Sulit Memiliki Keturunan? Mungkin Infertilasi Penyebabnya
Ketahui jenis dan cara menyembuhkannya secara tepat!
11 Juli 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dilansir dari nhs.uk, Infertilitas adalah ketika pasangan tidak dapat hamil meskipun telah melakukan hubungan seks tanpa kondom secara teratur.
Sekitar 1 dari 7 pasangan mungkin mengalami kesulitan untuk hamil. Hal ini juga terjadi pada sekitar 3,5 juta orang di Inggris.
Kurang lebih 84 persen pasangan akan hamil secara alami dalam waktu satu tahun jika mereka melakukan hubungan seks tanpa kondom setiap 2 atau 3 hari dalam seminggu.
Untuk pasangan yang sudah mencoba hamil selama lebih dari 3 tahun tidak berhasil, maka kemungkinan hamil secara alami dalam tahun depan adalah 25 persen atau kurang.
Jika sudah begitu, maka tidak ada yang bisa disalahkan lagi.
Kini, yang perlu dilakukan oleh kedua pasangan adalah salig mendukung dan mencari penyembuhan yang tepat secepat mungkin.
Mengetahui hal tersebut, berikut Popmama.com memberikan 5 informasi penting yang berkaitan dengan infertilasi.
Simak baik-baik yuk!
1. Apa yang harus dilakukan?
Beberapa perempuan dapat hamil dengan cepat, namun tidak untuk yang lainnya.
Jika sudah begitu, sebaiknya kamu segera menemui dokter setelah satu tahun mencoba segala cara untuk mendapatkan keturunan.
Dengan begitu, dokter akan memeriksa penyebab umum masalah kesuburan dan menyarankan perawatan yang dapat membantu masalahmu.
Infertilitas biasanya didiagnosis ketika pasangan tidak berhasil hamil setelah setahun mencoba.
Editors' Pick
2. Apa saja jenis infertilasi?
Pada umumnya, ada 2 jenis infertilasi yaitu primer dan sekunder.
Infertilitas primer adalah dimana seseorang yang tidak pernah mengandung anak di masa lalu dan mengalami kesulitan untuk hamil.
Sedangkan infertilitas sekunder adalah kondisi dimana seseorang telah memiliki 1 atau lebih kehamilan di masa lalu, tetapi mengalami kesulitan hamil lagi di masa ini.
3. Perawatan kesuburan apa yang harus dilakukan?
Ada 3 cara yang dapat kamu lakukan untuk melakukan perawatan kesuburan ketika didiagnosa mengalami infertilasi.
Pertama adalah perawatan medis, hal ini dilakukan karena kurangnya ovulasi yang teratur.
Kedua adalah prosedur bedah, perawatan ini melingkupi perawatan untuk endometriosis, perbaikan saluran tuba, atau pengangkatan jaringan parut (adhesi) di dalam rahim atau rongga perut.
Dan perawatan yang terakhir adalah konsepsi terbantu, perawatan ini bisa dikategorikan seperti inseminasi intrauterin (IUI) atau fertilisasi in vitro (IVF).
Perawatan yang ditawarkan akan tergantung pada apa yang menyebabkan masalah kesuburanmu, jika sudah diketahui apa masalahnya maka dokter baru bisa menentukan perawatan apa yang paling tepat untukmu.
4. Apakah faktor dari penyebab ketidaksuburan?
Laki-laki dan perempuan mungkin saja mengalami ketidaksuburan.
Salah satu penyebab ketidaksuburan pada perempuan adalah kurangnya ovulasi yang teratur, pelepasan bulanan telur tuba fallopii yang tersumbat atau rusak, atau karena endometriosis yaitu dimana jaringan yang berperilaku seperti lapisan rahim
(endometrium) ditemukan di luar rahim.
Sedangkan pada laki-laki, penyebab infertilitas yang paling umum adalah air mani dengan kualitas buruk.
5. Adakah faktor eksternal lainnya dari infertilasi?
Jika ditanya apakah ada faktor lainnya atau tidak, maka jawabannya ada.
Berikut berapa faktor yang dapat memengaruhi kesuburan baik pada pria maupun wanita!
- Usia
Kesuburan perempuan akan mulai berkurang ketika ia sudah mulai memasuki usia 30 tahun. Sedangkan laki-laki akan menurun sesuai dengan usianya saat ini.
- Berat badan
Kelebihan berat badan atau obesitas akan mengurangi kesuburan. Pada perempuan, kelebihan berat badan atau berat badan yang sangat rendah dapat mempengaruhi ovulasi
infeksi menular seksual (IMS). Beberapa IMS, termasuk klamidia, dapat mempengaruhi kesuburan seseorang.
- Merokok
Bukan rahasia umum jika rokok dapat mempengaruhi kesuburan pada kedua jenis kelamin.
Merokok dapat mempengaruhi peluang seorang perempuan untuk hamil, sementara pada laki-laki akan menurunkan kualitas spermana.
- Alkohol
Bagi perempuan yang berencana hamil, pendekatan paling aman adalah tidak minum alkohol sama sekali untuk menjaga risiko bayi seminimal mungkin.
Sedangkan untuk laki-laki, meminum terlalu banyak alkohol dapat mempengaruhi kualitas sperma.
- Faktor lingkungan
Paparan pestisida tertentu, seperti pelarut dan logam telah terbukti mempengaruhi kesuburan, terutama pada pria.
- Stres
Ternyata stres juga dapat memengaruhi hubunganmu dengan pasangan dan menyebabkan hilangnya dorongan seksual. Dalam kasus yang parah, stres juga dapat mempengaruhi ovulasi dan produksi sperma.
Selain beberapa hal di atas, tidak ada bukti lain yang menunjukkan bahwa minuman berkafein, seperti teh, kopi, dan cola, berhubungan dengan masalah kesuburan.
Nah, itulah kelima fakta mengenai infertilasi yang perlu kamu ketahui.
Sebelum terlambat dan membuang waktu semakin lama, ada baiknya jika kamu dan pasangan segera memeriksakannya ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat
dan dapat melahirkan keturunan.