Jangan Buru-Buru, Ini Pertimbangan sebelum Memutuskan Hamil Anak Kedua
Kehadiran anak kedua akan menambah kebahagiaan bagi keluarga kecil mama
14 September 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kehadiran anak kedua akan menambah kebahagiaan bagi keluarga kecil mama dan pasangan. Namun, sebelum memutuskan memiliki anak kedua, alangkah baiknya Mama mempertimbangkan terlebih dahulu keputusan tersebut. Pasalnya, memiliki anak kedua pasti menambah tanggung jawab serta memberikan banyak perubahan pada keluarga kecil mama.
Oleh karena itu, Mama dan suami harus memastikan telah siap secara fisik dan mental untuk memiliki anak kedua. Berikut Popmama.com telah merangkum lima pertimbangan sebelum memutuskan hamil anak kedua:
1. Selisih usia anak pertama dan anak kedua
Mama perlu tahu jika jarak kelahiran yang terlalu dekat antara anak pertama dan anak kedua bisa berisiko pada kesehatan mama dan si Kecil dalam kandungan. Jarak ideal antara anak pertama dan anak kedua adalah minimal 18 bulan.
Apabila Mama memiliki anak dengan jarak di bawah 18 bulan, maka Mama berisiko mengalami keguguran atau bayi lahir secara prematur.
Namun, jeda kandungan terlalu lama juga membahayakan kesehatan mama. Jika Mama menunggu lebih dari 5 tahun untuk hamil anak kedua, maka Mama bisa berisiko mengalami komplikasi kesehatan dan bayi terlahir dengan berat badan rendah.
Editors' Pick
2. Usia mama
Jika Mama berusia di bawah 30 tahun dan tidak memiliki masalah kesehatan, maka Mama memiliki peluang untuk hamil dan melahirkan anak kedua dalam kondisi sehat. Sebaliknya, jika Mama berusia di atas 35 tahun, maka peluang untuk hamil akan lebih sulit. Mama juga berisiko melahirkan bayi secara prematur dan berisiko keguguran.
Sejumlah penelitian kesehatan juga mengungkapkan jika semakin tua usia mama saat hamil, maka semakin tinggi risiko si Kecil untuk mengalami kelainan kongenital atau kelainan bawaan yang didapat bayi sejak lahir. Kondisi ini bisa menyebabkan bayi terlahir cacat dan mengalami gangguan fungsi pada organ tubuh.