Benarkah Migrain Bisa Memengaruhi Peluang Hamil?

Ternyata, migrain dan peluang hamil saling berhubungan, Ma

1 April 2024

Benarkah Migrain Bisa Memengaruhi Peluang Hamil
Freepik/Jcomp

Bila migrain kambuh, seseorang akan mengalami kesulitan melakukan aktivitas. Migrain adalah kondisi kesehatan yang menyebabkan rasa sakit pada kepala secara berulang, disertai dengan gejala mual. Sebagian besar migrain yang dialami orang terjadi pada satu sisi kepala. Tetapi gejala ini bisa bervariasi pada tiap orang. 

Rasa sakit akibat migrain ini bisa berlangsung selama beberapa jam, bahkan berhari-hari. Tergantung tingkat keparahannya. Migrain pun bisa menyerang siapa saja, termasuk pasangan suami istri yang sedang dalam program hamil.

Mengutip dari laman Being the Parents, migrain dan peluang hamil saling berhubungan. Lantas, bagaimana migrain bisa memengaruhi peluang hamil?

Bila Mama sedang dalam program hamil dan kerap mengalami migrain, simak dulu penjelasan Popmama.com berikut ini.

Editors' Pick

Apakah Migrain Memengaruhi Kesuburan dan Peluang Hamil?

Apakah Migrain Memengaruhi Kesuburan Peluang Hamil
Pexels/Andrea Piacquadio

Tampaknya tidak ada hubungan langsung antara migrain dan kesuburan. Namun migrain secara tidak langsung memengaruhi peluang untuk hamil. Pasalnya, akibat dari kondisi ini dapat mengakibatkan kondisi fisiologis dan psikologis yang dapat mengakibatkan kesulitan untuk hamil.

Misalnya, migrain mungkin bertepatan dengan waktu ovulasi sehingga dapat membuat hubungan seks jadi tidak menyenangkan. Stres akibat sakit kepala dapat berdampak negatif terhadap hasrat seksual.

Selain itu, migrain juga dapat menyebabkan gangguan hormonal tertentu yang juga dapat menyebabkan masalah terkait kesuburan.

Meskipun penelitian terbatas yang membuktikan hubungan langsung antara migrain dan infertilitas, penelitian berbasis bukti menunjukkan bahwa seringnya migrain, sampai batas tertentu, dapat mengganggu kesuburan seseorang.

Bagaimana Migrain Memengaruhi Peluang Hamil secara Tidak Langsung?

Bagaimana Migrain Memengaruhi Peluang Hamil secara Tidak Langsung
Freepik/Jcomp

Migrain tidak secara langsung memengaruhi kesuburan tetapi dapat mengurangi minat untuk melakukan tindakan yang diperlukan untuk membentuk keluarga.

Migrain dapat memengaruhi kesuburan dalam beberapa cara tidak langsung, yaitu:

1. Migrain meningkatkan stres dan ketegangan

Stres menyebabkan migrain dan migrain menyebabkan lebih banyak stres. Karena migrain adalah masalah genetik dengan tingkat penularan turun-temurun sekitar 34 hingga 64 persen, penderita migrain tidak ingin menurunkannya pada keturunannya. Akhirnya pasangan mempertimbangkan apakah akan memiliki bayi atau tidak.

2. Peningkatan migrain saat ovulasi

Menurut laporan yang diterbitkan oleh American Headache Society, sekitar 60 persen perempuan menderita migrain selama masa ovulasi dan menstruasi.

Dan masa ovulasi adalah masa di mana perempuan berada dalam kondisi paling subur. Jadi mengalami migrain parah selama masa ovulasi adalah kabar buruk bagi reproduksi karena Mama mungkin tidak ingin berhubungan seks dengan migrain.

3. Endometriosis

Endometriosis dapat menjadi penyebab umum migrain dan infertilitas. Pada endometriosis, jaringan yang tidak diinginkan berkembang di luar rahim yang dapat menyebabkan nyeri haid dan kemandulan dalam jangka panjang.

4. Ketakutan jika migrain bisa makin parah akhirnya menghambat peluang hamil

Ketakutan akan keparahan dan efek samping migrain yang berbahaya selama kehamilan juga memaksa banyak perempuan menarik diri dari program hamil. Sesuai laporan yang diterbitkan oleh ScienceDirect, sekitar 73% perempuan penderita migrain percaya bahwa migrain mereka akan bertambah parah selama kehamilan.

Kekhawatiran ini tidak sepenuhnya benar karena kehamilan justru mengurangi migrain karena lonjakan hormon estrogen. Namun, beberapa obat migrain bisa berbahaya bagi janin. Perawatan IVF dan obat infertilitas tertentu juga dapat meningkatkan migrain.

Penatalaksanaan Migrain sebelum Kehamilan

Penatalaksanaan Migrain sebelum Kehamilan
Freepik/cookie_studio

Memiliki rencana pengelolaan migrain yang tepat itu sangat penting sebelum Mama mencoba untuk hamil. Dengan pengobatan yang tepat dan perawatan tepat waktu, Mama bisa memiliki kehamilan yang sehat.

Berikut beberapa tipsnya untuk Mama:

1. Pahami dan batasi pemicu migrain

Ketahui makanan atau aktivitas apa yang memicu migrain. Menghindari kafein, alkohol, dan rokok adalah suatu keharusan. Mama harus menghindari beban kerja, kelelahan fisik, dan tidur larut malam karena ini adalah beberapa pemicu umum migrain.

2. Perubahan gaya hidup

Mama harus membatasi waktu layar dan memberikan setidaknya 6 hingga 8 jam tidur nyenyak untuk diri sendiri. Untuk menenangkan pikiran, luangkan waktu setidaknya 30 menit untuk yoga atau meditasi. Hindari junk food. Mulailah pola hidup sehat dari sekarang.

3. Dokumentasikan waktu migrain

Tuliskan tanggal, waktu, durasi, intensitas, dan frekuensi serangan migrain. Perhatikan apakah pola migrain Mama berubah. Informasikan kepada dokter spesialis untuk mengelolanya dengan baik.

Konsultasikan dengan ahli saraf dan ginekolog sebelum melakukan program hamil. Jika Mama menderita migrain kronis atau serangan migrain yang sangat menyakitkan, maka berkonsultasilah dengan spesialis sebelum hamil. Dokter akan memberi rencana, suplemen, dan obat-obatan yang tepat untuk mengatasi migrain selama kehamilan.

Dengan perencanaan penatalaksanaan yang tepat, Mama akan dapat memahami pemicu migrain dan bagaimana menghindarinya. Mama juga dapat mempersiapkan diri menghadapi peningkatan migrain yang tiba-tiba pada masa pascapersalinan ketika kadar estrogen turun drastis.

Migrain dapat memengaruhi peluang hamil dengan mengurangi keinginan untuk bereproduksi. Namun dengan tindakan pencegahan dan perawatan tepat, Mama dapat menangani migrain dan memiliki kehamilan yang sehat.

Itu penjelasan tentang bagaimana migrain dapat memengaruhi peluang hamil. Apakah Mama pernah mengalami migrain juga? Apa yang Mama lakukan untuk mengatasinya?

Baca juga:

The Latest