Mengenal Penyakit Kista Ovarium: Gejala, Penyebab dan Cara Mencegahnya
Meskipun ada kemungkinan kista ovarium bisa hilang dengan sendirinya, kamu tetap harus waspada ya
25 Agustus 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gangguan pada organ reproduksi menjadi hal yang paling menakutkan khususnya bagi perempuan. Jika salah satu organ reproduksi mengalami masalah, maka keseluruhan sistem reproduksi yang ada akan mengalami gangguan.
Salah satu penyakit yang banyak dikhawatirkan adalah kista ovarium. Penyakit yang biasanya menyerang perempuan usia subur ini, termasuk sulit dideteksi karena sebagian besar tidak menimbulkan gejala. Pada beberapa kasus, kista ovarium bisa hilang dengan sendirinya tanpa penanganan medis.
Tapi kasus yang berbahaya dapat terjadi jika kista ovarium tumbuh semakin besar dan menimbulkan rasa sakit. Apabila hal ini terjadi, tindakan medis harus dilakukan untuk mengeluarkan kista dari dalam tubuh.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini Popmama.com telah merangkum informasi mengenai kista ovarium. Yuk disimak!
1. Apa itu kista ovarium?
Ovarium merupakan salah satu organ penting dalam sistem reproduksi perempuan. Organ ini berbentuk seperti kacang almond dan berada di sisi sebelah kanan dan kiri rahim setiap perempuan.
Ovarium berfungsi memproduksi sel telur dan menghasilkan hormon reproduksi perempuan seperti estrogen dan progesteron. Jika ovarium terganggu akibat kista, tentu saja organ ini tidak dapat menjalankan fungsinya secara optimal.
Dilansir dari Mayoclinic, Kista Ovarium adalah sebuah kantong berisi cairan yang berada di ovarium. Ukuran kista ovarium sangat bervariasi, bisa kurang dari 1 cm atau bahkan lebih dari 10 cm. Umumnya kista ini bersifat jinak dan tidak membutuhkan tindakan medis seperti pembedahan. Kista ovarium menjadi berbahaya jika hilang atau mengalami pertumbuhan.
2. Apa penyebab kista ovarium?
Dilansir dari Mayoclinic, ada dua jenis kista ovarium, yaitu kista fungsional dan kista patologis. Kista fungsional biasanya muncul sebagai bagian dari siklus menstruasi, sedangkan kista patologis biasanya muncul akibat pertumbuhan sel yang abnormal.
Namun, penyebab kista ovarium yang paling umum terjadi disebabkan oleh siklus menstruasi.
- Kista folikel
Biasanya sel telur akan tumbuh dalam kantung kecil yang disebut dengan folikel. Jika sel telur sudah matang, maka folikel akan pecah dan sel telur mulai dilepaskan. Namun, pada kasus kista folikel, sel telur tidak bisa dilepaskan karena folikel tidak pecah. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya kista folikel.
- Kista korpus luteum
Saat folikel pecah dan sel telur dilepaskan, kantung folikel akan kosong dan menyusut, ini selanjutnya disebut dengan korpus luteum. Pada kasus kista korpus luteum, kantong folikel menutup kembali dan tidak mengalami penyusutan, sehingga cairan menumpuk di dalamnya dan menyebabkan kista.
- Kista dermoid
Kista dermoid dapat berisi jaringan seperti rambut, kulit atau gigi. Ini terjadi karena kista ini terbentuk dari sel embrio. Kista ini bersifat jinak, meskipun dalam beberapa kasus bisa menyebabkan kanker dan hanya bisa ditangani dengan pembedahan.
- Kistadenoma
Kista ini berkembang di permukaan ovarium dan berisikan cairan atau lendir. Kistadenoma berukurang 5-20 cm dengan dinding yang tipis dan terdapat sekat-sekat di dalamnya. Kista jenis ini umumnya bersifat jinak.
- Kista endometriosis
Kista endometriosis terjadi karena sel-sel endometrium tumbuh di luar rahim. Beberapa jaringan yang terbentuk bisa menempel di beberapa bagian tubuh termasuk ovarium. Kista biasanya berisi darah yang berwarna merah atau coklat yang disebut dengan endometrioma.
Editors' Pick
3. Gejala kista ovarium yang harus diwaspadai
Sebagian besar kista yang terjadi tidak menimbulkan gejala dan bisa hilang dengan sendirinya. Tapi pada kasus kista ovarium yang membesar, gejala yang mungkin dirasakan berupa:
- Nyeri panggul
- Siklus menstruasi yang tidak teratur disertai nyeri dan kram pada perut
- Perut teras berat dan penuh
- Perut teras kembung
- Pusing dan kelelahan pada tubuh
4. Siapa saja yang berisiko mengalami kista ovarium?
Pada umumnya kista ovarium dapat terjadi pada perempuan usia subur. Namun ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami kista ovarium.
Dilansir dari Mayoclinic, berikut ini beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya kista ovarium.
- Kehamilan, kista yang terbentuk selama ovulasi mungkin tetap berada di ovarium selama masa kehamilan.
- Masalah hormonal terutama pada orang yang mengonsumsi obat kesuburan.
- Endometriosis yang menyebabkan beberapa jaringan menempel pada ovarium.
- Infeksi radang panggul yang menyebar ke ovarium.
- Riwayat mengalami kista ovarium sebelumnya.
5. Deteksi dini dan pengobatan kista ovarium
Segera lakukan pemeriksaan dokter jika kamu memiliki salah satu faktor risikonya atau mengalami gejala dari kista ovarium.
Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan USG panggul. Pemeriksaan ini dilakukan menggunakan gelombang suara untuk menggambarkan rahim dan ovarium kamu. Dengan begitu dokter bisa memastikan ada atau tidaknya kista di ovarium.
Jika ditemukan kista dengan ukuran kecil dan tidak bergejala, biasanya kamu hanya perlu melakukan kontrol rutin ke dokter. Namun, apabila kista membesar dan bergejala, kamu akan disarankan untuk melakukan operasi pengangkatan kista ovarium.
6. Langkah pencegahan yang bisa dilakukan
Sebenarnya sampai saat ini belum ada cara yang secara khusus bisa mencegah kista ovarium. Tapi, kamu nggak perlu khawatir, karena penyakit ini bisa diminimalisir risikonya kok.
Berikut ini langkah pencegahan yang bisa kamu lakukan:
- Terapkan pola makan sehat. Konsumsi lebih banyak makanan yang menunjang kesehatan ovarium.
- Hindari stres. Stres yang berlebihan bisa memicu ketidakseimbangan hormon, tak terkecuali hormon reproduksi.
- Istirahat yang cukup. Dengan istirahat yang cukup maka sistem metabolisme tubuh bisa berjalan dengan optimal dan tidak akan mengganggu keseimbangan hormon.
- Hindari mengonsumsi minuman beralkohol
- Stop merokok
Nah, itulah informasi mengenai kista ovarium.
Meskipun belum ada cara khusus untuk mencegahnya, tapi kamu bisa meminimalisir risikonya dengan menjalankan pola hidup sehat ya.
Segera lakukan konsultasi medis jika kamu merasakan salah satu gejalanya, agar kista ovarium bisa dengan cepat terdeteksi dan ditangani.
Semoga informasi ini bermanfaat ya!
Baca juga:
- 5 Artis yang Mengidap Kista Ovarium dan Harus Menjalankan Operasi
- Muncul Kista saat Hamil, Apa Penyebabnya?
- 5 Tips Promil untuk Perempuan dengan Kista