Salah satu hormon yang penting untuk dilakukan pemeriksaan adalah testosteron. Pada umumnya, orang mengenal testosteron sebagai hormon laki-laki. Padahal, hormon ini juga dimiliki oleh perempuan, meskipun jumlahnya tidak sebanyak laki-laki.
Pada laki-laki, hormon testosteron berfungsi sebagai hormon seks yang memengaruhi libido, pertumbuhan organ reproduksi laki-laki, merangsang perkembangan suara dan pertumbuhan rambut, serta membantu tubuh untuk memproduksi sel sperma.
Jika kadar hormon testosteron rendah pada laki-laki, tentu bisa menghambat beberapa fungsi tersebut ya.
Lantas, apa penyebab hormon testosteron rendah pada laki-laki dan bagaimana cara mengatasinya? Yuk, simak informasi lengkap yang berhasil Popmama.com rangkum dari Verywell Family, mengenai hormon testosteron rendah pada laki-laki.
Ini sangat penting lho untuk diketahui, terutama jika kamu sedang merencanakan kehamilan bersama pasangan. Disimak ya!
1. Apa yang dimaksud kadar hormon testosteron rendah?
Freepik/pressfoto
Hormon testosteron rendah adalah suatu kondisi, dimana testis dan kelenjar reproduksi laki-laki tidak bisa menghasilkan cukup hormon. Testosteron rendah pada laki-laki juga dikenal sebagai hipogonadisme, yang bisa menyebabkan masalah kesuburan.
Biasanya dokter akan menganggap kadar testosteron rendah jika:
Tingkat testosteron bebas di bawah 9 ng/dL
Testosteron bebas adalah molekul testosteron dalam aliran darah, yang tidak terikat pada molekul biologis lainnya.
Tingkat testosteron total di bawah 240 ng/dL
Testosteron total adalah kombinasi dari testosteron bebas, serta molekul testosteron yang terikat pada protein dan globulin pengikat hormon seks.
2. Tanda dan gejala hormon testosteron rendah pada laki-laki
Freepik/drobotdean
Berikut ini beberapa gejala hormon testosteron rendah pada laki-laki, yang sebaiknya kamu wasapadai.
Mengalami kerontokan rambut.
Berkurangnya massa otot tubuh.
Masalah disfungsi ereksi.
Perubahan ukuran pada buah zakar.
Mengalami kelelahan dan kesulitan tidur.
Kesulitan dalam berkonsentrasi.
Berkurangnya jumlah sel sperma.
Menurunnya gairah seksual.
Perubahan mood yang tidak menentu.
Masalah kesuburan pada laki-laki.
Editors' Pick
3. Penyebab kadar hormon testosteron rendah pada laki-laki
Freepik/cookie_studio
Berikut ini beberapa hal yang menyebabkan kadar hormon testosteron rendah pada laki-laki.
Usia. Kesuburan laki-laki memang menurun seiring bertambahnya usia, namun tidak langsung drastis seperti perempuan. Begitu laki-laki mencapai usia 50 tahun, kadar hormon testosteron mulai menurun secara alami.
Obesitas. Penelitian menunjukkan bahwa, peningkatan berat badan berhubungan langsung dengan penurunan kadar testosteron.
Merokok. Kebiasaan buruk merokok memang berkaitan dengan risiko infertilitas laki-laki, terutama masalah yang berhubungan dengan hormonal.
Berat badan tidak ideal. Indeks Massa Tubuh (IMT) yang rendah, kekurangan gizi, atau olahraga berlebihan, bisa menyebabkan kadar testosteron rendah dan penurunan kesuburan.
Sindrom Klinefelter. Suatu kelainan genetik yang menyebabkan laki-laki memiliki kromosom X tambahan. Dimana normalnya laki-laki memiliki 46 kromosom seks XY, tapi pada kondisi ini kromosom seks menjadi XXY, XXXY atau lebih. Ini menjadi penyebab umum infertilitas pada laki-laki.
Sindrom Kallman. Suatu kondisi genetik ketika pubertas gagal dimulai atau tidak selesai.
Gangguan hipofisis. Terjadinya kerusakan hipofisis yang disebabkan oleh tumor otak atau tumor hipofisis.
Testis yang tidak turun. Ini umumnya bisa sembuh selama masa anak-anak. Tapi jika tidak, maka posisi testis harus diperbaiki. Karena bisa menyebabkan masalah hormonal di kemudian hari.
Kelebihan zat besi. Kondisi yang dikenal sebagai hemochromatosis ini biasanya disebabkan oleh kelebihan zat besi dalam tubuh. Hal ini bisa mengganggu sistem kerja organ dan sistem hormonal dalam tubuh.
Cedera testis. Produksi hormon testosteron akan terganggu jika kedua testis mengalami cedera.
Terapi pengobatan kanker. Kemoterapi dan radiasi bisa menyebabkan kadar testosteron rendah, serta mengganggu proses produksi sel sperma. Hal ini ada yang bersifat sementara maupun permanen.
HIV/AIDS. Virus bisa mengganggu fungsi testis, hipofisis dan hipotalamus. Sampai akhirnya bisa menyebabkan kadar hormon testosteron rendah.
Menjalani proses pembedahan. Pada umumnya, setelah menjalani proses pembedahan tubuh akan pulih dengan sendirinya, seiring berjalannya waktu. Tapi pada kasus infeksi seperti gondong, bisa menyebabkan masalah hormonal jangka panjang.
Tingkat stres. Faktor stres yang tinggi menyebabkan kadar hormon stres kortisol meningkat. Kondisi ini dikaitkan dengan kadar hormon testosteron yang rendah.
Penggunaan obat tertentu. Penggunaan jenis obat-obatan tertentu baik itu untuk medis atau penyalahgunaan obat, bisa menyebabkan kadar testosteron rendah.
4. Bagaimana cara mengetahui kadar hormon testosteron rendah?
Freepik/prostooleh
Cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui kadar hormon testosteron adalah dengan melakukan tes darah. Pada beberapa kasus, mungkin diperlukan beberapa metode pengukuran tambahan untuk mengetahui kadar testosteron. Ini karena, kadar hormon tersebut cenderung berubah sepanjang hari.
Kadar testosteron tertinggi umumnya terjadi pada pagi hari, menjelang jam 8 pagi. Inilah mengapa, dokter lebih menyarankan kamu mengukur kadar testosteron di pagi hari.
5. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi hormon testosteron rendah pada laki-laki
Freepik
Setelah melakukan pemeriksaan dan diketahui bahwa kadar testosteron rendah, mungkin saja dokter menyarankan kamu untuk melakukan perubahan gaya hidup. Karena pada beberapa kasus, cara ini berhasil mengembalikan kadar testosteron ke tingkat yang normal.
Tapi, ada beberapa cara lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi hormon testosteron rendah, diantaranya:
Suplementasi testosteron. Biasanya dokter akan meresepkan testosteron suntik, terutama untuk meningkatkan produksi sel sperma.
Clomid. Obat ini memang banyak digunakan untuk masalah kesuburan, yang berhubungan dengan perempuan. Namun, clomid juga bisa digunakan untuk meningkatkan kadar testosteron pada laki-laki.
Perawatan In Vitro Fertilization (IVF). Beberapa perawatan IVF juga bisa digunakan sebagai pengganti suplementasi hormonal pada laki-laki.
IVF dengan Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI). Metode ini langsung menyuntikkan sperma ke dalam sel telur. Ini direkomendasikan bagi kamu yang sedang menjalani program hamil, dan mengalami testosteron rendah.
Testicular Sperm Extraction (TESE). Jumlah sperma yang rendah atau tidak adanya sel sperma, merupakan salah satu masalah kesuburan laki-laki. Dalam kasus ini, dokter akan menyarankan kamu melakukan TESE, yaitu pengambilan sperma langsung dari testis melalui biopsi.
Donor sperma. Pada beberapa kasus, donor sperma mungkin juga disarankan oleh dokter.
6. Tips meningkatkan kadar hormon testosteron
pexels/Andrea Piacquadio
Sejauh ini, belum diketahui cara untuk mencegah hormon testosteron rendah. Terutama yang disebabkan oleh faktor genetik, seperti kerusakan pada organ testis maupun kelenjar pituitari.
Tapi, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan kadar hormon tersebut.
Melakukan olahraga secara rutin, minimal 30 menit setiap hari.
Mengonsumsi makanan yang bernutrisi tinggi.
Memenuhi asupan vitamin harian tubuh.
Menghindari faktor penyebab stres.
Pastikan tubuh mendapatkan istirahat dan tidur yang cukup setiap harinya.
Nah itulah informasi mengenai kadar hormon testosteron rendah pada laki-laki.
Mengetahui kadar hormon testosteron rendah, memang menjadi kekhawatiran tersendiri ya. Tapi ini bukan berarti tingkat “kejantanan” kamu juga ikut menurun.
Jika kamu mengalaminya, lakukan konsultasi medis ke dokter, serta cari tahu informasi sebanyak mungkin mengenai kondisi kamu. Dokter mungkin akan menyarankan pengobatan atau perawatan, yang sesuai dengan apa yang kamu alami. Semoga informasi ini bermanfaat ya!