Risiko Penggunaan Obat Kontrasepsi Hormonal pada Pasien Covid-19
Obat kontrasepsi hormonal dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi penyintas Covid-19
1 Juli 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sampai saat ini belum ditemukan obat untuk Covid-19. Oleh sebab itu, para ilmuwan terus meneliti dampak dari Covid-19 bagi penderitanya, khususnya perempuan.
Menurut penelitian yang diterbitkan Royal Australian College of General Practitioner (RACGP) seperti dilansir ABC Australia, seorang perempuan yang pernah terinfeksi Covid-19 sebaiknya berhenti menggunakan kontrasepsi hormonal gabungan. Sebab, obat kontrasepsi hormonal dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi penyintas Covid-19.
Mengapa obat kontrasepsi hormonal berbahaya untuk pasien Covid-19? Berikut penjelasannya yang dirangkum Popmama.com.
Editors' Pick
Menyebabkan Pembekuan Darah
Jumlah perempuan yang terinfeksi Covid-19 memang masih lebih rendah dibanding pasien laki-laki. Pasien perempuan umumnya mengalami gejala ringan sehingga angka kematian Covid-19 pada pasien perempuan masih rendah.
Meskipun begitu, perempuan penyintas Covid-19 yang menggunakan kontrasepsi hormonal gabungan dapat mengalami pembekuan darah karena adanya kandungan estrogen. Pasalnya, hormon estrogen sintetis dalam obat kontrasepsi hormonal dapat meningkatkan risiko komplikasi akibat Covid-19.
Namun, perlu diketahui bahwa estrogen yang terbentuk secara alami dalam tubuh bisa membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh pasien Covid-19.
Pembekuan Darah Hanya Mengancam Pasien Bergejala Berat
Mama tak perlu khawatir ya karena penelitian itu hanya berlaku bagi pasien perempuan yang terinfeksi Covid-19 dan memiliki gejala berat. Masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dampak jangka panjang dari Covid-19 terhadap pasien perempuan yang mungkin mengalami pembekuan darah akibat penggunaan kontrasepsi hormonal.
Kendati demikian, risiko pembekuan darah itu masih tahap hasil penelitian. Pasalnya hingga saat ini belum ada bukti yang menunjukkan pasien perempuan Covid-19 menderita pembekuan darah akibat penggunaan obat kontrasepsi hormonal maupun sedang menjalani terapi hormonal untuk meningkatkan kadar estrogen.
Kalaupun sudah ada pasien Covid-19 yang mengalami pembekuan darah, jumlahnya masih sangat sedikit yakni 2-4 orang dari 10.000 orang dalam setahun.