Bagaimana Endometriosis Bisa Menyebabkan Infertilitas pada Perempuan?
Apakah salah satu faktor risikonya ada pada diri kita?
5 Agustus 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Rasa nyeri pada perut biasanya dianggap normal, karena sering dirasakan pada saat menstruasi. Tapi jika nyeri tersebut berlangsung lama dan cukup mengganggu, sebaiknya diwaspadai ya, Ma, karena bisa jadi itu merupakan gejala endometriosis.
Endometriosis biasanya terjadi pada perempuan usia subur. Gejala yang dirasakan diantaranya:
- Nyeri pada perut bagian bawah atau sekitar panggul
- Nyeri saat berhubungan seksual
- Volume darah yang berlebihan saat menstruasi
- Terasa sakit saat buang air kecil maupun besar
Jika tidak dilakukan penanganan yang tepat, endometriosis bisa menyebabkan terjadinya infertilitas atau gangguan kesuburan pada perempuan lho, Ma.
Berikut ini Popmama.com rangkum mengenai bagaimana endometriosis bisa menyebabkan infertilitas pada perempuan. Yuk disimak, Ma!
1. Apa itu Endometriosis?
Endometriosis adalah penyakit yang terjadi di pelvik dan menyebabkan timbulnya rasa nyeri di bagian perut bawah dan sekitar panggul.
Dilansir dari Medical News Today, Endometriosis dapat menyerang perempuan. Kondisi ini terjadi ketika ada jaringan yang mirip dengan jaringan endometrium, tumbuh di luar rahim.
Biasanya jaringan endometrium akan menebal di dalam rahim dan nantinya menjadi tempat menempelnya sel telur yang sudah dibuahi. Tapi jika tidak dibuahi, endometrium tersebut akan meluruh dan keluar dari dalam tubuh dalam bentuk darah menstruasi. Sedangkan pada kasus endometriosis, jaringan endometrium di luar rahim ikut menebal tetapi tidak ikut keluar dari dalam tubuh.
Jaringan Ini bisa berkembang di mana saja di dalam tubuh, tapi biasanya lebih banyak terjadi di sekitar panggul termasuk ovarium, saluran tuba falopi, dan rahim.
2. Apa penyebab Endometriosis?
Sampai saat ini masih dipelajari lebih jauh terkait penyebab terjadinya endometriosis. Namun ada beberapa hal yang diduga menjadi penyebab timbulnya penyakit ini.
Dilansir dari Office on Women’s Health, berikut ini beberapa penyebab endometriosis.
- Aliran darah menstruasi yang bermasalah (Retrograde Menstruation)
Aliran darah menstruasi diduga menjadi salah satu penyebab terjadinya endometriosis, Ma. Retrograde Menstruation merupakan kondisi dimana aliran darah menstruasi berbalik arah. Darah menstruasi yang seharusnya dikeluarkan tubuh melalui vagina, justru masuk ke saluran indung telur. Sel darah tersebut lalu menempel dan tumbuh menebal di dinding panggul, sehingga menyebabkan terjadinya pendarahan selama siklus menstruasi.
- Gangguan sistem kekebalan tubuh
Saat sistem kekebalan tubuh kita terganggu, maka jaringan endometrium yang tumbuh di luar rahim sulit untuk ditemukan dan dihancurkan, Ma.
- Tindakan operasi di daerah perut
Proses operasi di daerah perut seperti sesar dan histerektomi, membuat jaringan endometrium tanpa sengaja ikut terangkat, berpindah tempat, ataupun menempel pada sayatan bedah.
- Pengaruh hormon
Sel yang belum matang di dalam rahim dapat berubah menjadi sel endometrium karena dipengaruhi hormon, salah satunya estrogen.
- Faktor genetik
Ada kemungkinan endometriosis disebabkan oleh faktor genetik atau keturunan.
Editors' Pick
3. Bagaimana endometriosis bisa menyebabkan infertilitas pada perempuan?
Dilansir dari American Society for Reproductive Medicine, 30% – 50% perempuan dengan endometriosis mungkin mengalami infertilitas. Endometriosis memengaruhi kesuburan dengan beberapa cara, diantaranya:
- Menyebabkan terjadinya radang struktur panggul
- Menyebabkan gangguan hormonal pada perempuan
- Menyebabkan perubahan kualitas sel telur
- Menurunkan fungsi kekebalan tubuh
- Terbentuknya jaringan parut dan peradangan pada tuba falopi
Pada penderita endometriosis, jaringan endometrium yang tidak pada tempatnya akan terperangkap dan tidak bisa keluar dari dalam tubuh. Ini akan menyebabkan terjadinya pengendapan di sekitar organ reproduksi.
Apabila jaringan endometrium berada pada ovarium maka kualitas sel telur akan berkurang sehingga akan mempersulit terjadinya kehamilan.
Sedangkan jika jaringan endometrium berada pada saluran tuba falopi, maka jalan sel telur menuju rahim akan terhambat dan menyebabkan pembuahan sulit terjadi.
4. Apakah penderita endometriosis masih bisa hamil?
Endometriosis memang menyebabkan peradangan dan gangguan pada organ reprosduksi. Tapi penderitanya masih bisa hamil kok, Ma. Hanya saja prosesnya akan lebih sulit daripada mereka yang tidak menderita endometriosis.
Biasanya keberhasilan kehamilan bagi perempuan dengan endometriosis dipengaruhi oleh tingkat keparahan yang di derita.
Menurut American Society for Reproductive Medicine, keparahan endometriosis dibagi menjadi 4 tingkatan yaitu stadium minimal, ringan, menengah dan berat. Tingkat stadium ini berdasarkan lokasi, jumlah, kedalaman dan ukuran jaringan endometrium.
5. Siapa saja yang berisiko mengalami endometriosis?
Endometriosis bisa terjadi pada siapa saja lho, Ma. Tapi ada beberapa faktor yang sebenarnya bisa meningkatkan risiko terjadinya endometriosis.
Dilansir dari Office on Women’s Health, berikut ini beberapa faktor risikonya.
- Seorang perempuan yang belum pernah melahirkan.
- Siklus menstruasi yang tergolong singkat, kurang dari 27 hari.
- Berlangsungnya fase menstruasi lebih dari 7 hari.
- Memiliki anggota keluarga seperti ibu, bibi atau saudara perempuan dengan endometriosis.
- Mengalami masalah kesehatan lainnya yang bisa mempengaruhi aliran darah menstruasi.
6. Bagaimana cara mencegah endometriosis?
Sampai saat ini belum ada cara khusus untuk mencegah endometriosis. Tapi Mama bisa kok mengurangi peluang terjadinya endometriosis dengan cara mengurangi kadar hormon estrogen di dalam tubuh.
Berikut ini cara yang bisa Mama lakukan.
- Terapkan pola makan yang sehat dan perbanyak asupan nutrisi, agar nantinya tubuh mampu mengatasi terjadinya peradangan.
- Lakukan olahraga rutin minimal 30 menit setiap harinya ya Ma, untuk mengurangi lemak di dalam tubuh serta mengurangi risiko endometriosis.
- Hindari mengonsumsi minuman beralkohol, karena bisa meningkatakan kadar hormon estrogen dalam tubuh.
- Kurangi konsumsi kafein harian dan perbanyak minum air putih.
- Konsultasikan kepada dokter jika Mama memiliki satu dari beberapa faktor risiko endometriosis.
Nah, itulah penjelasan mengenai bagaimana endometriosis bisa menyebabkan infertilitas pada perempuan.
Mama nggak perlu khawatir, karena penderita endometriosis masih memilik peluang untuk bisa hamil. Jika merasa memiliki salah satu faktor risikonya, ada baiknya Mama konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut ya. Semoga bermanfaat Ma!
Baca juga:
- Berawal dari Nyeri Haid, Ini 5 Fakta Mengenai Penyakit Endometriosis
- Tips Program Hamil untuk Pemilik Endometriosis
- Untuk Perempuan Endometriosis, Inilah Upaya Meningkatkan Kehamilan