Hati-Hati, Bekerja Shift Malam Bisa Memengaruhi Kesuburan Perempuan
Bekerja shift malam ternyata bisa menurunkan kualitas sel telur lho!
9 September 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernahkah kamu mendengar bahwa, bekerja shift malam bisa memengaruhi kesuburan?
Bekerja shift malam bisa memengaruhi kesuburan karena berkaitan dengan pola tidur dan gangguan ritme sirkadian tubuh. Padahal di luar sana, banyak sekali profesi yang mengharuskan seseorang bekerja shift malam ya, dan hal tersebut tidak bisa hindari.
Hal ini diperkuat dengan adanya laporan dari para peneliti di Harvard University, bahwa perempuan yang bekerja di malam hari lebih mungkin mengalami penurunan kesuburan. Mereka yang bekerja di malam hari memiliki lebih sedikit sel telur sehat, yang mampu berkembang menjadi embrio, daripada mereka yang bekerja di siang hari dengan jam kerja teratur.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini Popmama.com telah merangkum informasi mengenai bagaimana bekerja shift malam bisa memengaruhi kesuburan perempuan.
1. Benarkah bekerja shift malam bisa memengaruhi kesuburan?
Aturan bekerja shift atau jadwal kerja bergilir dianggap mengganggu kesuburan karena berhubungan dengan jam tidur. Jika pada umumnya seseorang bekerja di siang hari dan tidur di malam hari, hal ini tidak berlaku bagi mereka yang bekerja dengan shift malam.
Mereka yang bekerja shift biasanya hanya bisa tidur kurang dari 4 jam daripada orang kebanyakan. Menurut American Society for Reproductive Medicine, wanita dengan kualitas tidur rendah memiliki tingkat kesuburan yang lebih rendah, daripada mereka yang tidur tujuh hingga delapan jam setiap malam.
Sedangkan menurut penelitian lain yang diterbitkan dalam jurnal Occupational and Environmental Medicine, perempuan yang bekerja pada shift malam atau jam kerja bergilir, memiliki rata-rata 2,3 lebih sedikit sel telur matang dibandingkan dengan perempuan yang bekerja pada siang hari. Selain itu, perempuan yang sering mengangkat beban berat di tempat kerja, juga memiliki risiko yang sama.
Bekerja shift malam diyakini sangat merugikan tubuh, karena bisa memengaruhi kesehatan dan penurunan kesuburan. Tapi sampai sekarang belum diketahui, berapa jumlah jam kerja shift malam yang paling aman, terutama bagi kamu yang sedang menjalankan program hamil.
Editors' Pick
2. Bekerja shift malam bisa memengaruhi ritme sirkadian tubuh
Ritme sirkadian adalah sistem internal tubuh, yang diatur oleh siklus terang dan gelap selama 24 jam. Ritme ini dapat memengaruhi siklus tidur, suhu tubuh, pelepasan hormon, pencernaan, dan fungsi penting lainnya di dalam tubuh, termasuk reproduksi. Jika ritme sirkadian terganggu, maka risiko kamu mengalami masalah kesehatan dan gangguan kesuburan, juga akan meningkat.
Nah, bekerja shift malam berisiko memengaruhi ritme sirkadian tubuh, sehingga bisa berdampak pada ketidakteraturan siklus menstruasi dan gangguan keseimbangan hormon. Seperti yang kita tahu, kedua hal ini sangat erat kaitannya dengan kesuburan.