Benarkah Sering Pipis Merupakan Tanda Hamil? Ini Faktanya

Katanya sering buang air kecil bisa menjadi salah satu tanda hamil. Benarkah demikian?

11 April 2024

Benarkah Sering Pipis Merupakan Tanda Hamil Ini Faktanya
Freepik/gpointstudio

Seringnya buang air kecil atau pipis sepanjang hari dikaitkan dengan penyakit saluran kemih atau infeksi saluran kemih (ISK). Selain itu, sering pipis juga sering dikaitkan sebagai tanda kehamilan.

Lantas, benarkah sering pipis merupakan tanda hamil?

Untuk mengetahui kebenarannya, di bawah ini Popmama.com telah merangkum fakta sering pipis yang dikaitkan dengan tanda kehamilan yang dirangkum dari Bocah Indonesia:

Benarkah Sering Pipis Merupakan Tanda Hamil?

Benarkah Sering Pipis Merupakan Tanda Hamil
Freepik/jcomp

Faktanya, ketika seseorang hamil, perubahan hormonal yang signifikan terjadi dalam tubuhnya. Peningkatan kadar hormon seperti progesteron dan human chorionic gonadotropin (hCG) bisa memengaruhi berbagai bagian tubuh termasuk sistem kemih. Akibatnya, kandung kemih bisa lebih cepat terisi dan membuat perempuan merasa perlu buang air kecil lebih sering.

Beberapa perempuan mungkin mengalami perubahan ringan, namun sebagian perempuan lain mungkin merasa terus-menerus buang air kecil sepanjang hari dan malam. Meski begitu, tidak semua perempuan hamil mengalami peningkatan frekuensi buang air kecil yang lebih sering dan itu adalah hal yang normal.

Frekuensi buang air kecil biasanya terjadi di awal kehamilan namun juga dapat muncul kembali lebih lanjut selama kehamilan. Kondisi ini terjadi karena rahim dan bayi terus tumbuh sehingga memberi tekanan pada kandung kemih.

Meskipun sering buang air kecil bisa menjadi tanda potensial kehamilan, sangat penting untuk diingat bahwa ini juga bisa disebabkan oleh faktor-faktor lain, seperti konsumsi cairan yang lebih banyak atau kondisi medis lainnya. Untuk memastikannya, Mama bisa melakukan tes kehamilan untuk hasil lebih akurat. 

Ibu hamil yang mengalami demam atau menggigil dan merasakan sensasi terbakar saat buang air kecil, sebaiknya segera mencari pertolongan medis karena hal tersebut bisa menjadi infeksi saluran kemih (ISK). Gejala lainnya termasuk nyeri punggung atau keinginan untuk buang air kecil yang meningkat dalam waktu singkat.

Menurut penelitian dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), sekitar 8% ibu hamil mengalami ISK. Jika tidak diobati, ISK dapat menimbulkan risiko kesehatan serius bagi wanita hamil dan janin yang sedang berkembang.

Editors' Pick

Diagnosis Frekuensi Pipis saat Hamil

Diagnosis Frekuensi Pipis saat Hamil
Freepik/jcomp

Jika Mama ragu dengan buang air yang lebih sering sebagai tanda kehamilan, dokter dapat mendiagnosis frekuensi buang air kecil berdasarkan gejala seseorang.

Selain melakukan pemeriksaan fisik, dokter juga mungkin mengajukan serangkaian pertanyaan mengenai seberapa sering pergi ke kamar mandi dan seberapa banyak urine yang dikeluarkan setiap kali.

Selain dua hal tersebut, dokter juga mungkin akan menanyakan tentang:

  • Perubahan pada urine seperti bau, warna, atau konsistensi 
  • Konsumsi cairan harian 
  • Pola frekuensi (misalnya, kapan gejala dimulai dan kapan dalam sehari gejala muncul) 

Jika dokter menduga bahwa gejala tersebut tidak terkait dengan kehamilan, mereka mungkin akan memerintahkan satu atau lebih tes diagnostik. Tes mungkin meliputi:

  • Analisis urine
  • Ultrasonografi 
  • Sistoskopi 
  • Tes untuk stres kandung kemih 
  • Tes infeksi menular seksual (IMS) 

Gejala Pipis yang Umum pada Ibu Hamil

Gejala Pipis Umum Ibu Hamil
freepik/gpointstudio

Meskipun gejala kehamilan dapat bervariasi, banyak ibu hamil merasakan perlu buang air kecil lebih sering selama trimester pertama kehamilan.

Bahkan beberapa ibu hamil juga dapat mengalami kebocoran atau inkontinensia urine stres atau Stress Inkontinensia Urine (SUI) karena janin tumbuh dan menekan kandung kemih, uretra, dan otot lantai pelvis.

Melansir dari Medical News Today, ada beberapa hal yang membuat kebocoran urine bisa terjadi saat hamil:

  • Bersin 
  • Batuk 
  • Tertawa 
  • Berolahraga 
  • Mengangkat beban berat 

Terkadang, gejala frekuensi buang air kecil dapat mengindikasikan kondisi mendasar, seperti infeksi saluran kemih (ISK). Selain urgensi, gejala lain dari ISK meliputi:

  • Darah dalam urine
  • Urine keruh atau berbau tidak sedap 
  • Nyeri perut bagian bawah 
  • Mual 
  • Nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil 
  • Kehilangan kendali kandung kemih 

Umumnya, seseorang pergi ke kamar mandi antara 6 hingga 7 kali sehari, meskipun jumlah ini bisa bervariasi tergantung pada apa yang diminum dan seberapa sering mereka minum.

Buang air kecil antara 4 hingga 10 kali sehari juga bisa dianggap normal selama orang tersebut sehat dan merasa nyaman dengan frekuensi berkemih mereka.

Bagi ibu hamil, jumlah buang air kecil juga akan bergantung pada ukuran normal masing-masing. Misalnya, jika seseorang biasanya buang air kecil 8 kali sehari, saat hamil mungkin akan meningkat menjadi 10 kali sehari.

Frekuensi buang air kecil yang terkait dengan kehamilan mungkin akan berkurang pada trimester kedua, tetapi biasanya kembali meningkat pada minggu-minggu terakhir kehamilan. Setelah bayi lahir, keinginan untuk buang air kecil lebih sering dari biasanya seharusnya akan hilang.

Cara Mengatasi Sering Pipis saat Hamil

Cara Mengatasi Sering Pipis saat Hamil
Freepik/wayhomestudio

Untuk dapat mengatasi frekuensi buang air kecil, Mama bisa melakukan beberapa hal seperti latihan otot dasar panggul, yang juga dikenal sebagai latihan Kegel, untuk menguatkan otot panggul dan uretra serta mendukung kandung kemih. Latihan Kegel aman dilakukan selama kehamilan dan setelah melahirkan.

Untuk melakukan latihan kegel, kosongkan kandung kemih dan kemudian ikuti langkah-langkah berikut:

  • Relaksasikan perut, dada, paha, dan bokong. 
  • Tegangkan otot dasar panggul dan tahan selama 5 hingga 10 detik. 
  • Relaksasikan otot selama 5 hingga 10 detik. Ulangi sebanyak 10 kali. 
  • The National Association for Continence (NAFC) merekomendasikan melakukan 10 repetisi tiga kali sehari.

Selain senam kegel, menjaga hidrasi dengan minum delapan hingga 12 cangkir air per hari sangat penting selama kehamilan. Mama juga bisa mengurangi konsumsi cairan sebelum tidur, menghindari minuman berkafein, dan membungkuk ke depan saat buang air kecil.

Jadi, itu tadi soal pipis yang dikaitkan sebagai tanda kehamilan. Jika Mama sedang menjalani program hamil dan mengalami buang air kecil yang lebih sering, cobalah untuk melakukan pemeriksaan kehamilan menggunakan test pack atau melakukan pemeriksaan ke dokter. 

Baca juga:

The Latest