Kenali Penyebab, Dampak, dan Cara Menangani Diabetes Gestasional
Jaga kadar gula darah sebelum hamil ya. Kenapa? Yuk, baca selengkapnya tentang diabetes gestasional
2 Oktober 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Diabetes gestasional adalah kondisi tingginya gula darah selama masa kehamilan dan biasanya hilang setelah melahirkan. Meski Mama tidak memiliki riwayat diabetes gestasional, namun jika mempunyai gula darah tinggi di masa kehamilan, bukan tidak mungkin bisa terdampak.
Sebagaimana jenis diabetes lainnya, diabetes gestasional ini mengganggu kinerja produksi insulin di dalam tubuh. Itulah sebabnya, penyakit ini menyebabkan gula darah tinggi yang sangat mempengaruhi kesehatan bayi dan ibunya.
Di masa kehamilan, memang pada dasarnya seorang ibu mengalami perubahan hormon, seperti esterogen, laktogen plasenta, dan progesteron, yang secara langsung ikut mempengaruhi kadar gula darah dalam tubuh. Mama harus tahu bahwa diabetes gestasional ini bisa muncul di usia kandungan 28 minggu atau di trimester ketiga.
Jika Mama masih bingung dengan gejala awal penyakit ini, Popmama.com akan jelaskan mulai dari penyebab munculnya penyakit ini hingga cara penanganannya. Yuk, disimak selengkapnya, Ma.
1. Tanda-tanda diabetes gestasional
Diabetes gestasional atau bisa juga disebut “kencing manis pada masa kehamilan” bisa terdeteksi jika terlihat tanda-tanda umum yang mengawali hadirnya penyakit ini.
- Kerap buang air kecil. Jam tidur dan kualitas tidur malam selalu terganggu karena sering bolak-balik ke toilet.
- Cenderung haus terus. Mengonsumsi air putih dengan jumlah yang tidak wajar atau berlebihan. Namun, di saat itu juga rasa haus tetap tidak hilang.
- Rasa lapar tak terkendali. Ketika Mama sudah makan dalam porsi yang cukup atau lebih banyak dari biasanya dan tetap merasa lapar, ada kemungkinan terdampak diabetes.
- Merasa sangat lelah. Jika Mama tidak melakukan aktivitas tertentu, namun merasa kelelahan yang berlebihan, hal ini juga patut dicurigai. Apalagi, kelelahan berlebihan ini berlangsung sering.
- Penglihatan terganggu. Bila mengalami penglihatan yang kabur dan ditambah pusing kepala, jangan didiamkan saja ya, Ma. Ini juga salah satu ciri penderita diabetes.
Tanda-tanda diabetes di atas adalah gejala umum penderita diabetes. Akan tetapi, jika belum memeriksakan tanda-tanda tersebut pada dokter, Mama jangan langsung panik dan berspekulasi yang macam-macam. Lebih baik Mama melakukan check up dan rutin tes darah untuk mengecek kebenarannya.
Editors' Pick
2. Faktor penyebab dan pemicu diabetes gestasional
Sebenarnya, diabetes gestasional tidak bisa dihindari, Ma. Namun, Mama bisa mencegah kedatangan penyakit ini dengan memperhatikan faktor penyebab dan pemicu risikonya.
- Riwayat penyakit. Risiko diabetes gestasional bisa terjadi jika Mama pada kehamilan sebelumnya pernah menderita penyakit ini.
- Hormon insulin bermasalah. Perubahan hormon pada masa kehamilan mempengaruhi kadar gula tubuh. Tapi justru di saat kadar gula meningkat, hormon insulin tidak bekerja dengan baik dan janin menerima lebih banyak glukosa.
- Perhatikan indeks massa tubuh. Saat mengandung, Mama harus lebih cermat memperhatikan indeks massa tubuh agar tidak lebih dari 30. Jika lebih dari itu, Mama bisa dikategorikan mengalami obesitas dan berisiko menderita diabetes gestasional.
- Bayi mengalami makrosomia. Makrosomia adalah kondisi bayi saat lahir memiliki bobot 4,5 kilogram atau lebih. Jika sebelum lahir janin dipresidiksi mempunyai bobot 4,5 kilogram, Mama harus memperhatikan lagi perkembangan janin.