersamaan dengan jus jeruk, stroberi, nanas, kubis brussel, kiwi, dan paprika kuning.
Dalam menjalankanya, kamu bisa juga berkonsultasi dan minta bimbingan dari dokter ya. Karena asupan nutrisi yang tepat memang harus dipantau, termasuk dengan melakukan tes darah rutin sebelum dan selama kehamilan.
Nah, itulah informasi mengenai bagaimana gaya hidup vegetarian bisa berdampak pada kesuburan.
Pola makan vegetarian harus dilakukan dengan baik dan benar, agar kamu tidak mengalami kekurangan nutrisi tertentu. Oleh karenanya, bekali diri dengan memperbanyak informasi dan lakukan perencanaan yang baik dalam menjalaninya. Ini penting dilakukan, agar pilihan kamu untuk menjalani gaya hidup vegetarian tidak berdampak buruk bagi kesuburan.
Yuk, penuhi asupan nutrisi tubuh dengan mengonsumsi lebih banyak jenis makanan!
Baca juga:
- Tetap Sehat Menjadi Vegetarian Saat Hamil, Begini Caranya!
- 5 Makanan dari Berbagai Negara yang Cocok untuk Vegetarian
- Vegan dan Vegetarian, Apa Bedanya ya Ma?