Perempuan yang mengalami sindrom ovarium polikistik (PCOS) umumnya berusia reproduktif atau berusia subur. Pada perempuan pengidap PCOS, biasanya akan mengalami siklus menstruasi tidak teratur.
Sindrom ovarium polikistik membuat penderitanya memiliki kadar hormon androgen atau yang biasa disebut sebagai hormon laki-laki berlebihan. Kondisi ini yang menyebabkan tumbuh rambut berlebih pada area tertentu, munculnya jerawat, hingga kebotakan.
Lantas, bagaimana cara mengecek PCOS atau tidak? Di bawah ini Popmama.com rangkum caranya yang dirangkum dari situs resmi Bocah Indonesia:
Cara Diagnosis PCOS
Freepik/jcomp
Ketika seorang perempuan mengalami PCOS, hormon reproduksi di tubuh mengalami kadar yang tidak seimbang. Hal ini akan mengganggu siklus menstruasi menjadi tidak teratur. Perempuan dengan penderita biasanya PCOS akan mengalami menstruasi yang tidak tepat waktu atau bahkan tidak terjadi sama sekali.
Kamu perlu hati-hati, karena PCOS bisa menyebabkan susah hamil. Oleh sebab itu, untuk meningkatkan keberhasilan program hamil, kamu perlu mengatasi PCOS dengan pengobatan yang direkomendasikan oleh dokter.
Ingat, tidak disarankan untuk melakukan diagnosis sendiri melainkan perlunya melakukan pemeriksaan ke dokter.
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis PCOS:
1. Anamnesis dan pemeriksaan fisik
Pexels/MartProduction
Cara pertama untuk mengecek PCOS atau tidak adalah dengan melakukan pemeriksaan fisik atau anamnesis. Dokter akan melakukan anamnesis dengan bertanya seputar keluhan yang dirasakan, obat-obatan yang dikonsumsi, hingga riwayat kondisi medis yang dialami.
Selain itu, dokter mungkin juga akan bertanya terkait siklus menstruasi serta perubahan berat badan yang dialami. Pemeriksaan fisik seperti tanda-tanda tumbuhnya rambut berlebih, munculnya jerawat, hingga resistensi insulin juga akan dilakukan.
Editors' Pick
2. Pemeriksaan panggul
Pexels/RODNAE Production
Cara selanjutnya adalah dengan melakukan pemeriksaan panggul. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi PCOS sejak dini.
Melalui pemeriksaan panggul, dokter akan melihat pertumbuhan, massa, maupun perubahan pada organ organ reproduksi yang meliputi vagina, leher rahim, rahim, saluran tuba, hingga ovarium.
3. USG
Perempuan yang mengalami sindrom ovarium polikistik juga bisa didiagnosis dengan pemeriksaan ultrasonografi (USG). Ada dua jenis pemeriksaan USG yang direkomendasikan oleh dokter, yakni USG transvaginal dan USG abdomen (perut).
Jika kamu melakukan pemeriksaan USG transvaginal, nantinya dokter akan memasukkan alat probe ultrasound melalui vagina. Jenis USG ini sering dipilih dokter untuk dapat menemukan kista kecil pada penderita PCOS dengan tepat.
Sedangkan USG abdomen (perut), pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan probe ultrasound pada bagian atas perut.
4. Tes darah
Pexels/Karolina Grabowska
Jenis pemeriksaan ini dilakukan untuk mengukur kadar anti-mullerian hormone (AMH) pada penderita PCOS. Anti-mullerian hormone (AMH) merupakan hormon yang berperan dalam menghasilkan sel telur. Tes AMH penting dilakukan untuk mengetahui jumlah sel telur atau cadangan ovarium.
Jika seorang perempuan memiliki kadar AMH yang tinggi menunjukkan jumlah sel telur serta cadangan ovarium yang banyak. Sedangkan, jika seorang perempuan memiliki kadar AMH yang rendah maka jumlah sel telur dan cadangan ovarium sedikit.
Meski begitu, menurut dr. Shanty Olivia F.J, Sp.OG, Supbsp. FER, dokter spesialis obstetri dan ginekologi konsultan fertilitas Bocah Indonesia, jika perempuan yang memiliki kadar AMH tetap bisa memiliki peluang kehamilan.
“Untuk AMH yang rendah, jawabannya secara singkat masih bisa hamil. Jadi, AMH itu menggambarkan jumlah atau cadangan telur yang ada di ovarium, tidak menggambarkan kualitas sel telur. Untuk hamil, dibutuhkan kualitas sel telur yang baik. Jadi, bagi mereka yang AMH-nya rendah jangan khawatir, masih bisa hamil asalkan kualitas sel telurnya baik,” ujar dr. Shanty.
Selain untuk mengukur kadar AMH dalam tubuh perempuan, tes darah juga dilakukan untuk untuk mengetahui kadar gula darah dan kadar kolesterol.
Pengobatan Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
Freepik/freepik
Jika kamu mengalami PCOS maka jangan khawatir, kondisi ini bisa diatasi berdasarkan gejala maupun penyebabnya.
Beberapa cara yang dilakukan untuk mengatasi PCOS:
1. Perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat
Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh penderita PCOS dalam mengatasi kondisi ini adalah mengubah pola hidup menjadi lebih sehat. Misalnya, menurunkan berat badan menjadi lebih ideal. Pasalnya, perempuan yang mengalami PCOS cenderung memiliki berat badan berlebihan, meskipun perempuan kurus pun bisa mengalami kondisi ini.
Selain itu, jalani pola makan sehat serta mengonsumsi makanan kaya gizi dan nutrisi seimbang untuk meningkatkan efektivitas obat sehingga dapat meningkatkan peluang kesuburan.
2. Mengonsumsi obat-obatan
Cara lain untuk mengatasi PCOS adalah dengan mengonsumsi obat-obatan yang direkomendasikan oleh dokter untuk mengontrol siklus menstruasi, salah satunya pil KB. Pil KB mengandung hormon estrogen dan progesteron dapat menekan produksi hormon androgen dalam tubuh.
Jenis obat-obatan lain yang akan direkomendasikan oleh dokter, seperti letrozole, metformin, dan clomifene. Obat-obatan yang akan diberikan tergantung dengan kondisi masing-masing pasien dan pemeriksaan dokter.
Itu tadi cara mengecek PCOS agar program hamil berhasil. Diagnosis sejak dini penting dilakukan agar kamu dapat mengatasi penyebabnya. Perlu diingat, PCOS juga menjadi salah satu penyebab gangguan fertilitas.