Bukan hanya Mama saja yang perlu berjuang dalam menjalani program hamil, tetapi Papa juga. Ya, keterlibatan Papa dalam mempersiapkan kehamilan yang sehat juga tak kalah penting.
Untuk itu, bagi calon papa, ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan dalam mendukung program kehamilan yang dilakukan oleh pasangan.
Berikut Popmama.com rangkum berbagai persiapan yang perlu Papa lakukan dalam mendukung program kehamilan istri seperti yang dikutip dari What to Expect. Yuk, disimak!
1. Menemui dokter
Freepik
Calon papa pun perlu menjalani pemeriksaan kesehatan sebab bagaimana pun, upaya untuk memiliki bayi yang sehat memerlukan partisipasi, bukan hanya dari Mama tetapi juga dari Papa.
Pemeriksaan fisik menyeluruh dapat mendeteksi ganggguan kesehatan yang dapat menggangu upaya pasangan untuk hamil atau mengganggu kesehatan janin yang akan dikandung oleh istri kelak.
2. Lakukan pemeriksaan genetis, jika perlu...
Freepik/yanalya
Jika calon Mama perlu menjalani pemeriksaan genetis, mungkin calon Papa juga perlu menjalaninya, terutama jika keluarga memiliki riwayat penyakit menurun atau persoalan genetis lainnya.
Editors' Pick
3. Perbaiki pola makan
Pexels/Mikhail Nilov
Semakin baik gizi calon Papa, maka semakin sehat sel spermanya, dan semakin tinggi pula kemungkinan istri untuk hamil.
Pola makan yang seimbang dan sehat meliputi buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian utuh, dan protein tanpa lemak.
Penuhi asupan zat gizi yang paling penting meningkatkan kesuburan dan kesehatan sel sperma khususnya vitamin C, vitamin E, vitamin D, seng, dan kalsium beserta suplemen vitamin dan mineral.
Suplemen tersebut sebaiknya mengandung asam folat karena rendahnya asupan asam folat pada calon Papa terbukti dapat menurunkan kesuburan dan risiko cacat lahir.
4. Perhatikan gaya hidup
Pixabay/Free-Photos
Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan obat-obatan, termasuk alkohol dalam jumlah besar oleh calon Papa dapat mencegah kehamilan atau mengakibatkan kondisi kehamilan yang buruk.
Mekanismenya masih belum jelas, tetapi konsumsi obat-obatan dan alkohol dalam jumlah besar tampaknya dapat merusak sel sperma dan menurunkan jumlahnya, serta mengubah fungsi buah zakar atau testis dan menurunkan kadar testosteron.
Kebiasaan minum-minuman beralkohol selama satu bulan sebelum calon mama hamil juga dapat berpengaruh pada bayi papa dan mama saat dilahirkan kelak.
Jika calon Papa berhenti mengonsumsi alkohol, istri papa tentu akan lebih mudah melakukan hal yang sama. Jika calon Papa sulit berhenti, carilah bantuan mulai dari sekarang.
5. Berhenti merokok
Pexels/ann-h
Calon Papa sebaiknya berhenti merokok jika ingin program hamil bersama pasangan berhasil. Merokok menurunkan jumlah sel sperma dan membuat kehamilan lebih sulit terjadi.
Selain itu, dengan berhenti meorokok, Papa akan memperbaiki kesehatan orang-orang serumah karena perokok pasif terancam bahaya yang hampir sama dengan perokok aktif.
Merokok juga dapat meningkatkan risiko kematian bayi akibat sindrom kematian bayi mendadak atau sudden infant death syndrome/SIDS.
6. Pilih olahraga yang aman
Pexels/Ketut Subiyanto
Jika Papa melakukan olahraga keras antara lain seperti bisbol, sepak bola, atau menunggang kuda, kenakan alat pelindung untuk mencegah cedera pada orang kelamin.
Terlalu banyak berpsepeda pun dapat menimbulkan masalah sebab menurut beberapa orang ahli, tekanan sadel sepeda pada organ kelamin secara terus menurus dapat merusak pembuluh nadi dan saraf pada bagian tersebut.
Jika Papa merasakan kebas dan atau perih pada organ kelamin, tetapi mengganti sadel atau bangun dari sadel secara berkala saat bersepeda ternyata tidak juga menghindarkan Papa dari gejala-gejala tersebut, sebaiknya berhentilah bersepada selama Mama dan Papa mengupayakan kehamilan.
Organ kelamin yang kebas tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Jika rasa kebas itu tidak hilang, segera hubungi dokter, Pa.
7. Menjaga berat badan
Pexels/Pixabay
Papa juga harus menjaga berat badan dengan baik, karena berat badan memengaruhi kualitas dan kuantitas sperma. Papa yang memiliki berat badan kurang dan berat badan berlebih atau obesitas, cenderung memiliki jumlah sperma yang sedikit.
Bahkan sperma dengan kualitas yang buruk bisa dialami oleh Papa yang menderita obesitas. Penyebab penurunan kualitas dan kuantitas sperma ini disebabkan karena adanya perubahan hormon yang tidak seimbang pada penderita obesitas.
Papa masih belum percaya? Ada sebuah penilitian yang menunjukkan fakta ini. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pria dengan berat rata-rata atau berat ideal (tidak terlalu kurus dan terlalu gemuk) memiliki sperma yang lebih banyak dan lebih sehat.
Alasan ini lah mengapa Papa perlu untuk mengontrol berat badan dengan baik agar tidak menurunkan peluang kehamilan istri.
Itulah 7 hal yang perlu Papa persiapkan untuk mendukung program kehamilan istri. Semoga program hamil yang Papa dan Mama rencanakan dapat berjalan dengan baik dan lancar.