Waspadai Kelelahan yang Terjadi saat Jalani Perawatan IVF
Kesehatan Mama adalah faktor penting dalam keberhasilan IVF
14 September 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berbagai cara dilakukan sepasang suami istri dalam mengupayakan kehamilan, mulai dari yang tradisional hingga modern. Ada juga yang mencoba metode pembuahan buatan agar bisa hamil, salah satunya adalah metode IVF.
IVF atau in vitro fertilization adalah sebuah teknologi kesehatan untuk membantu kerja reproduksi. Metode ini dilakukan bagi pasangan yang sedang mengupayakan untuk segera memiliki buah hati.
IVF atau yang sering dikenal dengan program bayi tabung adalah proses pembuahan dengan cara mengekstraksi sel telur, mengambil sampel sperma, kemudian menggabungkan sel telur dan sperma secara manual pada wadah kaca di laboratorium hingga membentuk embrio.
Embrio akan dipantau perkembangannya untuk menentukan kapan dan embrio mana yang optimal untuk dipindahkan ke dalam rahim.
IVF melibatkan penggunaan obat kesuburan yang mengubah kadar hormon untuk membantu mengontrol siklus reproduksi. Akibatnya, IVF cenderung menyebabkan efek samping ringan hingga sedang bagi Mama yang menjalani metode tersebut.
Salah satu efek samping paling umum yang dialami ketika menjalani IVF adalah kelelahan. Hal ini dialami juga oleh pasien di Pacific Fertility Center, Los Angeles, Amerika Serikat, yang menjalani metode kehamilan tersebut.
Melansir dalam laman website Pacific Fertility Center Los Angeles (pfcla.com), berikut ini Popmama.cominformasikan tentang penyebab kelelahan selama IVF hingga tips untuk mengatasinya.
Editors' Pick
1. Apa penyebab kelelahan selama IVF?
Penyebab paling umum dari kelelahan selama perawatan IVF adalah perubahan kadar hormon. Secara khusus, kelelahan yang dialami selama IVF seringkali disebabkan meningkatnya kadar progesteron.
Ketika Mama sedang hamil, kadar progesteron secara alami akan meningkat. Tubuh memproduksi progesteron ekstra sehingga dapat membuat dan mempertahankan lapisan embrio yang sehat.
Ketika Mama menjalani perawatan IVF, maka akan diberikan berbagai obat kesuburan yang berfungsi untuk meningkatkan kadar hormon tertentu, termasuk progesteron, untuk mempersiapkan tubuh menghadapi kehamilan.
Sama seperti ketika kadar progesteron meningkat secara alami selama kehamilan, peningkatan kadar progesteron selama IVF cenderung menyebabkan kelelahan.
Sementara perubahan kadar hormon adalah penyebab kelelahan yang paling menonjol selama IVF, kondisi ini dapat lebih diperburuk oleh stres atau kecemasan. Seseorang menjalani IVF karena sebelumnya ia sering berurusan dengan masalah infertilitas, setidaknya selama satu tahun.
Kekhawatiran dan antisipasi dari upaya kehamilan yang gagal berulang kali dapat merugikan fisik dan mental sehingga dapat dimengerti bahwa banyak perempuan yang mengalami kelelahan ketika memulai IVF.
2. Kapan saja kelelahan selama IVF sangat terasa?
Banyak pasien mengalami kelelahan selama proses IVF. Namun, ada tahapan pengobatan tertentu ketika kelelahan paling dirasakan oleh pasien, yaitu:
- Stimulasi ovarium
Perawatan IVF dimulai dengan stimulasi ovarium. Pasien akan mengonsumsi obat kesuburan untuk merangsang indung telur dan mendorong pelepasan sel telur yang matang.
Ketika seorang perempuan mulai pengobatan kesuburan, maka perubahan kadar hormon cenderung menyebabkan kelelahan.
- Transfer embrio
Obat kesuburan diberikan kepada pasien IVF sebelum transfer embrio ke dalam rahim dilakukan. Obat ini meningkatkan kadar progesteron untuk menebalkan lapisan rahim sehingga embrio dapat lebih mudah ditanamkan.
Sekali lagi, mengubah kadar hormon cenderung menyebabkan kelelahan.
- Tahap awal kehamilan
Mama mungkin akan sering mengalami kelelahan yang meningkat beberapa minggu setelah transfer embrio dilakukan ke dalam rahim. Hal ini dapat terjadi akibat penggunaan progesteron atau kehamilan yang berhasil.