Mengenal Hormon Testosteron pada Perempuan, Penting untuk Kesuburan!
Normalnya hormon testosteron pada perempuan berkisar antara 15 – 70 ng/dl
30 Juni 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hormon testosteron tak hanya dimiliki oleh laki-laki lho, perempuan juga punya hormon testosteron dalam tubuhnya. Hanya saja, perempuan memiliki lebih banyak hormon estrogen sebagai hormon seks, sementara laki-laki lebih banyak memiliki hormon testosteron.
Masalah ketidakseimbangan hormon testostosteron dalam tubuh, bisa menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan, yang akan berdampak pada kesuburan. Tentunya ini bisa menurunkan peluang kehamilan kamu ya.
Kadar hormon testosteron bisa diketahui dengan melakukan serangkaian pemeriksaan medis, salah satunya melalui tes darah. Dengan melakukan pemeriksaan, dampak negatif akibat ketidakseimbangan hormon testosteron bisa dicegah.
Dilansir dari Healthline, berikut ini Popmama.com berikan informasi lengkap mengenai hormon testosteron pada perempuan. Disimak ya, karena faktanya hormon ini juga penting untuk kesuburan kamu.
1. Apa itu hormon testosteron pada perempuan?
Hormon testosteron adalah ‘hormon seks laki-laki’ yang disebut juga sebagai androgen. Tapi jangan salah ya, hormon ini juga ada pada tubuh perempuan lho. Pada perempuan, hormon ini berperan pada sistem reproduksi, pertumbuhan, dan kesehatan tubuh lainnya.
Jika hormon testosteron pada laki-laki diproduksi di testis, pada perempuan hormon ini diproduksi pada organ ovarium dan kelenjar adrenal. Biasanya tubuh perempuan menghasilkan 1/10 hingga 1/20 dari jumlah testosteron pada laki-laki.
Hormon testosteron bisa diukur dengan melakukan tes darah. Normalnya hormon testosteron pada perempuan berkisar antara 15 – 70 ng/dl (nanogram per desiliter).
Kadar hormon testosteron yang lebih rendah dari 15 ng/dl, bisa menyebabkan perubahan jaringan payudara, penurunan gairah seksual, osteoporosis, dan masalah kesuburan.
Sedangkan hormon testosteron yang lebih tinggi dari 70 ng/dl, bisa menyebabkan timbulnya jerawat, masalah gula darah, penambahan berat badan, dan juga masalah kesuburan.
2. Apa fungsi hormon testosteron di dalam tubuh perempuan?
Pada perempuan, hormon testosteron berkontribusi terhadap kesuburan, diantaranya meningkatkan dorongan seksual, menyehatkan organ reproduksi, dan membantu mengeluarkan hormon penting selama siklus menstruasi.
Selain itu, di dalam tubuh perempuan hormon testosteron juga memiliki beberapa fungsi lainnya.
- Merangsang pembentukan sel darah merah
- Berkontribusi dalam pendistribusian lemak
- Membantu menjaga kesehatan tulang dan otot
- Mendukung kesehatan payudara dan vagina
Editors' Pick
3. Penyebab dan gejala hormon testosteron rendah pada perempuan
Hormon testosteron yang rendah pada perempuan, umumnya disebabkan oleh beberapa hal diantaranya:
- Karena penggunaan kontrasepsi oral dalam jangka panjang.
- Mengalami kegagalan ovarium dini.
- Tindakan medis berupa pengangkatan kedua organ ovarium.
- Bertambahnya usia perempuan.
Jika hormon testosteron rendah, tentu akan ada gejala yang dirasakan tubuh. Ini bisa berdampak pada kesehatan dan kesuburan kamu. Berikut ini beberapa gejala yang mungkin muncul jika tubuh kekurangan hormon testosteron:
- Penurunan gairah seksual
- Mengalami sulit tidur
- Peningkatan berat badan
- Tubuh jadi lebih mudah lelah
- Penurunan kepadatan tulang
- Penurunan kekuatan dan massa otot
- Mengalami vagina kering
4. Penyebab dan gejala hormon testosteron tinggi pada perempuan
Kelebihan hormon testosteron pada perempuan umumnya disebabkan oleh dua hal. Diantaranya karena adanya tumor pada ovarium atau kelenjar adrenal, dan kondisi polycystic ovarian syndrome (PCOS).
Umumnya, hormon testosteron tinggi pada tubuh perempuan menyebabkan virilisasi. Ini merupakan suatu kondisi yang menyebabkan seorang perempuan memiliki penampilan maskulin seperti:
- Tumbuhnya rambut pada wajah dan area tubuh lainnya
- Perubahan suara
- Peningkatan massa otot
- Perubahan ukuran payudara
Selain itu, hormon testosteron tinggi juga menyebabkan timbulnya jerawat dan menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur.
5. Pengaruh hormon testosteron pada kesuburan perempuan
Pada perempuan, kadar hormon testosteron mencapai puncaknya pada usia 20-an. Kondisi ini kemudian mengalami penurunan secara perlahan, seiring dengan bertambahnya usia.
Perempuan akan mengalami satu fase dalam hidupnya yang disebut menopause. Biasanya, ini terjadi saat perempuan memasuki usia 45 – 65 tahun, ditandai dengan berakhirnya siklus menstruasi.
Saat mengalami menopause, kadar hormon testosteron hanya setengah dari normalnya. Ini karena, organ ovarium terus memproduksi hormon testosteron setelah menopause, tapi produksi hormon estrogen dan progesteron akan berhenti.
Nah, sebagian besar penurunan kesuburan perempuan yang berkaitan dengan usia, disebabkan oleh kurangnya hormon estrogen dan progesteron.
6. Apakah ketidakseimbangan hormon testosteron membutuhkan perawatan?
Biasanya kamu tidak memerlukan perawatan khusus, jika kadar hormon testosteron normal. Tapi jika kamu mengalami ketidakseimbangan hormon testosteron dalam tubuh, beberapa perawatan ini mungkin saja kamu butuhkan.
Kadar hormon testosteron tinggi
Kadar hormon testosteron tinggi pada perempuan, dapat mengindikasikan adanya tumor pada ovarium atau kelenjar adrenal. Biasanya, dokter akan menyarankan kamu melakukan perawatan untuk menyeimbangkan produksi hormon testosteron, dengan melakukan terapi hormon.
Tapi dalam beberapa kasus, mengobati kondisi ini dengan terapi hormon tidak bisa menormalkan produksi hormon testosteron.
Perempuan dengan kondisi hormon testosteron tinggi biasanya diobati dengan:
- Glukokortikosteroid
- Metformin
- Kontrasepsi oral
- Spironolakton
Kadar hormon testosteron rendah
Beberapa perempuan biasanya mencari cara untuk mengatasi kadar hormon testosteron rendah, yang umumnya disebabkan oleh kondisi pengangkatan ovarium.
Tapi sebenarnya kamu tak perlu khawatir, karena kadar hormon testosteron biasanya memang mengalami penurunan secara alami, seiring dengan bertambahnya usia.
Biasanya terapi hormon juga direkomendasikan untuk mengatasi kondisi ini. Namun faktanya, terapi hormon kemungkinan bisa menimbulkan efek samping pada tubuh seperti jerawat, penurunan kadar HDL, kerontokan rambut, serta pertumbuhan rambut di area wajah dan dada.
7. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga keseimbangan hormon testosteron dalam tubuh
Mengingat pentingnya hormon testosteron bagi tubuh, maka kamu disarankan untuk melakukan beberapa cara di bawah ini untuk menjaga keseimbangannya.
- Menghindari faktor penyebab stres.
- Melakukan olahraga dengan intensitas yang ringan atau disesuaikan dengan kondisi tubuh.
- Memastikan tubuh mendapatkan istirahat yang cukup.
Selain itu, kamu bisa juga mengonsumsi beberapa jenis makanan sehat untuk menjaga keseimbangan hormon seperti sayuran, buah-buahan, teh hijau, licorice, daun mint, dan kedelai.
Demikianlah informasi mengenai hormon testosteron pada perempuan.
Mengingat pentingnya hormon testosteron bagi tubuh, nggak ada salahnya lho kamu melakukan pemeriksaan medis ke dokter. Karena masalah ketidakseimbangan hormon, baik itu kelebihan atau kekurangan, keduanya sama-sama memiliki dampak negatif bagi kesuburan.
Jadi, lebih baik deteksi dini untuk mencegah dampaknya sebelum terlambat ya!
Baca juga:
- 6 Rekomendasi Suplemen untuk Meningkatkan Hormon Testosteron
- Bisakah perempuan Memiliki Tingkat Testosteron Rendah?
- Ini yang Terjadi saat Tubuh Perempuan Memiliki Testosteron Rendah