Keterlambatan menstruasi biasanya sangat identik dengan kehamilan.
Tak heran, jika Mama terlambat menstruasi, biasanya Mama akan lebih sensitif dalam melihat tanda atau gejala kehamilan yang mungkin saja muncul.
Namun, jika haid belum juga datang dan Mama tidak merasakan gejala hamil sama sekali, artinya ada sesuatu hal yang sedang tidak beres di dalam tubuh mama. Lantas, apa saja penyebab telat haid tapi tidak merasakan gejala kehamilan?
Untuk itu, berikut ini Popmama.comakan memberikan ulasan terkait penyebab telat haid tapi tidak merasakan gejala hamil. Yuk, ketahui bersama penyebabnya, Ma!
Penyebab Telat Haid tapi Tidak Merasakan Gejala Hamil
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, walaupun kerap dikaitkan dengan gejala atau tanda kehamilan, nyatanya telat haid dapat disebabkan oleh berbagai faktor, Ma. Mulai dari gangguan kesehatan tertentu, bahkan hingga manajemen stres yang buruk.
Beberapa kondisi berikut ini merupakan faktor yang bisa jadi penyebab keterlambatan menstruasi tanpa diikuti gejala kehamilan:
1. Perubahan berat badan secara drastis
Freepik/kamranaydinov
Kondisi berat badan berlebih atau bahkan berat badan yang terlalu rendah ternyata dapat memengaruhi siklus menstruasi.
Pasalnya, turun atau naiknya berat badan dengan angka yang cukup drastis juga akan berpengaruh pada perubahan kadar hormon dalam tubuh.
Perubahan secara hormonal inilah yang akan menyebabkan keterlambatan menstruasi tanpa disertai dengan gejala kehamilan. Salah satu hormon yang ikut terpengaruhi adalah hormon estrogen.
Jumlah lemak yang berlebih dalam tubuh dapat meningkatkan hormon estrogen yang dapat menimbulkan gangguan pada siklus menstruasi mama, begitu pun dengan pengurangan jumlah lemak dalam tubuh.
2. Penggunaan alat kontrasepsi hormonal
Freepik/kroshka_nastya
Penggunaan alat kontrasepsi hormonal secara oral atau pil KB menurut National Center for Biotechnology Information, dapat menimbulkan efek penghentian sementara.
Hal ini disebabkan oleh kandungan hormon dalam alat kontrasepsi tersebut.
Biasanya, alat kontrasepsi hormonal mengandung hormon progestin dan estrogen yang berfungsi untuk menahan indung telur untuk melepaskan sel telur.
Kondisi inilah yang menyebabkan munculnya keterlambatan dalam siklus menstruasi.
Keterlambatan ini umumnya terjadi di awal-awal pemakaian alat kontrasepsi ini. Tak hanya untuk alat kontrasepsi jenis oral, baik kontrasepsi dalam bentuk suntik maupun implan juga dapat menyebabkan keterlambatan datangnya menstruasi.
Tak hanya pada saat menggunakan atau awal pemakaian saja, ketika Mama hendak melepas atau memberhentikan pemakaian alat kontrasepsi hormonal, Mama juga memiliki risiko tinggi mengalami telat haid.
Biasanya dibutuhkan waktu 3 bulan agar menstruasi kembali normal.
3. Mengidap PCOS
Freepik/freepik
PCOS atau yang juga dikenal dengan sindrom polikistik ovarium adalah salah satu penyebab telat haid tanpa disertai dengan tanda kehamilan.
Pada penderita sindrom ini, tubuhnya akan memproduksi lebih banyak hormon androgen.
Hormon androgen sendiri adalah hormon yang kerap ditemui dalam tubuh laki-laki. Kadar hormon androgen yang berlebih dalam tubuh mama akan membuat sel telur tidak dapat dilepaskan akibat tertahan oleh indung telur.
Hal tersebutlah yang menyebabkan keterlambatan siklus haid tanpa adanya gejala atau tanda kehamilan.
Editors' Pick
4. Hamil samar
Freepik/benzoix
Meskipun Mama tidak merasakan munculnya gejala atau tanda kehamilan, keterlambatan menstruasi juga tetap bisa disebabkan oleh kehamilan, lho! Pasalnya, beberapa perempuan memang terkadang tidak merasakan gejala kehamilan lain selain telat menstruasi.
Hal tersebut biasanya terjadi hingga usia kehamilan menginjak 20 minggu atau lebih. Kondisi ini juga dikenal dengan nama hamil samar atau cryptic pregnancy. Pada kehamilan samar, ketidakmunculan tanda kehamilan biasanya disebabkan oleh beberapa faktor.
Beberapa di antaranya adalah posisi plasenta yang berada di sisi depan, aktivitas fisik di awal kehamilan yang terlalu berat, serta mengalami obesitas. Kondisi-kondisi tersebut akan membuat tanda kehamilan lain selain telat haid menjadi samar atau bahkan tidak muncul.
5. Perimenopause
Pexels/MART PRODUCTION
Menginjak usia 40 tahun atau lebih, keterlambatan menstruasi dengan tidak disertai oleh munculnya gejala kehamilan mungkin dapat disebabkan oleh fase perimenopause. Fase ini merupakan proses transisi yang biasa dialami oleh perempuan sebelum memasuki masa menopause.
Biasanya secara perlahan frekuensi menstruasi akan semakin jarang hingga kemudian berhenti total. Tidak mengherankan, jika siklus menstruasi pada fase ini akan menjadi tidak teratur atau bahkan jarang terjadi.
6. Gangguan tiroid
Freepik/stefanmerpik
Kelenjar tiroid adalah kelenjar yang terletak pada leher bagian depan. Fungsi kelenjar yang satu ini adalah menghasilkan hormon tiroid. Hormon tiroid sendiri memiliki peran vital bagi tubuh, salah satunya adalah mengatur jalannya siklus menstruasi.
Pada beberapa kondisi, ketika kelenjar tiroid mengalami gangguan sehingga menghasilkan hormon tiroid yang berlebihan atau bahkan terlalu sedikit, maka hal ini akan berdampak pada ketidak seimbangan hormon dalam tubuh mama.
Kondisi ini akan memicu terjadinya keterlambatan pada siklus menstruasi, namun tidak diikuti dengan gejala kehamilan.
7. Melakukan olahraga berat
Freepik/diana.grytsku
Olahraga memang memiliki peran penting bagi tubuh. Olahraga berfungsi untuk menjaga kesehatan dan juga kebugaran tubuh. Selain itu, terkadang olahraga seringkali dilakukan demi mendapatkan berat badan yang ideal.
Akibatnya, beberapa perempuan terkadang secara tidak sadar melakukan olahraga secara berlebihan. Olahraga yang berlebihan inilah yang justru akan mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh yang dapat menyebabkan keterlambatan menstruasi.
8. Manajemen stres yang buruk
Freepik/DCStudio
Manajemen stres yang buruk secara berkepanjangan dapat mengganggu kinerja hipotalamus. Hipotalamus adalah salah satu bagian otak yang memiliki fungsi untuk mengatur jalannya siklus menstruasi. Jika kinerjanya terganggu, maka dipastikan siklus haid juga akan berantakan.
Selain itu, stres juga akan membuat tubuh memproduksi hormon kortisol meningkat. Hormon kortisol sendiri adalah hormon stres yang ada dalam tubuh. Jika jumlahnya berlebihan, hal ini dapat menimbulkan gangguan pada jalannya siklus menstruasi.
9. Gaya hidup tidak sehat
Pexels/lil artsy
Faktor lainnya yang dapat menyebabkan keterlambatan menstruasi tanpa disertai dengan kehamilan adalah gaya hidup yang tidak sehat, seperti kecanduan alkohol, konsumsi junk food secara berlebihan, serta kebiasaan merokok.
Kebiasaan buruk tersebut dapat memberi pengaruh yang buruk pada tubuh. Pasalnya, zat-zat berbahaya di dalamnya seperti nikotin, diketahui dapat memengaruhi produksi hormon estrogen dan progesteron yang berperan dalam mengatur jalannya siklus menstruasi.
10. Mengalami penyakit kronis
Pexels.com/AndreaPiacquadio
Beberapa penyakit kronis seperti diabetes, ternyata dapat menyebabkan siklus menstruasi menjadi tidak teratur. Sebab, penyakit ini akan menyebabkan kadar gula darah menjadi tidak stabil sehingga akan memengaruhi perubahan hormon dalam tubuh.
Selain diabetes, penyakit kronis lainnya yang menyebabkan Mama mengalami keterlambatan siklus haid adalah celiac.
Penyakit ini akan sebabkan peradangan yang menimbulkan kerusakan jaringan di usus kecil.
Akibatnya, sistem pencernaan justru tidak dapat menyerap nutrisi dari makanan secara optimal, sehingga menyebabkan munculnya diare, dehidrasi, dan juga siklus menstruasi yang terlambat tanpa disertai dengan gejala kehamilan.
Itulah berbagai penyebab telat haid tapi tidak merasakan gejala hamil.
Yuk, tetap lakukan kebiasaan hidup sehat agar siklus menstruasi lancar dan kesehatan tetap terjaga secara optimal.