Istilah ‘KB Cabut Singkong’ belakangan ini ramai dibicarakan di media sosial. Banyak orang penasaran dengan arti sebenarnya dan mengapa metode tersebut menjadi tren.
‘KB Cabut Singkong’ sebenarnya merujuk pada salah satu metode kontrasepsi alami yang dilakukan tanpa alat atau obat khusus. Namun, masih banyak yang mempertanyakan efektivitas dan risikonya.
Lantas, apa itu KB cabut singkong yang tren di media sosial? Simak ulasan selengkapnya telah Popmama.comsiapkan.
KB Cabut Singkong Itu Apa?
Freepik/freepik
KB Cabut Singkongadalah istilah populer di media sosial yang mengacu pada metode kontrasepsi alami coitus interruptus atau withdrawal method. Dalam metode ini, laki-laki mengeluarkan penis dari vagina sebelum terjadi ejakulasi dengan tujuan mencegah sperma masuk ke dalam rahim.
Metode ini disebut ‘cabut singkong’ karena menggambarkan tindakan menarik keluar sebelum ejakulasi, mirip seperti mencabut singkong dari tanah.
Meski terdengar sederhana, metode ini memiliki banyak kelemahan dan tidak termasuk dalam kategori kontrasepsi yang efektif jika dibandingkan dengan metode lain seperti kondom, pil KB, atau IUD.
Pada dasarnya, metode ‘cabut singkong’ mengandalkan kontrol laki-laki dalam mengeluarkan penis tepat waktu sebelum ejakulasi. Tujuannya adalah mencegah sperma bertemu dengan sel telur, sehingga kehamilan dapat dicegah.
Namun, efektivitas metode ini bergantung pada ketepatan waktu laki-laki dalam menarik keluar penis. Jika terjadi keterlambatan, meskipun hanya beberapa detik, sperma bisa masuk ke dalam vagina dan meningkatkan kemungkinan kehamilan.
KB Cabut Singkong Apakah Aman?
Freepik/freepik
KB Cabut Singkong tidak termasuk metode kontrasepsi yang paling aman dan efektif. Walaupun tidak menimbulkan efek samping hormonal, metode ini memiliki tingkat kegagalan yang cukup tinggi dan tidak memberikan perlindungan terhadap Infeksi Menular Seksual (IMS).
Jika ingin mencegah kehamilan dengan lebih aman, lebih baik menggunakan metode kontrasepsi yang lebih efektif seperti:
Kondom untuk mencegah kehamilan sekaligus melindungi dari IMS.
Pil KB memiliki tingkat keberhasilan lebih tinggi.
IUD (spiral) bisa mencegah kehamilan dalam jangka panjang.
Suntik atau implan KB untuk perlindungan jangka panjang tanpa perlu mengingat jadwal harian.
Seberapa Efektif Metode KB Cabut Singkong?
Freepik/freepik
Efektivitas coitus interruptus dalam mencegah kehamilan tergolong rendah karena ada beberapa faktor yang membuatnya tidak dapat diandalkan sepenuhnya, di antaranya:
Sulit Dikendalikan Metode ini membutuhkan kontrol yang sangat baik dari laki-laki untuk menarik keluar sebelum ejakulasi. Namun, banyak laki-laki yang tidak dapat melakukannya tepat waktu, sehingga ada risiko sperma tetap masuk ke dalam vagina.
Cairan Pra-ejakulasi Mengandung Sperma Sebelum ejakulasi, penis mengeluarkan cairan pra-ejakulasi (pre-cum) yang bisa mengandung sperma. Jika cairan ini masuk ke dalam vagina, peluang kehamilan tetap ada.
Tidak Melindungi dari Infeksi Menular Seksual (IMS) Berbeda dengan kondom, metode ini tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual seperti HIV, sifilis, atau gonore.
Persentase Kegagalan yang Tinggi Menurut penelitian, tingkat kegagalan metode ini bisa mencapai 20 persen dalam satu tahun penggunaan. Artinya, dari 100 pasangan yang hanya mengandalkan metode ini, sekitar 20 perempuan tetap mengalami kehamilan.
Apakah KB Cabut Singkong Bisa Digunakan?
Freepik/jcomp
Meskipun metode ini lebih baik daripada tidak menggunakan kontrasepsi sama sekali, para ahli tetap menyarankan penggunaan metode yang lebih efektif jika benar-benar ingin mencegah kehamilan.
Jika tetap ingin mencoba, sebaiknya dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain seperti kalender kesuburan atau kondom untuk meningkatkan efektivitasnya.
Demikian penjelasan mengenai apa itu KB cabut singkong yang tren di media sosial. Semoga bisa menjadi ilmu baru bagi Mama, ya!