5 Penyakit Menular Seksual yang Bisa Mengganggu Kesuburan
Jika tidak terdeteksi dan ditangani, kamu dan pasangan bisa sulit punya anak
17 Agustus 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penyakit menular seksual dapat menyerang perempuan maupun laki-laki. Penyakit ini biasanya ditularkan melalui hubungan seks yang tidak aman atau dengan pasangan yang terinfeksi.
Sebagian besar penyakit menular seksual tidak memiliki gejala, sehingga orang yang mengidapnya kemungkinan besar tidak mengetahui bahwa dirinya terinfeksi.
Tapi tahukah kamu, penyakit menular seksual bisa mengganggu kesuburan kamu dan pasangan?
Gangguan kesuburan akibat penyakit menular seksual dapat terjadi dan menyebabkan sulit hamil terutama bagi perempuan. Tapi bukan berarti penyakit ini tidak bisa mengganggu kesuburan laki-laki ya. Kondisi ini akan semakin parah jika tidak terdeteksi dan ditangani dengan segera.
Nah, kira-kira apa saja jenis penyakit menular seksual yang bisa mengganggu kesuburan?
Kali ini Popmama.com telah merangkum 5 penyakit menular seksual yang bisa mengganggu kesuburan dilansir dari Verywell Family. Hati-hati ya, karena risiko terburuknya dapat menyebabkan kamu dan pasangan sulit untuk punya anak.
1. Chlamydia
Chlamydia adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri bernama Chlamydia Trachomatis. Menurut penelitian, chlamydia merupakan penyakit menular seksual yang umum terjadi pada perempuan. Penyakit menular seksual ini dapat ditularkan melalui hubungan seks vagina, anal maupun oral.
Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, chlamydia termasuk ke dalam infeksi menular seksual yang jarang disadari karena penyakit ini tidak menimbulkan gejala di awal. Gejala baru akan muncul beberapa minggu setelah terinfeksi.
Pada perempuan, gejala yang bisa dirasakan diantaranya keputihan yang tidak normal, serta timbul rasa panas seperti terbakar saat buang air kecil.
Chlamydia dapat menyebabkan pelvic inflammatory atau radang panggul pada perempuan. Ini terjadi karena bakteri menyebar dan menginfeksi serviks, rahim, saluran tuba falopi dan ovarium.
Jika seseorang perempuan menderita chlamydia, jaringan parut akan terbentuk di saluran tuba falopi akibat peradangan dan pembengkakan.
Jaringan parut inilah yang kemudian dapat menyumbat saluran tuba sehingga sel telur tidak dapat berjalan menuju rahim. Tentu saja ini membuat sel telur sulit bertemu dengan sperma, sehingga pembuahan tidak bisa terjadi.
Editors' Pick
2. Gonorrhea
Gonorrhea adalah penyakit menular seksual kedua paling umum setelah chlamydia. Penyakit ini dapat menyebabkan terjadinya infeksi pada alat kelamin, rektum, bahkan tenggorokan. Gonorrhea dapat ditularkan melalui hubungan seks vagina, anal maupun oral.
Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, kebanyakan perempuan dengan gonorrhea tidak memiliki gejala apapun. Biasanya penderita menganggap gejala gonorrhea sebagai infeksi kandung kemih atau vagina.
Pada perempuan, gejala yang bisa dirasakan diantaranya keputihan yang berlebih, pendarahan pada vagina, serta timbulnya rasa nyeri dan panas saat buang air kecil.
Gonorrhea menyebabkan gangguan kesuburan dengan cara yang sama seperti chlamydia. Penyakit ini juga menyerang saluran tuba falopi sehingga dapat menghambat terjadinya pembuahan.