Salah satu alasan terjadinya sebuah ikatan pernikahan adalah agar memiliki keturunan. Dambaan memiliki keturunan yang lucu dan menggemaskan merupakan hal yang sangat diinginkan bagi setiap pasangan.
Nah, untuk kamu yang akan menjadi seorang mama dan mungkin sedang merencanakan kehamilan, ada baiknya jika tidak mempercayai dengan mudah mengenai beberapa mitos seputar kehamilan yang beredar di masyarakat.
Carilah informasi dari berbagai sumber seperti buku maupun artikel yang valid. Kamu juga bisa mengkonsultasikannya langsung pada dokter spesialis.
Berbicara mengenai perencanaan kehamilan, kali ini Popmama.com akan memberikan beberapa mitos kehamilan yang tidak seharusnya kamu percayai.
Sebelum terlanjur percaya terhadap mitos yang beredar, lebih baik baca penjelasan berikut ini yuk!
1. Orgasme bisa menyedot sperma dan menyebabkan kehamilan
Unsplash/wesley quinn
Beberapa orang mengatakan bahwa orgasme yang kamu lakukan dapat menyedot sperma sehingga lebih mudah masuk ke leher rahim.
Namun sebenarnya tidak harus seperti itu!
Dilansir dari thebump.com, kamu tidak harus orgasme terlebih dahulu. Begitu terjadi penetrasi dan ada sperma masuk ke mulut rahim, maka bisa saja terjadi kehamilan. Karena dalam proses pembuahan, sperma yang memiliki peranan penting untuk terciptanya kehamilan.
2. Menelan sperma akan meningkatkan kesuburan
Unsplash/annie spratt
Mitos yang satu ini merupakan mitos teraneh yang pernah ada!
Walaupun sperma mengandung berton-ton protein, bukan berarti menelan sperma dapat membuat kamu bisa jadi subur.
Dikutip dari laman healthy woman, kesuburan akan didapatkan ketika kamu menjaga gaya hidup yang sehat serta menjaga pola makan.
Editors' Pick
3. Menaikkan kaki selama 20 menit setelah melakukan hubungan seks mempercepat kehamilan
Unsplash/viliman viliman
Meskipun banyak orang berpendapat bahwa menaikkan kaki setelah melakukan hubungan seks akan mempermudah sperma untuk berenang ke arah sel telur, namun pada nyatanya tidaklah seperti itu!
Pada dasarnya terlepas dari posisi seperti apapun itu, sperma secara kimia diprogram untuk melakukan perjalanan langsung ke sel telur setelah melakukan ejakulasi.
4. Meminum alkohol akan mengganggu kesuburan
Unsplash/guillermo nolasco
Nah, yang satu ini sebenarnya merupakan sebuah fakta!
Namun, yang dimaksudkan disini bahwa kamu tidak boleh mengonsumsinya secara berlebihan dan rutin. Setidaknya kamu dapat minum seteguk anggur hanya untuk menghormati jamuan makan malam misalnya.
Jika kamu meminumnya terlalu banyak dan terlalu sering, maka alkohol akan menyebabkan siklus menstruasi kamu menjadi tidak teratur dan kualitas sperma menjadi buruk. Jadi, jika sedang program hamil, sebaiknya Mama dan Papa berhenti atau mengurangi konsumsi alkohol ya.
5. Mempraktekan posisi misionaris dapat mempermudah kehamilan
Unsplash/becca tapert
Sebenarnya, posisi melakukan seks bukanlah hal yang terlalu berpengaruh secara langsung terhadap kehamilan. Selama terjadi penetrasi yang mendalam, maka sperma akan berenang dengan tepat ke arah sel telur.
Jika posisi misionaris tidak membuat sperma masuk dengan baik ke dalam leher rahim maka jangan paksa untuk melakukannya.
Lakukanlah posisi yang membuat kamu dan pasangan nyaman sehingga sperma pun dapat berenang dengan mudah. Selain itu berhubngan seks akan memberikan rasa bahagia yang luar biasa bagi kamu dan pasangan.
6. Mengonsumsi ubi jalar meningkatkan peluang kehamilan kembar
Unsplash/chuttersnap
Mitos ini bermula saat siswa Yale University melakukan penelitian mengenai tingginya tingkat kelahiran kembar di Desa Afrika tepatnya di Igbo-Ora akibat mengonsumsi ubi jalar.
Namun, penelitian tersebut belum secara resmi terbukti!
Hingga saat ini yang dipercaya memengaruhi peluang kehamilan kembar adalah gen. Jika kamu ataupun pasangan mu memiliki keturunan kembar maka besar kemungkinan Mama juga akan memiliki anak kembar.
7. Menenggak obat batuk dapat meningkatkan peluang kehamilan
Unsplash/jenelle ball
Mitos seperti ini sebenarnya sudah ada sejak dahulu kala, dan jangan biarkan mitos tersebut semakin berkembang di masyarakat!
Menurut artikel dari laman thebump.com, sebuah studi mengenai hal tersebut sudah ada sejak tahun 1982. Dipercaya, kandungan guaifenesin pada obat batuk dianggap mampu mengencerkan lendir serviks sehingga memungkinkan sperma berenang lebih mudah ke sel telur.
Tetapi mengingat bahwa tidak ada penelitian yang membuktikan hal ini secara mendalam, maka lebih baik kamu tidak mudah percaya dengan mitos yang satu ini ya!
Selain 7 mitos seputar perencanaan kehamilan diatas, sebenarnya masih banyak lagi lho mitos lain yang beredar di masyarakat.
Maka dari itu, mulai sekarang jangan mudah percaya begitu saja ya! Pastikan setiap informasi yang kamu dapatkan bersumber dari fakta yang telah teruji keabsahannya.