5 Olahraga Terbaik untuk Promil bagi Kamu yang Punya PCOS
Ketahuilah jenis olahraga yang tepat untuk tingkatkan peluang hamil bagi PCOS
5 Oktober 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah berat badanmu terasa berlebih tetapi pola makannya belum diubah?
Apakah kamu mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur atau justru tidak mengalami menstruasi sama sekali? Atau apakah kamu juga mengalami kulit pecah-pecah?
Ini hanya beberapa tanda kalau kamu mungkin mengalami Polycystic Ovary Syndrome atau yang lebih akrab disebut PCOS.
PCOS merupakan gangguan hormon tidak seimbang yang umumnya terjadi pada perempuan khususnya saat memasuki usia reproduksi yang aktif.
Melansir dari exerciseright.com, gangguan hormonal yang membuat perempuan sulit hamil ini memengaruhi hingga 18% perempuan.
Jika perempuan mengalami PCOS, umumnya gejala yang dialami adalah siklus menstruasi yang tidak teratur atau tidak ada sama sekali, tingginya kadar hormon laki-laki atau hormon androgen, ovarium tampak membesar dan memiliki kantung-kantung berisi cairan (folikel), pertumbuhan rambut yang tidak diinginkan dan berlebih pada tubuh dan wajah (hirsutisme), serta perubahan pada kulit seperti jerawat atau bercak kulit yang gelap.
Namun, kamu tidak perlu khawatir karena diet dan olahraga yang rutin dapat sangat membantu dalam mengobati gejala PCOS sehingga kamu tetap dapat menjalani hidup yang sehat. Bahkan kamu juga bisa mulai untuk menjalani program hamil (promil).
Lantas, olahraga seperti apa yang tepat untuk promil bagi perempuan dengan PCOS?
Sebagai referensi, Popmama.com telah merangkumnya informasinya.
Berikut informasinya dilansir dari exerciseright.com.
1. Latihan kardio
Melakukan latihan kardio seperti jalan cepat, joging, bersepeda, atau berenang dapat membantu mengatasi PCOS.
Latihan kardio juga bermanfaat untuk mengurangi resistensi insulin sehingga mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2, meningkatkan kesuburan, serta menstabilkan suasana hati.
Latihan kardio selama 30 menit atau lebih yang dilakukan setiap hari juga dapat membantu mengurangi berat badan, mengatasi gejala depresi dan kecemasan, serta meningkatkan frekuensi siklus menstruasi dan ovulasi.
Selain itu, jika kamu juga akan memulai IVF atau program bayi tabung, latihan kardio secara teratur dapat meningkatkan keberhasilan reproduksi.
Editors' Pick
2. Strength training (latihan kekuatan)
Olahraga seperti squat, push-up, atau tricep dips tak hanya dapat meningkatkan fungsi insulin dalam tubuh tetapi juga dapat meningkatkan metabolisme dengan membangun lebih banyak massa otot.
Lebih banyak otot berarti membakar lebih banyak kalori saat berolahraga, sepanjang hari bahkan saat istirahat.
Menggabungkan gerakan strength training dengan latihan kardio adalah cara terbaik untuk membentuk tubuh tanpa lemak, mencapai BMI (body mass index) atau indeks massa tubuh yang sehat, dan mengurangi risiko penyakit kronis seperti diabetes tipe 2.
Strength training atau latihan kekuatan tidak hanya membantu mendapatkan tubuh ramping dengan otot yang kuat tetapi juga menurunkan tingkat stres. Stres dapat menjadi salah satu faktor utama di balik ketidaksuburan.
Beberapa penelitian mencatat bahwa ketika mengangkat beban dan membentuk otot, ada rasa nyaman dengan diri sendiri yang membantu mengurangi stres.
Namun, untuk melakukan latihan ini, kamu harus berdiskusi dengan dokter dan pelatih kebugaran. Ingat, jika latihan ini dilakukan secara tidak benar, justru dapat meningkatkan kadar hormon testosteron