Benarkah Seks Pada Bulan Maret Pukul 7.30 Akan Mempercepat Kehamilan?
Yuk, baca penjelasan selengkapnya dari para Ilmuwan
19 Juli 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi kamu yang sedang mencoba untuk memiliki keturunan, maka usaha apapun pasti akan dilakukan.
Mulai dari menjaga pola makan, mengubah gaya hidup menjadi lebih baik, dan banyak lagi.
Mengingat betapa berharganya kehadiran anak di antara pasangan suami istri, maka bukan tidak mungkin jika kamu dan pasangan akan melakukan berbagai cara agar memiliki keturunan.
Menurut penelitian, melakukan hubungan seks di pagi hari pada bulan-bulan tertentu merupakan waktu terbaik untuk melakukan program kehamilan.
Mengapa harus begitu?
Nah, berikut jawaban lengkap yang sudah Popmama.com rangkum sebelumnya!
Editors' Pick
1. Waktu yang tepat untuk menghasilkan sperma terbaik
Para ilmuwan mengklaim bahwa sperma menghasilkan kualitas terbaik pada pagi hari, yaitu sebelum pukul 7.30 pagi.
Peneliti Swiss juga menemukan bahwa sperma memiliki ukuran dan bentuk yang paling sehat untuk menyuburkan telur selama bulan Maret, April dan Mei.
2. Penelitian yang sudah dilakukan
Rumah Sakit Universitas Zurich menganalisis sampel sperma dari 7.068 pria, berusia antara 25 dan 40 untuk menjalani perawatan kesuburan.
Dr. Brigitte Leeners mengatakan bahwa kualitas sperma pria sangatlah bervariasi.
"Sperma dengan kualitas tertinggi terjadi di pagi hari. Saat itupun, sperma juga dapat digunakan untuk meningkatkan kesuburan alami," ungkap Dr. Leeners.
Sperma yang terkumpul di bulan Maret, April dan Mei memiliki kandungan sperma terbaik.
Sedangkan penurunan signifikan dari kualitas sperma terjadi pada bulan Juni hingga September.
Baca Juga: Meningkatkan Kesehatan Sperma dengan Lakukan 7 Cara Ini!
Baca Juga: Stres Jangka Panjang pada Pria Bisa Merusak Produksi Sperma
3. Meningkatkan peluang bayi tabung
Menurut penelitian, sebanyak satu dari tujuh pasangan menunjukkan bahwa kualitas sperma yang buruk merupakan salah satu faktor yang dapat menghambat hadirnya keturunan.
Maka dari itu, para ahli kesuburan di seluruh dunia menyambut baik penelitian sampel sperma yang dilakukan oleh Rumah Sakit Universitas Zurich.
Dr. Hana Visnova, direktur medis klinik kesuburan IVF Cube di Praha, mengatakan bahwa pengumpulan sperma jelas merupakan aspek penting dari setiap prosedur IVF. Dengan adanya penelitian kualitas sperma, maka mereka juga dapat memaksimalkan potensi kehamilan dari setiap pasangan.
Petugas kesehatan dunia menyatakan bahwa laki-laki yang memiliki jumlah sperma rendah adalah laki-laki yang menghasilkan kurang dari 15 juta sperma per mililiter.
Baca Juga: 5 Selebriti yang Pernah Berjuang Jalani Program Bayi Tabung
Baca Juga: 7 Potret Perjuangan Bayi Tabung Kedua Tya Ariestya, Bikin Haru!