Yuk, Kenali 7 Macam Aroma Vagina dan Penyebabnya
Umumnya aroma vagina bisa berubah karena dipengaruhi oleh tingkat pH
26 Oktober 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perubahan aroma vagina merupakan hal yang normal terjadi. Vagina adalah ‘rumah’ bagi miliaran bakteri di dalamnya. Bakteri-bakteri tersebut umumnya berubah setiap hari, bahkan setiap jamnya.
Selain itu, di area sekitar vagina sangat banyak ditemukan kumpulan kelenjar keringat. Jadi nggak heran kan, kalau vagina punya aroma yang beragam?
Dilansir dari National Health Service (NHS) UK, organ vagina sepenuhnya bersifat individual, yang artinya tidak ada perempuan yang memiliki vagina sama, bahkan pada anak perempuan yang kembar sekalipun.
Penting untuk kamu menjaga kesehatan vagina, karena ini bisa memengaruhi kesuburan. Vagina yang sehat sangat dibutuhkan saat program hamil, karena bisa membantu meningkatkan peluang kehamilan.
Oleh karena itu, kamu juga harus tahu nih mengenai macam-macam aroma vagina.
Pasalnya, aroma vagina bisa menentukan ada atau tidaknya masalah pada kesehatan vagina kamu.
Dilansir dari Healthline, berikut ini Popmama.com berikan informasi mengenai 7 macam aroma vagina dan penyebabnya. Simak selengkapnya ya!
1. Aroma asam seperti makanan fermentasi
Aroma asam pada vagina adalah hal yang umum terjadi. Beberapa orang bahkan membandingkannya dengan bau pada makanan fermentasi yang tajam dan asam.
Faktanya, makanan fermentasi seperti yoghurt, roti, bahkan beberapa jenis bir, memang mengandung jenis bakteri 'baik' yang sama seperti di dalam vagina sehat, yaitu Lactobacilli.
Jika kamu memiliki aroma vagina asam, jangan panik ya. Ini disebabkan oleh pH vagina yang sedikit asam antara 3,8 dan 4,5. Bakteri lactobacilli biasanya membuat vagina menjadi asam, untuk mengurangi pertumbuhan bakteri jahat di dalamnya.
2. Aroma tembaga dan logam
Beberapa orang berpendapat bahwa mereka pernah mencium aroma tembaga dan logam pada vagina. Tapi kondisi ini bukanlah masalah serius yang harus dikhawatirkan ya.
Ada beberapa hal yang menyebabkan vagina mengeluarkan aroma tembaga atau logam. Diantaranya:
- Darah
Darah kita mengandung zat besi, yang memiliki bau logam. Ini juga menjadi penyebab dari aroma darah saat menstruasi. Selama fase menstruasi, darah dan beberapa jaringan akan keluar dari lapisan rahim, melewati saluran vagina. Nah, hal tersebutlah yang membuat vagina beraroma mirip seperti tembaga atau logam.
- Seks
Ketika melakukan hubungan seks, pendarahan ringan pada vagina akan sangat mungkin terjadi. Ini disebabkan karena vagina kering atau aktivitas seks yang terlalu kuat, sehingga menyebabkan luka atau goresan.
- Jika vagina bersentuhan dengan air mani
Tingkah pH vagina bisa saja berubah ketika vagina bersentuhan dengan air mani. Kondisi ini menyebabkan vagina memiliki aroma logam.
Penting untuk diperhatikan, jika kamu mengalami pendarahan yang tidak terkait dengan menstruasi, serta mendapati vagina beraroma logam yang disertai rasa gatal dan keluarnya cairan, segera konsultasikan diri ke dokter ya.
Editors' Pick
3. Aroma manis seperti molases
Molases adalah produk sampingan dari industri pengolahan gula yang punya rasa manis, karena masih mengandung gula serta asam-asam organik. Nah, terkadang kamu akan menemukan aroma vagina yang manis seperti molases ini. Tapi kamu tak perlu khawatir ya.
Aroma manis yang muncul disebabkan oleh perubahan ekosistem bakteri pada vagina. Ya, bakteri di dalam vagina umumnya berubah dan terkadang bisa menimbulkan aroma yang sedikit manis.
4. Aroma amonia yang mirip pemutih
Jika vagina mengeluarkan aroma seperti amonia atau pemutih, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter ya. Karena aroma yang mirip dengan amonia bisa mengindikasikan adanya masalah dalam tubuh kamu, yang mungkin saja berkaitan dengan kesuburan.
Berikut ini beberapa penyebab vagina memiliki aroma seperti amonia atau pemutih:
- Air seni / Urine
Urin umumnya mengandung produk sampingan dari amonia yang disebut urea. Jika terjadi penumpukan urin pada celana dalam atau di sekitar vagina, ini biasanya akan menimbulkan aroma amonia yang sangat kuat.
Hal tersebut juga bisa jadi penanda kamu kurang minum lho. Pasalnya, urine yang berbau amonia merupakan tanda kalau tubuh mengalami dehidrasi.
- Vaginosis bakteri
Aroma seperti amonia atau bahan kimia bisa menjadi salah satu tanda vaginosis bakteri. Ini merupakan infeksi yang sangat umum terjadi, disebabkan oleh ketidakseimbangan bakteri pada vagina.
Gejala yang mungkin ditimbulkan diantaranya aroma amonia atau cenderung amis pada vagina, keluarnya cairan berwarna abu-abu, putih atau hijau, serta timbul rasa gatal dan sensasi rasa panas saat buang air kecil.
5. Aroma seperti asap yang menyengat
Salah satu aroma vagina yang mungkin kamu temui adalah bau menyengat seperti asap. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh stres emosional yang kamu alami.
Ada dua jenis kelenjar keringat di dalam tubuh, yaitu apokrin dan ekrin. Kelenjar ekrin akan menghasilkan keringat untuk mendinginkan tubuh, sedangkan kelenjar apokrin akan merespon emosi yang kamu miliki.
Nah, kelenjar apokrin akan menghasilkan cairan yang umumnya tidak berbau, di area ketiak dan selangkangan. Tapi, ketika cairan ini bersentuhan dengan banyak bakteri di vagina, ini bisa menghasilkan aroma seperti asap yang sangat menyengat.
6. Aroma amis seperti ikan
Pasti kamu pernah mendengar, kalau aroma amis pada vagina merupakan kondisi yang tidak normal. Aroma amis banyak disamakan dengan bau ikan, karena trimethylamine. Ini merupakan senyawa kimia, yang bertanggung jawab atas bau busuk pada ikan dan beberapa aroma vagina yang tidak normal.
Kondisi ini umumnya disebabkan oleh dua hal, yaitu:
- Vaginosis bakteri
Vaginosis bakteri disebabkan oleh pertumbuhan bakteri yang tidah normal pada vagina. Diantaranya pertumbuhan bakteri anaerob pada vagina yang berlebihan dan menimbulkan bau amis.
- Trikomoniasis
Trikomoniasis adalah infeksi menular seksual yang paling umum terjadi dan bisa diobati dengan antibiotik. Salah satu gejala dari penyakit ini adalah aroma amis yang sangat menyengat pada vagina. Bahkan, aroma amis yang ditimbulkan, lebih jelas daripada vaginosis bakteri.
Karena penyebabnya inilah, kamu harus memeriksakan diri ke dokter jika mendapati aroma amis pada vagina.
7. Aroma busuk yang membuat tidak nyaman
Aroma busuk tentu membuat tidak nyaman ya. Nah, bau busuk pada vagina biasanya disebabkan oleh sesuatu di dalam vagina itu sendiri.
Ini bisa saja terjadi jika kamu kurang menjaga kesehatan organ intim kamu. Misalnya, lupa mengeluarkan tampon selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu. Tentunya ini tidak baik untuk kesehatan organ reproduksi kamu ya.
Itulah tadi 7 aroma vagina yang mungkin kamu temui, lengkap dengen penjelasan mengenai penyebabnya.
Umumnya, aroma yang tidak normal pada vagina akan dengan mudah kamu kenali, seperti bau amis dan busuk. Selain itu, jika kondisi tersebut mengindikasikan suatu masalah kesehatan, tentu akan ada gejala lain yang muncul selain baunya. Apabila hal ini terjadi, segera periksakan diri ke dokter ya!
Baca juga:
- Bagaimana Menjaga Kesehatan Vagina yang Normal untuk Program Hamil?
- Mengenal pH Vagina dan Cara Menjaganya agar Tetap Normal
- 8 Makanan yang Mendukung Kesehatan Vagina, Cocok Buat Promil!