Cek Kesuburan dengan Tes HSG, Ini Persiapan dan Perawatannya
Benarkah tes HSG dapat meningkatkan peluang kehamilan?
18 Januari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
HSG atau histerosalpingografi merupakan salah satu jenis pemeriksaan radiologi yang bertujuan untuk mengevaluasi kondisi rahim dan tabung saluran indung telur (tuba falopi).
Tak hanya perempuan, pemeriksaan ini termasuk salah satu tes kesuburan yang ditujukan untuk pasangan suami istri yang tidak kunjung mendapatkan keturunan.
Tes HSG dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan calon ibu hamil. Pemeriksaan ini juga bisa mengetahui penyebab keguguran berulang. Prosedur pelaksanaan tes HSG dilakukan dengan cara memasukkan cairan kontras ke dalam rongga rahim dan tuba falopi.
Selanjutnya akan dilakukan pemotretan dengan sinar rontgen yang bertujuan untuk menilai apakah rongga rahim dan tuba falopi terisi oleh cairan kontras atau tidak.
Hasil normal terjadi bila ditemukan tumpahan kontras yang melalui tuba falopi ke rongga perut.
Mengingat begitu pentingnya tes yang satu ini bagi pasangan suami istri, berikut Popmama.com telah merangkum informasi mendalam mengenai cek kesuburan dengan tes HSG ini.
1. Apa itu HSG?
HSG atau histerosalpingografi adalah sebuah pemeriksaan untuk melihat rahim dan saluran tuba dengan menggunakan bentuk khusus sinar-x yaitu fluoroskopi dan pewarna kontras. Pemeriksaan ini berfungsi untuk mengetahui bentuk, ukuran, dan struktur rongga rahim sehingga bisa mendeteksi beberapa kelainan.
Misalnya, tumor jinak yang tumbuh ke arah rongga rahim, polip rahim, perlengketan dinding rahim, fibroid rahim, atau kelainan bawaan rongga rahim seperti adanya sekat pada rahim.
Tes HSG dilakukan dengan proses pewarna kontras yang larut dalam air akan disuntikan sehingga membuat bentuk rahim dan saluran tuba terlihat.
Hal ini diikuti dengan sinar x-ray fluoroskopi untuk melihat kondisi saluran tuba terkait bagaimana struktur yang mengangkut telur dari ovarium ke rahim bergerak.
Dokter pun dapat melihat apakah Kamu memiliki penyumbatan di saluran tuba atau kelainan struktural lainnya di rahim.
Editors' Pick
2. Persiapan sebelum tes HSG
Jika kamu hendak melakukan tes HSG, ada hal-hal yang perlu dipersiapkan terlebih dahulu. Persiapkanlah beberapa hal di bawah ini sebelum melakukan tes HSG.
Informasi bermanfaat ini bisa membantu tes HSG mu berjalan lancar. Berikut ini beberapa persiapan sebelum melakukan tes HSG:
- Berkonsultasi dengan dokter spesialis kesuburan
Persiapan pertama sebelum melakukan tes HSG adalah berkonsultasi dengan dokter spesialis kesuburan.
Bagi Kamu, perempuan yang mengalami kasus infertilitas sebaiknya carilah dokter spesialis kesuburan dan berkonsultasilah mengenai tes HSG. Tes HSG biasanya dilakukan di ruang radiologi.
- Ketahui siklus menstruasi
Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa tes HSG tidak boleh dilakukan pada saat sedang hamil. Oleh karena itu, ketahuilah secara tepat siklus haid mu.
Tes HSG biasanya dilakukan antara 5-10 hari setelah haid berakhir, karena pada waktu itu ovulasi belum terjadi.
Bagi kamu yang memiliki siklus haid tidak teratur maka dokter akan melakukan pengecekan dengan menggunakan tes kehamilan.
Hal ini sangat penting karena tes HSG yang dilakukan pada perempuan hamil bisa membahayakan janin.
- Daftar semua jenis makanan pemicu alergi
Apabila kamu memiliki masalah alergi maka buatlah semua daftar makanan, minuman, dan obat-obatan yang merangsang terjadinya alergi.
Meskipun jarang terjadi namun masih ada kemungkinan kamu memiliki reaksi alergi pada pewarna kontras.
Beritahukanlah kepada dokter apabila kamu pernah memiliki alergi pada pewarna kontras sebelumnya.
Informasi tersebut akan membantu dokter untuk memberikan solusi yakni dengan memakai bahan pewarna kontras alternatif yang lebih aman terhadap alergi.
- Minum obat antiinflamasi
Pada saat hari H, sebelum dilakukannya tes HSG, dokter akan memberi obat antiinflamasi seperti Motrin.
Obat antiinflamasi itu diminum satu jam sebelum prosedur berlangsung. Tujuan diberikannya obat tersebut adalah untuk membantu meminimalkan ketidaknyamanan dan meredakan rasa sakit.
- Tanyakan tentang obat antibiotik
Selain antiinflamasi, terkadang pada beberapa kasus, dokter akan memberikan obat antibiotik kepada pasien sebelum tes HSG dilakukan.
Hal ini bertujuan untuk mencegah kemungkinan infeksi. Jadi, tanyakanlah kepada dokter apakah kamu perlu minum obat antiobiotik atau tidak.
- Bawalah pantiliner atau pembalut
Setelah tes HSG dilakukan, biasanya akan muncul bercak-bercak dari kemaluan. Bercak tersebut datang dari pewarna kontras yang perlahan turun dari rahim dan keluar.
Oleh karena itu, bawalah pembalut atau pantiliner untuk mencegah kebocoran dan menjaga pakaian dalam agar tetap nyaman.
3. Manfaat HSG
Tes HSG atau Histerosalpingografi bertujuan untuk memeriksa bagian sistem reproduksi perempuan yang menjadi penyebab sulit hamil, seperti sumbatan pada saluran tuba dan bentuk abrnomal rahim.
Selain itu, tes HSG juga bisa digunakan untuk menyelidiki kasus keguguran yang berulang dan kelainan rahim seperti tumor jinak yang tumbuh ke arah rongga rahim, polip rahim, perlengketan dinding rahim, fibroid rahim, atau kelainan bawaan rongga rahim seperti adanya sekat pada rahim.
Tes HSG juga dilakukan untuk memantau kembali saluran tuba pasca tindakan sterilisasi. Jika kamu baru saja melakukan operasi ligasi tuba falopi, dokter juga mungkin menyarankan pemeriksaan ini untuk mengetahui keberhasilan operasi.
Kabar baiknya lagi, tanpa intervensi tambahan, pasangan yang tidak memiliki masalah kesuburan lain, memiliki 17 persen kemungkinan peluang hamil pada bulan tertentu setelah melakukan tes HSG.
Tetapi, bagi pasangan yang menjalani tes HSG dengan zat kontras yang larut dalam minyak, peluang hamil mereka meningkat antara 29 dan 55 persen.
Peningkatan peluang ini berlangsung sampai tiga bulan setelah prosedur tes HSG.
Selain manfaat di atas, berikut manfaat tes HSG lainnya:
- Tes HSG diketahui dapat membilas penyumbatan kecil yang ada di tuba falopi, sehingga memudahkan perempuan untuk hamil. Namun, dalam kasus penyumbatan tuba serius, tes HSG tidak dapat memperbaiki atau membuka saluran tuba.
- Zat kontras dalam tes HSG ikut berperan untuk memperbaiki endometrium (lapisan rahim) dan membuatnya lebih kondusif untuk kehamilan, membantu embrio dapat tertanam. Tes HSG ini juga mungkin memiliki efek anti-inflamasi.
- Zat kontras bisa memengaruhi daerah sekitar ovarium, sehingga meningkatkan ovulasi.
- Pada beberapa perempuan, setelah HSG, penempatan kateter ke dalam serviks dapat meningkatkan peluang hamil. Bila dilakukan secara terapeutik, ini dikenal sebagai goresan endometrium.
- Tes HSG tampaknya berdampak lebih besar pada perempuan dengan infertilitas yang tidak dapat dijelaskan, kemungkinan masalah kesuburan yang berkaitan dengan kekebalan tubuh, dan yang memiliki endometriosis stadium awal.
4. Kriteria perempuan yang perlu melakukan HSG
Tes HSG atau histerosalpingografi biasanya direkomendasikan dokter bagi perempuan yang tidak kunjung hamil ataupun mengeluh mengalami permasalah di bagian rahimnya.
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui kondisi saluran telur, apakah ada sumbatan yang bisa menyebabkan ketidaksuburan atau tidak.
Selain itu, bagi kamu yang sering mengalami keguguran, maka kamu juga perlu melakukan jenis pengecekan yang satu ini.
Setelah seorang perempuan menjalankan operasi ligasi tuba falopi, dokter juga mungkin akan menyarankan pemeriksaan ini untuk mengetahui keberhasilan operasi.
5. Perawatan pasca HSG
Kamu mungkin akan merasa kram seperti sedang mengalami menstruasi pasca melakukan tes HSG. Kamu juga dapat mengalami sedikit perdarahan dari vagina.
Selama masa ini, kamu dianjurkan untuk menggunakan pembalut. Beberapa perempuan bahkan mengaku mengalami pusing dan mual setelah prosedur dilakukan.
Hal tersebut wajar terjadi dan dapat hilang dengan sendirinya.
Untuk mengatasinya, yang perlu kamu lakukan hanyalah beristirahat total, mengonsumsi obat-obatan yang dianjurkan dokter, dan mengonsumsi makanan sehat hingga tubuhmu pulih kembali.
Akan tetapi, kamu perlu menghubungi dokter jika mengalami gejala-gejala berikut:
- Demam,
- nyeri dan kram yang sangat hebat,
- keluar cairan dari vagina yang berbau,
- pingsan,
- perdarahan hebat dari vagina,
- muntah.
Nah, itulah beberapa fakta dan informasi mengenai cek kesuburan dengan tes HSG yang wajib diketahui oleh pasangan suami istri.
Meskipun HSG merupakan salah satu jalan yang dapat dilakukan untuk mendapatkan keturunan, namun kamu dan pasangan harus tetap mempertimbangkannya kembali.
Pasalnya, komplikasi pasca HSG seperti reaksi alergi terhadap bahan pewarna, infeksi tulang panggul (pelvis), emboli paru, kerusakan jaringan atau sel akibat radiasi sinar-X mungkin saja dapat terjadi.
Maka dari itu, ada baiknya jika kamu dan pasangan berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mengurangi risiko yang dapat terjadi pasca HSG.
Baca juga:
- Apa Sih Perbedaan Metode Inseminasi dan IVF? Ini Penjelasannya
- 3 Cara Menghitung Masa Subur Setelah Keguguran Agar Cepat Hamil
- Kabar Baik, Kini Program IVF Bisa Dilakukan di Rumah Aja