Benarkah Buang Air Kecil setelah Seks Bisa Mencegah Kehamilan?

Cek dulu kebenarannya, Ma

8 Agustus 2024

Benarkah Buang Air Kecil setelah Seks Bisa Mencegah Kehamilan
Pexels/Miriam Alonso

Berbicara tentang program hamil, banyak sekali mitos yang beredar. Sulit untuk mengetahui apa yang benar dan yang tidak.

Satu pertanyaan umum: apakah buang air kecil setelah berhubungan seks dapat mencegah kehamilan?

Sedangkan buang air kecil setelah berhubungan intim dilakukan untuk mengurangi risiko infeksi saluran kencing.

Jadi mana yang harus diutamakan, mengurangi risiko infeksi saluran kencing atau mencoba hamil?

Nah, agar Mama tidak bingung, Popmama.com akan membahas benarkah buang air kecil usai seks bisa mencegah kehamilan.

Tujuan Buang Air Kecil setelah Berhubungan Seks

Tujuan Buang Air Kecil setelah Berhubungan Seks
Pexels/Miriam Alonso

Mengapa perempuan harus buang air kecil setelah berhubungan seks? Jawabannya adalah untuk menurunkan risiko infeksi saluran kencing.

Faktanya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit merekomendasikan untuk buang air kecil setelah berhubungan seks. Baik Mama sedang melakukan program hamil atau tidak.

Untuk memahami alasannya, mari kita lakukan pelajaran anatomi singkat.

Tabung yang digunakan urine untuk keluar dari tubuh dari kandung kemih disebut uretra.

Pembukaan uretra (ujung tabung) terletak di antara klitoris dan vagina, bagi perempuan.

Itu juga sangat dekat dengan anus, memberi bakteri tinja kesempatan yang lebih baik untuk masuk ke saluran kemih. Selain itu, uretra kita pendek—panjangnya antara 3.8 cm

Ukuran tersebut tidak menghalangi bakteri dari luar untuk masuk ke kandung kemih.

Akibatnya, saat berhubungan seks, bakteri berbahaya dapat masuk ke uretra. Ini dapat menyebabkan infeksi yang sering menyakitkan di saluran kemih.

Editors' Pick

Apakah Buang Air Kecil setelah Berhubungan Seks dapat Membasmi Bakteri?

Apakah Buang Air Kecil setelah Berhubungan Seks dapat Membasmi Bakteri
Freepik/Beststudio

Pemikirannya adalah dengan buang air kecil setelah berhubungan seks, Mama “membasmi” bakteri dari uretra. Sehingga dapat mencegah terjadinya infeksi saluran kencing.

Namun, para ahli tidak sepenuhnya setuju tentang seberapa efektif buang air kecil setelah berhubungan seks dalam mencegah ISK.

Studi ini, misalnya, menunjukkan bahwa meskipun ISK pada perempuan tampaknya terkait dengan aktivitas seksual, buang air kecil setelah berhubungan seks tidak selalu berfungsi untuk mencegahnya.

Strategi pencegahan lainnya, seperti menyeka kembali ke depan dan menghindari bak mandi air panas dan douching, mungkin lebih efektif.

Selain itu, ada banyak penyebab lain untuk infeksi saluran kencing. Jadi, hanya dengan buang air kecil setelah berhubungan seks tidak sepenuhnya melindungi Mama dari penularan infeksi.

Jadi, Apakah Mama Boleh Buang Air Kecil setelah Berhubungan Seks Ketika Sedang Program Hamil?

Jadi, Apakah Mama Boleh Buang Air Kecil setelah Berhubungan Seks Ketika Sedang Program Hamil
Pexels/ROMAN ODINTSOV

Berita baiknya, buang air kecil setelah berhubungan seks tidak menghalangi terjadinya kehamilan, Ma.  

Pembuahan terjadi ketika sperma bertemu dengan sel telur yang menunggu di tuba falopi. Saat berhubungan seks, sperma diejakulasikan ke dalam vagina.

Sperma kemudian harus melewati serviks, yang seperti kontrol perbatasan antara vagina dan rahim. Saat itulah sperma dapat melewati rahim dan masuk ke tuba falopi.

Karena Sperma Naik dan Urine Mengalir ke Nawah, Bukankah Dapat Mengeluarkan Sperma?

Karena Sperma Naik Urine Mengalir ke Nawah, Bukankah Dapat Mengeluarkan Sperma
Pexels/Nadezhda Moryak

Nah, ternyata sperma dan urine melewati rute yang berbeda.

  • Sperma melewati saluran vagina (vagina, leher rahim, dan seterusnya ke rahim).
  • Urine melewati saluran kemih (ginjal, ureter, kandung kemih, dan kemudian uretra).

Akibatnya, dua cairan yang berbeda ini tidak berpapasan. Tidak mungkin urine bersentuhan dengan sperma atau merusaknya dengan cara apa pun.

Jadi, Mama boleh buang air kecil setelah berhubungan seks ya, baik ketika sedang dalam program hamil atau tidak. Ini menjadi salah satu cara untuk menurunkan risiko infeksi saluran kencing.

Semoga informasi ini bermanfaat, Ma!

Baca juga:

The Latest