Mengenal Subfertilitas dan Bedanya dengan Infertilitas
Perbedaan subfertilitas dan infertilitas jarang diketahui
1 Mei 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apabila Mama belum berhasil mendapatkan kehamilan, maka subfertilitas dapat menjadi salah satu alasan kondisi tersebut.
Namun, sebelum Mama khawatir lebih jauh, perlu diketahui bahwa subfertilitas berbeda dengan infertilitas, Ma.
Oleh karena itu, untuk membantu Mama, berikut telah Popmama.com rangkum penjelasan tentang subfertilitas dan bedanya dengan infertilitas. Disimak, yuk, Ma!
Mengenal Subfertilitas dan Bedanya dengan Infertilitas
Apabila belum berhasil hamil, kondisi tersebut dapat disebut dengan subfertil. Artinya, sel telur dapat saja dihasilkan setelah interval periodik atau kondisi kehamilan memungkinkan, tetapi tidak dengan mengandung.
Dengan begitu, subfertilitas dapat disimpulkan sebagai kondisi kesulitan hamil yang dialami secara alami. Kondisi itulah yang kemudian disebut subfertil bagi yang mengalaminya.
Namun, kondisi subfertil tentu berbeda dengan infertil. Infertilitas merujuk pada gangguan kesuburan setelah upaya kehamilan dilakukan secara intens selama satu tahun tanpa kontrasepsi, sedangkan subfertilitas adalah sebelumnya.
Pada penjelasan lain yang dilansir dari Being The Parent, subfertilitas juga dapat disebut sebagai kondisi medis orangtua yang memiliki masalah sehingga kehamilan tertunda.
Sementara itu, infertilitas tidak disebutkan sebagai ketertundaan, melainkan ketidakmampuan total untuk hamil.
Editors' Pick
Faktor Penyebab Subfertilitas
Disebutkan sebagai ketertundaan kehamilan, berikut faktor yang dapat menyebabkan subfertilitas terjadi:
Permasalahan ovulasi. Dalam kondisi ini, permasalahan yang dimaksudkan adalah sel telur yang tidak keluar dari ovarium selama siklus menstruasi. Kondisi ini memungkinkan terjadi karena adanya sindrom ovarium polikistik, kelainan tiroid, dan kegagalan ovarium prematur.
Riwayat operasi. Apabila Mama memiliki riwayat operasi saluran reproduksi, operasi yang telah dijalani terkadang dapat merusak tuba falopi dan rahim. Hal itulah yang kemudian mengakibatkan subfertilitas.
Permasalahan lendir serviks. Lendir kental di sekitar leher rahim dapat menyebabkan subfertilitas sebab sperma tidak dapat mencapai sel telur dalam kondisi tersebut.
Endometriosis. Keberadaan endometrium di luar lapisan rahim dapat merusak saluran tuba dan indung telur yang kemudian mengakibatkan kesulitan dalam memperoleh kehamilan.
Fibroid. Fibroid merupakan tumor bukan kanker yang terdapat dalam rahim dan saluran tuba. Tumor tersebut dapat menyebabkan subfertilitas sebab memblokir saluran tuba dan mencegah pembuahan sperma dan sel telur.
Penyakit radang panggul. Penyakit radang panggul yang dimaksudkan mengacu pada infeksi di saluran tuba, rahim, dan ovarium. Infeksi tersebut mencegah sperma bertemu sehingga kehamilan sulit didapatkan.
Konsumsi obat-obatan. Beberapa obat, seperti obat antiinflamasi, kemoterapi, spironolakton, dan gangguan kesehatan mental, dapat menyebabkan subfertilitas. Obat-obatan tersebut memiliki kecenderungan mengganggu ovulasi, produksi sel telur, pelepasan sel telur, hingga pembuahan dalam jangka panjang.