Ovarium adalah salah satu organ di dalam tubuh yang beperan penting pada sistem reproduksi perempuan. Meskipun memiliki ukuran kecil, nyatanya ovarium memiliki fungsi yang besar lho.
Ovarium dibutuhkan untuk memproduksi sel telur yang berkualitas, agar bisa dibuahi oleh sperma. Tak hanya itu, ovarium juga menghasilkan beberapa hormon reproduksi utama perempuan yaitu estrogen dan progesteron.
Ukuran ovarium merupakan satu hal yang penting untuk diperhatikan saat kamu menjalani program hamil. Karena, ovarium yang kecil biasanya memiliki cadangan sel telur yang lebih rendah dari normal. Tapi bukan berarti, memiliki ovarium besar bisa meningkatkan kesuburan kamu ya.
Supaya lebih jelas, yuk simak informasi yang berhasil Popmama.com rangkum tentang bagaimana ukuran ovarium bisa memengaruhi peluang kehamilan kamu, dilansir dari Parenting Firstcry.
1. Ovarium dan fungsinya bagi sistem reproduksi
Pixabay/LJNovaScotia
Ovarium adalah kelenjar reproduksi yang hanya terdapat pada tubuh perempuan. Masing-masing perempuan memiliki dua ovarium, satu di sisi kanan dan satu lagi di sebelah kiri rahim, seperti dilansir dari American Cancer Society,
Ovarium atau yang biasa disebut juga sebagai indung telur, berfungsi menghasilkan sel telur (ovum) untuk proses reproduksi. Sel telur akan berjalan menuju saluran tuba falopi, lalu masuk ke dalam rahim setelah dibuahi. Selain itu, ovarium juga berperan dalam memproduksi hormon estrogen dan porgesteron pada perempuan.
2. Apakah ukuran ovarium bisa memengaruhi kesuburan?
Pexels/Alexandr Podvalny
Ukuran ovarium ternyata berkaitan dengan kemampuan seorang perempuan untuk bisa hamil. Ini karena, jumlah sel telur yang berkualitas dan siap dibuahi, sangat dipengaruhi oleh ukuran ovarium.
Jika ovarium lebih kecil dari ukuran normal, perempuan mungkin saja mengalami sulit hamil karena cadangan sel telurnya cenderung lebih rendah dari rata-rata.
Sedangkan jika ukuran ovarium lebih besar dari normal, ini bisa jadi tanda adanya masalah yang berkaitan dengan kesuburan. Karena ukurannya yang besar, mungkin saja terjadi akibat pembengkakan pad aovarium.
Untuk mengetahui ukuran ovarium, kamu membutuhkan serangkaian tes seperti ultrasound dan tes darah. Pemeriksaan ini juga dilakukan untuk mengetahui apakah ovarium kamu berfungsi dengan baik atau tidak.
Biasanya saat melakukan tes ultrasound, dokter sekaligus akan menghitung jumlah folikel yang kamu miliki. Jumlah folikel akan menunjukkan apakah cadangan sel telur kamu normal atau rendah.
Editors' Pick
3. Faktor yang menyebabkan perubahan ukuran ovarium
Freepik/wayhomestudio
Menurut penelitian, ukuran ovarium bisa berubah karena dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya:
Usia
Ukuran ovarium biasanya mengalami perubahan seiring bertambahnya usia. Ukuran paling kecil terjadi saat perempuan baru mencapai pubertas dan setelah menopause. Ukuran rata-rata ovarium perempuan adalah panjang 3 cm, tinggi 2.5 cm, dan lebar 1.5 cm. Sebelum pubertas atau setelah menopause, diameternya kurang dari 20 mm.
Selain itu, ukuran ovarium juga menjadi lebih besar ketika seorang perempuan berovulasi atau menstruasi.
Gangguan ovarium
Gangguan ovarium bisa menyebabkan ukuran ovarium bertambah besar. Kondisi ini berkaitan dengan masalah kesuburan yaitu polycystic ovarian syndrome (PCOS), kista folikel, dan kista korpus luteum. Dimana masalah ini menyebabkan ovarium membesar dan menimbulkan rasa sakit serta pendarahan internal.
Beberapa gangguan ovarium tersebut juga bisa membuat perempuan sulit hamil.
Pengaruh rangsangan hormon
Perempaun yang didiagnosis mengalami infertilitas, biasanya akan menjalankan perawatan kesuburan untuk bisa hamil. Namun, perawatan kesuburan biasanya melibatkan suntikan hormonal, yang akan merangsang ovarium melepaskan sel telur untuk dibuahi. Nah, hal tersebut bisa menyebabkan ukuran ovarium menjadi besar selama ovulasi, dan kembali normal jika fase ovulasi selesai.
Kehamilan
Ukuran ovarium biasanya akan mengalami peningkatan selama masa kehamilan. Ini karena, ovarium menghasilkan hormon estrogen dan progesteron untuk membantu kehamilan. Tapi, ada baiknya kamu memeriksakan diri ke dokter ya, untuk memastikan ini bukanlah kista atau fibroid.
4. Apakah memiliki ovarium besar bisa meningkatkan peluang kehamilan?
Freepik/drobotdean
Memiliki ovarium yang lebih besar dari ukuran normal, bukan berarti cadangan sel telur kamu banyak.
Faktanya, ovarium juga bisa membesar dikarenakan adanya kelainan atau tumor. Ini terkadang membuat banyak perempuan tidak mengalami ovulasi secara normal, dan mengalami kesulitan untuk bisa hamil.
Misalnya, pada perempuan yang menderita PCOS, ovariumnya bisa membesar hingga berdiameter 15 cm. Karena hal inilah, ovarium yang membesar sering dijadikan indikator dalam menentukan ada atau tidaknya gangguan hormonal, kista dan tumor.
Untuk itu, kamu sangat disarankan melakukan pemeriksaan indung telur, supaya mengetahui ada atau tidaknya gangguan yang menyebabkan sulit hamil.
5. Berapa ukuran ovarium yang normal untuk bisa hamil?
Freepik/pikisuperstar
Ukuran ovarium yang tepat untuk bisa hamil adalah 3 cm x 2.5 cm x 1.5 cm, dimana ini merupakan ukuran yang sehat dan normal. Ovarium yang normal akan memiliki cadangan sel telur yang cukup untuk dilepaskan saat ovulasi.
Tapi saat merencanakan kehamilan, kamu juga harus memeriksa sel telur yang kamu miliki ya. Karena ukuran sel telur juga berpengaruh pada keberhasilan program hamil yang kamu jalani bersama pasangan.
Jika ukuran sel telur berkurang atau menyusut, ini tidak akan bisa berkembang dengan baik.
6. Cara meningkatkan kesehatan ovarium dan sel telur
Freepik.com
Jika kamu mengalami masalah yang berkaitan dengan ovarium dan sel telur, jangan khawatir ya. Karena masih ada cara yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan kesehatan ovarium dan sel telur. Berikut ini beberapa caranya:
Jaga berat badan yang ideal
Menurut penelitian kelebihan atau kekurangan berat badan bisa memengaruhi kesehatan ovarium dan kualitas sel telur kamu. Pastikan kamu memiliki berat badan ideal saat menjalankan program hamil ya, agar peluang kamu untuk bisa punya anak bisa semakin besar.
Lakukan olahraga secara teratur
Kamu bisa lho menjaga kesehatan ovarium dan sel telur dengan berolahraga secara teratur. Tak perlu ekstrim, lakukan saja olahraga dengan intensitas yang ringan. Kamu bisa melakukan yoga, jogging, lari, atau berjalan kaki minimal 30 menit setiap harinya.
Mengelola stres
Belajarlah mengelola stres, agar tidak berdampak buruk terhadap kesehatan tubuh kita. Sekarang ini rasanya sulit untuk mempertahankan ketenangan pikiran, di dunia yang serba cepat ya. Tapi, demi kesehatan organ reproduksi, kamu harus berusaha sebisa mungkin mengelola stres. Misalnya dengan beristirahat yang cukup, dan jauhkan ponsel minimal satu jam sebelum tidur.
Konsumsi makanan dengan gizi seimbang
Saat merencanakan kehamilan, tubuh membutuhkan nutrisi seperti protein, karbohidrat baik, lemak baik, serat, vitamin dan mineral. Tapi, pastikan kamu memenuhi ragam nutrisi tersebut dalam jumlah yang tepat ya, jangan sampai kekurangan atau kelebihan. Kalau perlu, lakukan konsultasi dengan dokter untuk mengetahui seberapa banyak kebutuhan nutrisi harian tubuh kamu.
Hindari rokok dan minuman beralkohol
Rokok dan alkohol telah terbukti bisa menyebabkan masalah kesuburan. Salah satunya bisa menyebabkan penuaan ovarium, yang berdampak pada penurunan kualitas sel telur. Jadi, cobalah untuk menghindari kebiasaan buruk yang satu ini ya.
Demikianlah informasi mengenai ukuran ovarium dan pengaruhnya terhadap peluang kehamilan
Ukuran ovarium memang bisa memengaruhi peluang seseorang untuk bisa hamil. Tetapi, tentu ada banyak alasan lain yang mendasarinya.
Ada baiknya kamu berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan pemahaman lebih lanjut ya. Karena terkait kesehatan reproduksi, setiap orang memiliki kondisi yang berbeda-beda.