Apa Bedanya Jam Biologis Laki-Laki dan Perempuan?
Ketahui perbedaan dan persamaannya
5 April 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jika Mama sedang dalam program hamil, Mama tentu mengetahui bahwa umur Mama turut memengaruhi peluang kehamilan. Apakah ini berlaku juga dengan laki-laki? Jawabannya adalah ya.
Kesalahpahaman terbesar adalah bahwa pertambahan usia laki-laki tidak memengaruhi kesuburannya.
Laki-laki merasa bahwa apa pun yang mereka lakukan, semuanya akan sama. Itu tidak benar. Kesuburan pria menurun seiring bertambahnya usia.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Fertility and Sterility, para peneliti mewawancarai hampir 2.000 perempuan untuk mengetahui berapa lama waktu yang mereka butuhkan untuk hamil.
Di antara perempuan berusia 35 tahun dan lebih tua, mereka yang suaminya berusia 45 tahun ke atas membutuhkan waktu lima kali lebih lama untuk hamil. Ini dibandingkan dengan mereka yang pasangannya berusia di bawah 25 tahun.
Para peneliti juga melihat apa yang terjadi ketika perempuan muda (berusia 25 tahun ke bawah) memiliki anak dengan pria berusia 45 tahun ke atas. Para peneliti menemukan peningkatan empat kali lipat dalam waktu yang dibutuhkan untuk hamil.
Seperti apa bedanya jam biologis laki-laki dan perempuan? Rangkuman informasinya bisa disimak pada ulasan Popmama.com berikut ini ya, Ma.
Bagaimana Perbedaan Jam biologis Laki-Laki dan Perempuan?
Ini jelas berbeda. Pasokan sel telur seorang perempuan diatur sebelum kelahiran, menurun secara dramatis bahkan sebelum ia keluar dari rahim.
Pada saat dia mencapai menopause, sebagian besar sel telurnya hilang. Selain semakin sedikit seiring bertambahnya usia, konsentrasi telur abnormal yang lebih tinggi.
Di sisi lain, seorang laki-laki menghasilkan sperma sepanjang hidupnya. Ia mengalami sedikit penurunan kesuburan seiring bertambahnya usia. Tetapi air maninya tidak kehilangan konsentrasinya.
Jadi, untuk pria tidak ada batasan usia dalam hal menjadi ayah dari anak. Itulah sebabnya tidak jarang melihat pria yang lebih tua dengan anak kecil. Tetapi bagi perempuan, usia memainkan faktor besar dalam kemampuan untuk hamil.
Editors' Pick
Apa Masalah Genetik pada Calon Bayi yang Berhubungan dengan Usia Papa?
Beberapa kelainan genetik, seperti dwarfisme, telah lama dikaitkan dengan usia papa. Namun belum banyak penelitian untuk hal ini.
Dalam beberapa tahun terakhir, uji klinis telah menemukan hubungan antara usia papa dan kondisi terkait genetik yang lebih umum, seperti down syndrome dan skizofrenia.
Secara keseluruhan, risikonya paling tinggi ketika kedua orangtua berusia di atas 35 tahun.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Urology menemukan bahwa tingkat kelahiran down syndrome dua kali lipat di antara perempuan usia 35 hingga 39 tahun jika pasangan mereka juga berusia di atas 35 tahun.
Faktor risiko usia papa sebenarnya bukan masalah bagi perempuan berusia 35 tahun ke bawah karena ovarium memiliki mekanisme bawaan yang memperbaiki DNA rusak yang dibawa sperma. Tapi jaring pengaman itu mulai rusak setelah dia berusia 35 tahun.