Prolaps Organ Panggul: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
Waspada alami turunnya organ panggul usai melahirkan!
25 Mei 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Prolaps organ panggul (POP) adalah kondisi di mana organ panggul terlepas, tidak pada tempatnya. Terjadi ketika organ panggul seperti kandung kemih, rahim (uterus) atau usus turun dari posisi normal di perut bagian bawah dan menekan terhadap dinding vagina. Masyarakat awam seringkali menyebutnya turun berok.
Prolaps organ panggul sering juga disebut sebagai hernia. Orang yang mengalami ini kerap mengeluhkan sakit dan nyeri yang sangat kuat di bagian panggul dan perut bagian bawah.
Kondisi ini banyak terjadi pada hampir separuh dari perempuan yang melahirkan secara normal.
Tak hanya disebabkan oleh proses persalinan normal, masih ada faktor lain yanng menjadi penyebab POP pada perempuan.
Apa saja yang perlu diketahui?
Berikut Popmama.com telah merangkum beberapa informasi lengkapnya.
1. Penyebab prolaps atau turunnya organ panggul
Terdapat berbagai penyebab prolapsnya organ panggul, antara lain sebagai berikut:
Proses persalinan melalui vagina
Prolaps organ panggul yang paling sering berhubungan dengan riwayat persalinan melalui lubang vagina.
Selama persalinan, otot-otot dan jaringan-jaringan di perut bagian bawah yang menjaga organ panggul di tempatnya bisa melemah atau meregang.
Peningkatan tekanan abdomen
Prolaps organ panggul dapat diperburuk oleh apapun yang menekan perut Mama, seperti:
- Kelebihan berat badan,
- batuk berkepanjangan,
- sering sembelit,
- tumor pelvis.
Perubahan hormonal sesudah masa menopause
Perempuan yang lebih tua lebih mungkin untuk memiliki prolaps organ panggul.
Penurunan tingkat hormon estrogen pada perempuan setelah menopause menyebabkan penipisan dan melemahnya jaringan ikat panggul.
Faktor genetik
Beberapa perempuan mungkin memiliki risiko genetik untuk mengalami prolaps, sementara yang lain memiliki beberapa kondisi yang mempengaruhi kekuatan jaringan ikat, menyebabkan prolaps organ pangul.
2. Gejala prolaps atau turunnya organ panggul pada perempuan
Ketika Mama mengalami prolaps, maka akan ada beberapa tanda yang akan dirasakan.
Berikut diantaranya:
- Benjolan di luar vagina
- Nyeri di punggung bawah
- Ketidaknyamanan vagina selama hubungan seksual
- Masalah buang air besar, seperti sembelit
- Keinginan untuk buang air kecil secara terus menerus tetapi tidak pernah terasa tuntas
3. Cara mengatasi prolaps atau turunnya organ panggul
Pengobatan yang dilakukan pada pasien prolaps dibagi menjadi 2 jenis.
Pertama bisa melalui tindakan pembedahan, sedangkan kedua bisa juga dengan pengobatan non bedah.
Untuk pengobatan non bedah sendiri dapat berupa:
- Pemasangan alat di dalam vagina untuk membantu memegang organ panggul yang turun atau prolaps. Kekurangan dari peralatan ini adalah harus diganti secara berkala untuk menghindari adanya proses infeksi, tetapi alat ini cocok bagi mereka yang ingin hamil lagi atau yang belum layak dilakukan operasi.
- Perubahan gaya hidup
- Latihan kegel atau penguatan panggul setiap hari untuk membantu memperkuat otot-otot panggul
- Menjaga berat badan ideal
- Hindari mengangkat benda yang berat
- Berhenti merokok
- Perbanyak konsumsi makanan berserat
Nah, itulah 3 informasi penting terkait prolaps atau turunnya rongga panggul pada perempuan.
Jika mengalami beberapa gejala di atas, jangan ragu untuk segera melakukan konsultasi ke dokter.
Baca juga:
- Penting untuk Diingat! Begini 7 Tanda Janin Masuk Panggul
- Jangan Asal Gendong, Ma, Dampaknya Panggul Bayi Bisa Miring