10 Penyebab Sering Sakit Perut saat Menstruasi, Normal atau Tidak?

Penyebab sakit perut saat haid bisa karena beberapa faktor

11 September 2024

10 Penyebab Sering Sakit Perut saat Menstruasi, Normal atau Tidak
Freepik.com/diana.grytsku

Menstruasi sering kali disertai berbagai gejala fisik yang tidak nyaman, salah satunya adalah sakit perut. Bagi sebagian besar perempuan, nyeri perut saat menstruasi atau dismenore adalah hal yang umum terjadi setiap bulan. 

Meski biasanya bersifat ringan, ada kalanya rasa sakit ini menjadi cukup parah hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Lantas, apa penyebab sering sakit perut saat menstruasi?

Simak ulasan selengkapnya telah Popmama.com siapkan.

Penyebab Sering Sakit Perut saat Menstruasi

1. Kontraksi otot pada rahim

1. Kontraksi otot rahim
Freepik/benzoix

Selama menstruasi, lapisan dinding rahim akan luruh dan berkontraksi lebih kuat untuk mengeluarkan sel telur yang tidak dibuahi. Proses pengeluaran sel telur dan jaringan dinding rahim ini terlihat seperti darah menstruasi.

Kontraksi tersebut dapat menekan pembuluh darah di sekitar rahim, sehingga memotong suplai darah dan oksigen ke area tersebut. Hal ini memicu jaringan rahim melepaskan bahan kimia seperti prostaglandin yang menyebabkan rasa nyeri.

Prostaglandin dapat memperkuat kontraksi otot rahim, yang menyebabkan nyeri haid. Zat ini juga dapat memicu gejala lain seperti mual, sakit perut, lemas, dan sakit kepala.

Setelah menstruasi berakhir, kadar prostaglandin menurun, sehingga nyeri haid dan gejala lain pun berangsur mereda.

2. Endometriosis

2. Endometriosis
Freepik/azarov74m

Endometriosis terjadi ketika jaringan yang mirip dengan lapisan dalam rahim tumbuh di luar rahim, seperti di ovarium, tuba falopi, atau di sekitar rongga panggul. 

Saat menstruasi, jaringan ini juga ikut meluruh, namun karena letaknya yang tidak normal, hal tersebut dapat menyebabkan nyeri yang lebih parah dibandingkan dismenore biasa.

3. Adenomiosis

3. Adenomiosis
freepik/katemangostar

Adenomiosis adalah kondisi di mana jaringan endometrium yang melapisi rahim menembus ke dalam dinding otot rahim.

Hal tersebut membuat dinding rahim menebal dan dapat menyebabkan nyeri hebat selama menstruasi. Tak sampai disitu, adenomiosis juga bisa membuat prose menstruasi lebih lama atau terasa lebih berat. 

Editors' Pick

4. Fibroid rahim

4. Fibroid rahim
Freepik

Fibroid rahim adalah tumor jinak yang tumbuh di dalam atau di sekitar rahim. Fibroid ini dapat menekan rahim dan jaringan sekitarnya, serta menyebabkan kontraksi rahim yang lebih kuat selama menstruasi. 

Hal ini dapat mengakibatkan nyeri haid yang lebih parah, menstruasi yang lebih berat, serta ketidaknyamanan di area panggul. Lokasi dan ukuran fibroid memengaruhi seberapa parah nyeri yang dirasakan, terutama saat menstruasi.

5. Penyakit radang panggul (Pelvic Inflammatory Disease/PID)

5. Penyakit radang panggul (Pelvic Inflammatory Disease/PID)
Freepik/Lifestylememory

Penyakit radang panggul (Pelvic Inflammatory Disease/PID) adalah infeksi pada organ reproduksi wanita, termasuk rahim, tuba falopi, dan ovarium. PID biasanya disebabkan oleh bakteri yang menyebar dari vagina atau serviks ke organ reproduksi. 

Bakteri yang paling sering menyebabkan PID adalah yang terkait dengan infeksi menular seksual (IMS), seperti klamidia atau gonore.

Gejala PID bisa termasuk nyeri panggul atau perut bagian bawah, nyeri saat berhubungan seksual, keputihan yang tidak normal, demam, atau menstruasi yang tidak teratur.

Jika tidak ditangani dengan baik, infeksi ini bisa menyebabkan kerusakan pada jaringan rahim, tuba falopi, atau ovarium, yang berujung pada nyeri panggul kronis dan lebih parah saat menstruasi.

6. Stenosis serviks

6. Stenosis serviks
Freepik/freepik

Stenosis serviks menyebabkan sakit perut saat haid karena kondisi ini membuat leher rahim (serviks) menjadi terlalu sempit, sehingga menghambat aliran darah menstruasi. Ketika darah menstruasi tidak bisa mengalir keluar dengan lancar, tekanan di dalam rahim meningkat. 

Peningkatan tekanan menyebabkan kontraksi rahim yang lebih kuat. Hal itu bertujuan untuk mendorong darah keluar melalui serviks yang sempit. Kontraksi yang kuat ini menimbulkan rasa nyeri dan kram perut yang lebih parah selama menstruasi.

7. Kadar hormon yang tidak seimbang

7. Kadar hormon tidak seimbang
Freepik

Ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron selama siklus menstruasi dapat menyebabkan kontraksi rahim yang lebih kuat.

Tingginya kadar estrogen dapat membuat lapisan endometrium lebih tebal, sehingga berujung meningkatkan prostaglandin dan menyebabkan rasa sakit lebih kuat.

8. Faktor gaya hidup

8. Faktor gaya hidup
Freepik/freepik

Kurang olahraga, stres, dan pola makan yang buruk juga dapat menyebabkan nyeri menstruasi yang lebih parah.

Stres dapat memperburuk persepsi terhadap nyeri, sedangkan kurangnya aktivitas fisik membuat sirkulasi darah di panggul menjadi kurang lancar.

9. Aliran menstruasi yang berat (Menorrhagia)

9. Aliran menstruasi berat (Menorrhagia)
Freepik/pikisuperstar

Perempuan yang mengalami menstruasi berat sering kali merasakan sakit perut lebih parah dibanding fase menstruasi sebelumnya. 

Aliran darah yang berat dapat menyebabkan rahim berkontraksi lebih keras untuk meluruhkan endometrium, sehingga menimbulkan rasa nyeri.

10. Adanya gangguan pencernaan

10. Ada gangguan pencernaan
Freepik/freepik

Selama menstruasi, hormon prostaglandin tidak hanya mempengaruhi rahim, tetapi juga organ lain yang tak kalah penting seperti usus.

Hal tersebut dapat menyebabkan kram perut, diare, atau konstipasi yang memperparah rasa sakit di area perut selama menstruasi.

Nah, itu dia beberapa penyebab sering sakit perut saat menstruasi. Jika nyeri yang dialami sangat parah atau disertai gejala lainnya, seperti demam atau perdarahan hebat, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca juga: 

The Latest