Mengenal pH Vagina dan Cara Menjaganya agar Tetap Normal
pH vagina yang normal berkisar antara 3,8 sampai 4,5
21 September 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyak orang yang tidak menyadari betapa pentingnya menjaga pH vagina. Padahal, pH vagina bisa digunakan untuk menentukan sehat atau tidaknya vagina kamu.
Skala pH vagina yang tidak normal, bisa menyebabkan ketidakseimbangan bakteri baik dan bakteri jahat di dalamnya. Ini tentu saja bisa meningkatkan risiko kamu mengalami infeksi pada vagina, karena bakteri dan ragi.
Organ reproduksi yang satu ini, sebenarnya memiliki kemampuan untuk membersihkan dan mempertahankan pH yang normal.
Nah, ada baiknya kamu mengetahui lebih lanjut mengenai apa itu pH vagina dan cara menjaganya agar tetap normal. Berikut ini beberapa informasi yang telah Popmama.com rangkum mengenai pH vagina, dilansir dari Healthline. Disimak ya!
1. Apa itu pH vagina?
Power of hydrogen atau pH adalah suatu ukuran yang menentukan seberapa asam atau basa suatu zat. Biasanya pH menggunakan skala dari 0 sampai 14. Jika skala pH menunjukkan kurang dari 7 dianggap asam, dan lebih dari 7 artinya basa.
Lalu apa hubungannya skala pH dengan vagina?
Skala pH menentukan kadar keasaman pada vagina. Skala pH vagina memainkan peran penting dalam menentukan sehat atau tidaknya vagina kamu, terutama terkait keseimbangan bakteri pada vagina.
Seperti yang kita ketahui, bakteri baik memiliki fungsi melawan infeksi jamur, kuman dan bakteri jahat. Bakteri ini juga berperan menjaga keseimbangan cairan vagina, untuk mencegah vagina kering.
2. Berapa pH vagina yang normal?
Tingkat pH vagina yang normal, berkisar antara 3,8 sampai 4,5, yang merupakan kondisi asam. Tapi tingkat pH vagina yang normal, bisa berbeda-beda tergantung dari fase kehidupan kamu.
Misalnya, pada masa reproduksi (usia 15 – 49 tahun), pH vagina normal harus di bawah atau sama dengan 4,5. Sedangkan sebelum menstruasi dan setelah menopause, pH vagina yang sehat cenderung lebih tinggi dari 4,5.
Editors' Pick
3. Apa yang menyebabkan pH vagina asam?
Berdasarkan studi berjudul “Why do Lactobacilli Dominate the Human Vaginal Microbiota?”, yang dipublikasikan dalam International Journal of Obstetrics & Gynecology pada tahun 2016, penyebab pH vagina menjadi asam adalah bakteri lactobacilli.
Bakteri ini mengeluarkan asam laktat dan peroksida, yang bisa membuat pH vagina kamu menjadi asam.
4. Risiko yang kamu alami jika pH vagina cenderung tinggi atau di atas 4,5
Tingkat pH vagina sangat penting, karena lingkungan vagina yang asam bersifat protektif. Kondisi ini akan mencegah bakteri dan ragi yang tidak sehat, berkembang biak dan menyebabkan infeksi.
Jika pH vagina tinggi atau di atas 4,5, maka jamur dan bakteri jahat akan mudah tumbuh. Ini menyebabkan kamu berisiko mengalami infeksi, diantaranya:
- Vaginosis bakteri. Kondisi dimana pertumbuhan bakteri menjadi berlebihan dan menyebabkan bau yang tidak sedap seperti bau amis, disertai dengan keputihan berwarna abu-abu, putih dan kuning. Hal ini juga menimbulkan rasa gatal pada vagina, dan sensasi rasa terbakar saat buang air kecil.
- Trichomoniasis. Merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit bernama trichomoniasis vaginalis. Orang yang terkena penyakit ini umumnya tidak menunjukkan gejala, tapi meningkatkan risiko penyakit menular seksual lainnya yang lebih serius, seperti HIV.
5. Apa yang menyebabkan pH vagina tidak normal?
Berikut ini beberapa hal yang menyebabkan pH vagina menjadi tidak seimbang.
- Siklus menstruasi. Darah yang keluar pada fase menstruasi sedikit basa dan bisa meningkatkan pH vagina. Terutama pada saat darah tersebut keluar dan mengalir melalui vagina.
- Melakukan hubungan seks tanpa pengaman. Sperma laki-laki memiliki sifat basa, yang bisa berisiko mendorong pertumbuhan bakteri tertentu pada vagina kamu.
- Mengonsumsi obat antibiotik. Obat antibiotik tak hanya membunuh bakteri jahat penyebab penyakit, tetapi juga bakteri baik termasuk pada vagina. Padahal, bakteri baik dibutuhkan untuk menjaga tingkat keasaman pada vagina.
- Douching atau membersihkan vagina dengan cairan khusus. Douching sebenarnya tidak disarankan untuk dilakukan. Tapi sekitar 20% perempuan melakukannya secara teratur dengan cara mencampurkan air, cuka, soda kue dan yodium. Ini bisa meningkatkan pH vagina dan mendorong pertumbuhan bakteri berbahaya pada organ vagina kamu.
6. Tanda-tanda kamu mengalami ketidakseimbangan pH vagina
Kadar pH yang tinggi dan menyebabkan adanya infeksi, biasanya memiliki tanda-tanda sebagai berikut:
- Bau tidak sedap pada vagina.
- Keputihan dengan warna yang tidak biasa, seperti abu-abu, putih atau kuning.
- Vagina terasa gatal.
- Muncul sensasi rasa panas dan terbakar saat buang air kecil.
Jika kamu meraskan salah satu dari tanda ketidakseimbangan pH vagina, jangan coba-coba melakukan douching ya. Karena douching hanya akan memperburuk kondisi vagina kamu.
Sebaiknya, segera lakukan konsultasi medis untuk mendapatkan perawatan terkait kondisi kamu. Dokter mungkin akan memberikan resep antibiotik untuk mengatasi masalah tersebut.
7. Cara menjaga pH vagina agar tetap normal
Setelah mengetahui risikonya, penting bagi kamu untuk menjaga keseimbangan pH vagina. Inilah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menjaga pH vagina agar tetap normal.
- Gunakan alat pengaman saat melakukan hubungan seksual.
- Perhatikan penggunaan pembalut saat menstruasi. Sebaiknya pilih pembalut yang tidak mengandung pewangi, karena pewangi bisa saja memiliki pH yang tidak cocok dengan vagina kamu.
- Bersihkan vagina setelah buang air dan pastikan tangan kamu sudah bersih sebelum menyentuhnya.
- Konsumsi lebih banyak makanan yang mengandung probiotik, untuk mengembalikan keseimbangan bakteri baik pada vagina kamu.
- Hindari melakukan douching, karena dapat meningkatkan pH vagina. Ketahuilah bahwa, vagina secara alami bisa membersihkan diri sendiri. Cuci hanya pada bagian luarnya saja, menggunakan sabun yang lembut dan air.
- Makan yoghurt bisa membantu kamu mendapatkan asupan kalsium dan vitamin D harian, serta menjaga keseimbangan bakteri pada vagina.
- Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter, untuk menjaga kesehatan organ reproduksi kamu.
Itulah informasi mengenai apa itu pH vagina, serta bagaimana cara untuk menjaganya agar tetap normal.
Penting bagi kamu untuk mengetahui skala pH vagina yang normal, agar tidak berdampak buruk bagi sistem reproduksi. Semoga informasi ini bermanfaat ya!
Baca juga:
- Makanan yang Mendukung Kesehatan Vagina, Cocok Buat Promil!
- Vagina Kering saat Hamil, Berbahayakah untuk Ibu Hamil dan Janin?
- Gatal dan Keputihan saat Hamil? Waspada Infeksi Jamur Vagina