Benarkah Ovulasi Membuat Punggung Sakit?
Punggung yang sakit saat ovulasi menandai peningkatan hormon dalam tubuh
23 Januari 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seiring bertambahnya usia, rasa sakit dan nyeri di tubuh seakan berlipat ganda. Namun, tidak hanya dipengaruhi oleh pertambahan usia, perasaan tidak nyaman tersebut juga dapat terjadi secara naik turun dalam siklus yang teratur setiap bulan.
Hal itulah yang membuat sebagian orang-orang mempercayai bahwa sakit dan nyeri yang dirasakan lebih besar dipengaruhi oleh siklus menstruasi alih-alih pertambahan usia. Akan tetapi, apabila tidak mengalami siklus menstruasi, apakah menstruasi dapat tetap disalahkan?
Pertanyaan tersebut kemudian memunculkan faktor lain sebagai penyebab dari sakit dan nyeri yang dirasakan secara berkala, yaitu ovulasi. Kemunculan faktor ini disertai penggunaan pereda nyeri pada tanggal yang sama setiap bulannya sebagai indikasi.
Untuk menjawabnya lebih jelas, Popmama.com telah merangkum informasinya di bawah ini. Simak untuk mengetahui kebenaran atas ovulasi membuat punggung sakit, ya, Ma!
Editors' Pick
Benarkah Ovulasi Membuat Punggung Sakit?
Selama ovulasi, terjadi peningkatan esterogen tepat sebelum ovulasi. Peningkatan hormon yang dihasilkan oleh ovarium itu akan mengatur sistem reproduksi perempuan. Hormon esterogen akan memulai dan mengendalikan siklus menstruasi yang sering disebut menyakitkan bagi para perempuan.
Selain itu, esterogen juga menebalkan lapisan rahim dan mematangkan sel telur sehingga siap untuk dibuahi pada usia produktif. Proses itulah yang terkadang mengakibatkan kondisi kelelahan.
Kemudian, setelah ovulasi, hormon esterogen akan mengalami peningkatan kembali. Bedanya adalah esterogen akan meningkat bersama progesteron setelah ovulasi. Kedua hal yang datang bersamaan itulah menimbulkan rasa tidak nyaman berlipat ganda pada seluruh tubuh, termasuk punggung.
Namun, tidak berhenti sampai pada peningkatan kedua hormon tersebut, prostaglandin juga dapat menjadi penyebab ovulasi menghasilkan sakit pada bagian punggung.
Prostaglandin merupakan senyawa yang merangsang kontraksi pada otot rahim. Dengan begitu, bagian tubuh lainnya sering mendapatkan kram sebagai dampaknya.
Mengapa Ovulasi Membuat Punggung Sakit?
Terjadinya peningkatan hormon-hormon selama ovulasi dapat menjadi jawaban singkat atas sakit yang dialami punggung saat ovulasi. Namun, pada penjelasannya, ovulasi merupakan kondisi dilepaskannya sel telur dan cairan bersama dengan beberapa darah.
Kondisi tersebut memiliki kemungkinan membesarnya sel telur di ovarium sesaat sebelum ovulasi yang mana akan menimbulkan nyeri pada tubuh. Ovulasi bahkan dapat menimbulkan rasa sakit apabila folikel, yaitu kantong-kantong kecil yang berisi cairan dalam ovarium, pecah.
Dengan skenario ovulasi tersebut, sakit yang disebabkan oleh kondisi tersebut sangat memungkinkan. Belum lagi, riwayat gangguan reproduksi mama dapat memperparah kondisi sakit yang dialami.
Endomestriosis, misalnya, merupakan kondisi endometrium yang tumbuh di luar dinding rahim.
Tumbuhnya bagian terdalam dari organ rahim di luar dinding rahim itu membuat sakit yang diakibatkan ovulasi tidak hanya berkaitan dengan peningkatan hormon, tetapi juga kista, jaringan parut, dan rasa sakit ekstra yang memperburuk gejala ovulasi.
Dengan demikian, ovulasi yang sudah memiliki taraf sakit tersendiri sebagai dampaknya dapat semakin parah pada beberapa situasi seperti itu.
Bagaimana Cara Mengurangi Sakit Punggung Akibat Ovulasi?
Dilansir dari Romper, Cleveland Clinic membeberkan salah satu cara untuk mengurangi rasa sakit pada punggung akibat ovulasi. Cara tersebut adalah konsumsi obat over-the-counter atau disebut juga dengan OTC, seperti ibuprofen dan naproxen.
Kedua obat pereda nyeri yang telah disebutkan memiliki kandungan antiiflamasi yang dapat mengurangi pembengkakan dan membantu meredakan ketidaknyamanan yang dialami saat ovulasi.
Selain itu, cara lain yang dianjurkan apabila sakit punggung saat ovulasi benar-benar mengganggu adalah konsumsi pil KB. Pil tersebut dapat mencegah ovulasi dan menjaga hormon tetap stabil sepanjang bulan sehingga sakit punggung juga tidak dapat terjadi.
Namun, apabila Mama merencanakan kehamilan saat siklus ovulasi, sakit punggung tidak dapat menjadi patokan untuk memberitahukan kondisi ovulasi. Hal tersebut lebih baik dicari tahu melalui metode yang lebih natural, seperti mengukur suhu tubuh basal setiap pagi menggunakan strip tes ovulasi dan menargetkan hubungan seks sebagai program kehamilan setiap bulannya.
Meski demikian, apabila sakit punggung yang dialami saat ovulasi berlangsung semakin lama dan parah, Mama perlu segera mengonsultasikannya kepada dokter kandungan. Dengan begitu, dapat diketahui alasan medis yang lebih spesifik atas terjadinya punggung yang sakit selama ovulasi.
Nah, itulah informasi mengenai punggung sakit akibat ovulasi yang telah Popmama.com rangkum untuk Mama. Semoga informasi di atas membantu, ya, Ma!
Baca juga:
- Apakah Kurang Tidur Bisa Memengaruhi Kesuburan? Ini Faktanya!
- Agar Cepat Hamil, Begini Cara Mengatasi Miom ala dr. Zaidul Akbar
- Tes Kehamilan Menggunakan Cuka, Apakah Akurat?