Waspada Testis Melintir, Bisa Mengganggu Kesuburan Lho!
Jika tidak ditangani, sel-sel yang menghasilkan sperma bisa rusak secara permanen
13 Agustus 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selama ini organ reproduksi laki-laki selalu identik dengan penis, skrotum, atau bagian lainnya yang terlihat. Padahal tidak hanya itu, ada bagian dalam dari organ reproduksi laki-laki yang nggak kalah penting untuk dijaga kesehatannya yaitu testis.
Secara garis besar, testis atau saluran sperma berfungsi membawa suplai darah dan membawa sel sperma keluar dari tubuh pada saat ejakulasi.
Testis bisa saja mengalami gangguan, salah satunya ketika jaringan testis tidak melekat dengan baik, sehingga menyebabkan saluran sperma berputar atau melintir yang disebut Torsio Testis.
Kondisi ini bisa menyebabkan suplai darah terhambat dan mengganggu kesimbangan hormon reproduksi pada laki-laki. Jika tidak segera ditangani, risiko terburuknya bisa mengakibatkan kerusakan permanen pada organ testis serta menyebabkan gangguan kesuburan lho.
Lalu bagaimana testis yang melintir bisa menyebabkan gangguan kesuburan?
Berikut ini Popmama.com telah merangkum infomasinya untuk kamu. Disimak ya!
1. Apa yang dimaksud dengan testis melintir?
Dilansir dari Mayoclinic, testis melintir atau torsio testis terjadi karena saluran sperma melintir akibat perputaran testis sehingga suplai darah menuju skrotum menjadi terganggu.
Testis melintir ditandai dengan rasa nyeri dan pembengkakan di sekitar skrotum, posisi testis yang secara tiba-tiba meninggi, rasa sakit saat buang air kecil, nyeri pada perut, mual, muntah serta demam.
Sampai saat ini belum ada penyebab pasti, mengapa seseorang bisa mengalami testis melintir. Tapi ada beberapa faktor risiko yang menjadi penyebabnya yaitu usia, riwayat kesehatan keluarga, serta riwayat mengalami gangguan yang sama sebelumnya.
Testis melintir lebih rentan terjadi pada usia 12 hingga 18 tahun, tapi tidak menutup kemungkinan diderita oleh orang di atas usia tersebut. Bahkan bayi yang baru lahir juga bisa lho mengalami hal ini.
Biasanya testis melintir lebih sering dialami pada organ testis sebelah kiri. Ini karena testis sebelah kiri memiliki saluran sperma yang lebih panjang daripada sebelah kanan.
Editors' Pick
2. Bagaimana testis melintir bisa mengganggu kesuburan?
Dilansir dari The Official Foundation of the American Urological Association, sepertiga pasien yang mengalami torsio testis atau testis melintir memiliki jumlah sperma yang lebih rendah dari sebelumnya.
Terpelintirnya saluran sperma di dalam testis menyebabkan aliran darah tidak berjalan dengan lancar. Jika dibiarkan, hal ini bisa menyebabkan jaringan testis mati dan harus dilakukan pengangkatan. Ketika jaringan testis tersebut mati dan dibiarkan berada di dalam tubuh, maka antibodi akan menyerangnya karena dianggap sebagai benda asing.
Masalahnya, antibodi tidak bisa membedakan mana testis yang mati dan mana yang masih berfungsi, sehingga keduanya akan diserang. Hal ini bisa mengakibatkan si penderita kehilangan kedua testisnya. Selain itu, antibodi sperma yang dihasilkan akan memengaruhi cara sperma bekerja dan begerak.
Menurut Dr. Kavoussi, dikutip dari Austin Fertility, jika hal ini tidak ditangani segera, sel-sel yang menghasilkan sperma bisa rusak secara permanen dan berpotensi mengganggu kesuburan laki-laki di masa depan.
3. Bagaimana cara mengetahuinya jika kita mengalami testis melintir?
Jika kamu mengalami beberapa gejala dari testis melintir, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter ya.
Biasanya sebelum mendiagnosa, dokter akan memeriksa pembengkakan yang terjadi pada skrotum. Dokter juga akan menyarankan kamu untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan cara berikut ini.
- Pemeriksaan urin
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada infeksi di dalam saluran kemih.
- Ultrasonografi (USG) skrotum
USG dilakukan untuk memeriksa tingkat kelancaran aliran darah menuju testis.
4. Pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi testis melintir
Testis melintir merupakan kondisi yang daururat dan harus segera ditangani dalam waktu 6-8 jam. Jika tidak, maka aliran darah bisa terputus dan menyebabkan kerusakan permanen berupa kematian pada jaringan testis.
Umumnya, testis melintir ini bisa diatasi dengan melakukan tindakan pembedahan atau operasi. Pada prosesnya, dokter akan membuat sayatan kecil pada skrotum lalu memutar saluran di dalamnya agar kembali ke posisi semula.
Semakin cepat masalah ini diatasi, semakin besar peluang testis untuk bisa diselamatkan.
5. Tips menjaga kesehatan organ testis
Agar fungsinya bisa berjalan dengan maksimal, berikut ini beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk menjaga kesehatan testis, dilansir dari Healthline.
- Konsumsi berbagai jenis makanan yang kaya akan antioksidan.
- Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
- Mandi setiap hari untuk menjaga kebersihan organ reproduksi.
- Hindari menggunakan pakaian dalam yang ketat agar sirkulasi darah dan udara tetap lancar.
- Gunakan alat pelindung tambahan saat berolahraga, agar organ intim terhindar dari benturan dan cedera.
Umumnya gangguan kesehatan yang satu ini memang jarang terjadi. Tapi penting bagi kita untuk mengetahui lebih lengkap mengenai testis melintir, supaya bisa cepat ditangani dan terhindar dari masalah lainnya yang lebih fatal.
Semoga informasi ini bermanfaat untuk kamu ya!
Baca juga:
- 7 Mitos dan Fakta Kesuburan Pria, Ketahui Mana Fakta yang Sebenarnya!
- 6 Cara Aneh Meningkatkan Kesuburan dari Penjuru Dunia
- Awas! Bekerja Terlalu Keras Bisa Memengaruhi Kesuburan untuk Promil