Apa Itu Vasektomi? Ketahui Keunggulan hingga Efek Sampingnya

Prosedur vasektomi dapat membuat laki-laki mandul secara permanen

11 September 2024

Apa Itu Vasektomi Ketahui Keunggulan hingga Efek Sampingnya
Freepik/gpointstudio
Ilustrasi

Apa itu vasektomi? Hal ini dapat mencegah terjadinya pembuahan. Biasanya, vasektomi dilakukan oleh para laki-laki yang tidak berkeinginan memiliki anak. 

Bagi yang penasaran dengan informasi selengkapnya, berikut Popmama.com siap membahas lebih lanjut mengenai vasektomi mulai dari manfaat, prosedur, hingga efek samping. 

Apa itu Vasektomi?

Apa itu Vasektomi
Freepik/Stefamerpik
Ilustrasi

Vasektomi adalah prosedur operasi steril dengan memotong atau mengikat vas deferens, yakni saluran di dalam skrotum yang berfungsi mengeluarkan sperma lewat uretra pada penis. Pada dasarnya, vasektomi merupakan prosedur pembedahan yang dilakukan untuk membuat laki-laki mandul secara permanen.

Selama prosedur berlangsung, saluran yang membawa sperma dari testis ke penis dipotong atau disumbat. Kendati begitu, perlu diketahui bahwa pasien yang telah menjalani prosedur ini masih bisa mengalami orgasme atau ejakulasi. 

Hanya saja air mani yang dikeluarkan tidak mengandung sperma, sehingga dapat mencegah kehamilan.  

Editors' Pick

Keunggulan Prosedur Vasektomi

Keunggulan Prosedur Vasektomi
Pexels/Deon Black
Ilustrasi

Terdapat beberapa keunggulan yang membuat pasangan suami istri di luar sana memilih untuk melakukan prosedur vasektomi, di antaranya sebagai berikut: 

  • Bersifat sangat efektif. Prosedur kontrasepsi ini memiliki tingkat keberhasilan mencapai 99 persen untuk mencegah kehamilan. 
  • Minim risiko dan efek samping. 
  • Tidak memengaruhi gairah dan kualitas dalam hubungan seksual. 
  • Laki-laki yang menjalani vasektomi tetap bisa mengalami ereksi, orgasme, dan ejakulasi. 

Tahap Pelaksanaan Vasektomi

Tahap Pelaksanaan Vasektomi
Freepik/wavebreakmedia_micro
Ilustrasi

Tindakan vasektomi melalui beberapa tahap, yakni persiapan, prosedur pelaksanaan, dan perawatan setelah prosedur. Berikut penjelasan masing-masing: 

Persiapan

Vasektomi adalah prosedur yang dapat dilakukan oleh laki-laki dari berbagai kalangan usia. Namun, dokter tidak menyarankan laki-laki usia di bawah 30 tahun atau belum memiliki anak untuk menjalani prosedur ini.

Sebelum menjalani prosedur, dokter akan terlebih dahulu melakukan wawancara medis (anamnesis) dan pemeriksaan fisik terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi pasien secara menyeluruh. 

Ada pun sejumlah kondisi yang perlu menjadi pertimbangan sebelum melakukan prosedur vasektomi adalah: 

  • Terdapat luka parut atau infeksi kulit pada skrotum akibat kecelakaan.
  • Adanya kelainan pada organ reproduksi, seperti hidrokel atau varikokel.
  • Sedang mengonsumsi obat antikoagulan dan antiplatelet.
  • Mempunyai alergi terhadap anestesi lokal atau obat antibiotik.
  • Menderita infeksi saluran kemih atau infeksi organ kelamin berulang.
  • Pernah menjalani prosedur pembedahan pada alat kelamin sebelumnya. 

Setelah dokter memastikan pasien layak menjalani prosedur vasektomi, maka pasien akan diarahkan untuk membersihkan alat kelamin dan mencukur bulu di kantung zakar terlebih dahulu. 

Pasien juga akan dianjurkan untuk menghindari konsumsi makanan berat beberapa jam sebelum menjalani prosedur vasektomi. 

Prosedur Pelaksanaan

 Terdapat dua metode pada prosedur pelaksanaan vasektomi, yaitu vasektomi konvensional dan vasektomi tanpa sayatan. Berikut masing-masing penjelasannya: 

  •  Vasektomi Konvensional

 Vasektomi konvensional adalah prosedur pembedahan yang dilakukan dengan cara membuat sayatan pada dua area, yakni bagian bawah penis dan bagian atas skrotum.

Sebelum membuat sayatan, dokter akan memberikan bius lokal di area testis dan skrotum terlebih dahulu untuk menghilangkan rasa nyeri. Setelah itu, dokter akan  membuat 1 sampai 2 sayatan kecil di sisi skrotum untuk menjangkau saluran sperma.

Kemudian, saluran sperma tersebut akan diikat atau dipotong demi memutus/menghambat jalur keluarnya sperma. Terakhir, dokter akan menutup saluran yang dipotong menggunakan benang jahit yang dapat diserap tubuh atau diathermy (alat pemanas suhu tinggi untuk menutup saluran yang diputus).

  • Vasektomi Tanpa Sayatan

Vasektomi tanpa sayatan adalah prosedur yang dilakukan dengan cara menahan saluran vas deferens menggunakan penjepit kecil di bagian luar kulit skrotum. 

Setelah itu, dokter akan membuat lubang kecil pada kulit skrotum dan memasukkan alat penjepit khusus untuk mengeluarkan vas deferens. Lalu, vas deferens akan diikat atau dipotong. 

Pada akhirnya, saluran ini akan ditutup menggunakan benang jahit atau memakai metode panas yang sama dengan cara konvensional.

Usai dipastikan tidak ada perdarahan, vas deferens akan dimasukkan kembali ke dalam skrotum. Metode tanpa sayatan umumnya tidak memerlukan jahitan pada skrotum. 

Perawatan setelah Prosedur Vasektomi

Selama 1-2 jam usai menjalani prosedur vasektomi, pasien masih bisa merasakan efek bius di sekitar skrotum. Saat efek bius hilang, pasien kemungkinan akan merasa sedikit nyeri dan bengkak di sekitar skrotum. Kondisi tersebut biasanya akan menghilang dalam beberapa hari setelahnya. 

Untuk meredakan nyeri dan bengkak, dokter biasanya menyarankan pasien menggunakan kompres dingin di sekitar skrotum selama 36-48 jam usai prosedur. 

Pasien pun dianjurkan beristirahat total dan memakai perban atau pakaian dalam ketat untuk menyangga skrotum selama 48 jam pasca prosedur vasektomi. Jika diperlukan, dokter dapat memberikan obat analgesik seperti parasetamol untuk meredakan nyeri. 

Hal yang Perlu Dilakukan setelah Prosedur Vasektomi

Hal Perlu Dilakukan setelah Prosedur Vasektomi
Pexels/cottonbro
Ilustrasi

Terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan pasien pasca menjalani prosedur vasektomi, di antara lain: 

  • Setelah mandi, segera keringkan area bekas luka operasi secara perlahan. 
  • Lakukan aktivitas ringan secara bertahap 2-3 hari usai menjalani prosedur vasektomi. 
  • Hindari aktivitas berat selama 3-7 hari usai prosedur vasektomi agar mencegah risiko perdarahan di dalam skrotum. 
  • Hindari melakukan hubungan seks terlebih dahulu selama beberapa hari setidaknya sampai rasa nyeri di skrotum menghilang.
  • Gunakan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan saat berhubungan intim. Setelah prosedur vasektomi, kemungkinan sperma masih tersisa di dalam hingga 15-20 ejakulasi. 
  • Jalani pemeriksaan setidaknya 12 minggu usai vasektomi demi memastikan vas deferens dan air mani bersih dari sperma.
  • Tetap lakukan praktik hubungan seks yang sehat, seperti tidak bergonta-ganti pasangan dan menggunakan kondom. Perlu diingat bahwa vasektomi tidak dapat mencegah terjadinya infeksi menular seksual. 

Efek Samping Vasektomi

Efek Samping Vasektomi
Freepik/jcomp
Ilustrasi

Vasektomi merupakan prosedur yang tergolong aman dan minim efek samping. Namun, tetap terdapat beberapa risiko yang kemungkinan terjadi pasca menjalani prosedur ini, di antara lain:

  • Infeksi pada luka bekas sayatan.
  • Hematoma atau penggumpalan darah di dalam skrotum.
  • Testis terasa penuh dan tidak nyaman.
  • Granuloma sperma, yakni benjolan keras yang muncul karena peradangan akibat kebocoran sperma.
  • Hidrokel, yakni kondisi saat terdapat kantung berisi cairan di sekitar testis sehingga menyebabkan terjadinya pembengkakan pada skrotum.
  • Spermatokel, yakni kista jinak yang terbentuk di dalam epididimis (tabung yang menghubungkan testis dengan vas deferens).

Itu dia penjelasan mengenai apa itu vasektomi mulai dari manfaat, prosedur, hingga efek samping. Jika tertarik melakukan prosedur ini, ada baiknya berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu ya, Pa. 

Baca juga: 

The Latest